Tawakal, Urgensi dan Keutamaannya (Bagian 4)

Lanjutan dr Tawakal, Urgensi & Keutamaannya (Bagian 3)

Mu’awiyah bin Qurrah menyampaikan, bahwa pada suatu hari Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu berjumpa dgn orang-orang dr Yaman, kemudian ia mengajukan pertanyaan, “Kalian siapa?”

Mereka menjawab, “Kami ialah orang-orang yg bertawakal.”

Kemudian Umar berkata, “Justru kalian adalah orang-orang yg suka makan! Yang disebut dgn orang bertawakal itu yakni yg menabur benih di tanah, kemudian menyerahkannya pada Allah Ta’ala.”

Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata,

“Penduduk dr Yaman sedang melakukan haji tanpa menenteng bekal apapun, mereka kemudian menyampaikan, ‘Kami ialah orang-orang yg bertawakal.’

Ketika mereka tiba di Mekah, mereka pun meminta-minta pada manusia. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan ayat,

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah kalian, bekerjsama sebaik-baik bekal ialah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197). (HR. Al-Bukhari).

Saudaraku seiman!

Tawakal bagi seorang muslim yakni berbuat sekaligus berharap, disertai dgn ketenangan hati & jiwa. Meyakini dgn berpengaruh bahwa apa saja yg Allah inginkan niscaya akan terjadi, & apa yg tak ia harapkan tak mungkin terjadi.

Sesungguhnya Allah tak akan menyia-nyiakan pahala orang yg berbuat baik.

Dalam hal tawakal, manusia itu bermacam-macam:

1. Orang yg bertawakal & tidak ingin berusaha. Ini yaitu menyalahi sunnatullah (ketetapan Allah) di alam semesta.

2. Orang yg berusaha tetapi tak ingin bertawakal. Mereka yaitu kaum materialis atau yg sepaham dgn mereka.

3. Orang-orang yg berupaya kemudian bertawakal pada Allah. Inilah jalan para nabi & rasul serta pengikut mereka.

Mereka berbuat & berusaha demi menerima surga kemudian bertawakal pada Allah.

Mereka melakukan pekerjaan untuk kemaslahan duniawi mereka, kemudian mereka bertawakal pada Allah. Mereka menyiapkan diri untuk berjihad, kemudian mereka pula bertawakal pada Allah.

  Keutamaan Malam Nisfu Syaban dan Cara Mendapatkannya

Demkian mirip ini dikutip dr kitab Durus Al-Am karya karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.

Semoga kita termasuk di antara orang-orang yg disebutkan dlm firman Allah Ta’ala,

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيهَا نِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِيْنَ – الَّذِيْنَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ

Dan orang-orang yg beriman & melaksanakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada kawasan-daerah yg tinggi (di dlm surga), yg mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka awet di dalamnya. Itulah sebaik-baik akibat bagi orang yg berbuat kebajikan, (yakni) orang-orang yg bersabar & bertawakal pada Tuhannya.(QS. Al-‘Ankabut: 58-59).

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]