Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah, Niat, Bacaan dan Keutamaan

Shalat tarawih pada bulan Ramadhan 1441 ini nuansanya sedikit berlawanan. Karena adanya pandemi covid-19, para ulama tergolong MUI mengimbau semoga tarawih dilaksanakan di rumah saja. Bagaimana metode shalat tarawih di rumah, niat & keutamaannya? Berikut ini pembahasannya.

Shalat tarawih yakni shalat sunnah yg disyariatkan pada malam bulan Ramadhan. Tarawih merupakan bentuk jamak dr tarwiihah (ترويحة) yg artinya “waktu sesaat untuk istirahat.” Disebut demikian alasannya pada shalat tarawih ada waktu untuk beristirahat sejenak, utamanya sehabis empat rakaat (dua kali salam).

Hukum Shalat Tarawih

Hukum sholat tarawih adalah sunnah bagi muslim laki-laki & wanita. Ia boleh dilaksanakan berjamaah maupun sendiri-sendiri.

Jumhur ulama berpendapat shalat ini lebih utama dilaksanakan dengan-cara berjamaah di masjid. Namun dlm kondisi pandemi covid-19 ini, hampir semua ulama (mulai mufti Arab Saudi hingga MUI) saat ini menyarankan untuk menunaikannya di rumah, bersama keluarga. Dalam rangka menangkal penyebaran virus corona.

Para ulama umumnya berhujjah dgn hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

“Tidak boleh ada ancaman & tak boleh membahayakan orang lain.” (HR. Ibnu Majah)

Selain itu pula ada hadits yg menerangkan untuk tetap berada di rumah tatkala terjadi wabah.

عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ كَانَ عَذَاباً يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِى بَيْتِهِ صَابِراً مُحْتَسِباً يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ يُصِيبُهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ

Dari Yahya bin Ya’mar, dr Aisyah ia berkata, gue bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam perihal thaun, maka Nabiyullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan, “Sesungguhnya ia (thaun) yaitu adzab yg dikirim Allah pada siapa yg diinginkan-Nya. Lalu Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang yg beriman. Tidak seorang pun yg ditimpa thaun lalu tetap tinggal di rumahnya dlm keadaan tabah & mengetahui tak ada yg menimpa dirinya kecuali apa yg ditetapkan Allah untuknya, maka baginya seperti pahala mati syahid.” (HR. Ahmad)

Waktu & Jumlah Rakaat

Shalat tarawih disyariatkan pada malam bulan Ramadhan. Waktunya terhampar mulai sehabis shalat isya’ hingga simpulan malam. Ia dilaksanakan sesudah shalat isya’ sebelum shalat witir. Boleh dilakukan sesudah witir namun tak afdhal.

Rasulullah melakukan shalat tarawih delapan rakaat lalu witir tiga rakaat. Namun waktunya lama karena bacaan dia panjang-panjang. Di masa Amirul Mukminin Umar bin Khattab, shalat tarawih dikerjakan dua puluh rakaat, ditambah witir tiga rakaat. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan bahwa jumlah rakaat tersebut merupakan ijma’ sobat pada waktu itu.

Kaprikornus, dilema jumlah rakaat sholat tarawih ini merupakan masalah furu’iyah yg para ulama mempunyai hujjah sendiri-sendiri. Sebagian ulama shalat tarawih delapan rakaat karena berpegang pada hadits Aisyah yg menyebutkan shalat malam Rasulullah baik di bulan Ramadhan atau bulan lainnya tak pernah lebih dr 11 rakaat.

Sebagian ulama shalat tarawih 20 rakaat sebab mengikuti kaum Muhajirin & Anshar yg pula dilakukan pada masa khalifah Umar. Sebagian ulama lainnya shalat tarawih 36 rakaat karena mencontoh masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Menurut Ibnu Taimiyah, seluruh pertimbangan di atas manis. Imam Ahmad pula berpendapat jumlah rakaat shalat tarawih tak dibatasi; delapan rakaat boleh, 20 rakaat boleh, 36 rakaat pula boleh.

Keutamaan Shalat Tarawih

Shalat tarawih memiliki sejumlah keutamaan yg hebat. Berikut ini empat di antaranya:

1. Mendapat Ampunan Allah

Secara khusus, sholat tarawih yg dikerjakan dgn ikhlas akan mendatangkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah akan mengampuni dosa-dosa yg telah lalu sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa bangkit pada malam bulan Ramadhan sebab akidah & mengarapkan perkiraan dr Allah, maka diampuni dosa-dosanya yg telah lalu.” (HR. Muslim)

2. Sholat Sunnah Paling Utama

Shalat tarawih disebut pula selaku qiyamu Ramadhan. Ia yaitu shalat malam pada bulan Ramadhan. Karenanya, ia pula memiliki keistimewaan shalat malam kebanyakan sebagaimana sabda Rasulullah:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ

“Shalat yg paling afdhol setelah shalat fardhu ialah shalat malam” (HR. An Nasa’i)

3. Kemuliaan & Kewibawaan

Orang yg membiasakan qiyamul lail, tergolong shalat tarawih, akan dianugerahi Allah kemuliaan & kewibawaan.

وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ

“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan & kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan)

4. Kebiasaan Orang Shalih

Sholat malam merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Maka siapa yg mengerjakannya, ia pun dicatat selaku orang-orang shalih sebagaimana mereka.

“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri pada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, & pencegah dr dosa.” (HR. Ahmad)

Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah

Pada dasarnya, sistem shalat tarawih di rumah tak berlawanan dgn di masjid. Jika dilakukan berjamaah bareng keluarga. Namun jika tak mempunyai keluarga, atau misalnya di rumah hanya suami istri & istrinya haid, maka dijalankan sendiri (munfarid).

Jumlah rakaatnya boleh 8 rakaat atau 20 rakaat. Secara biasa , ia dilaksanakan dua rakaat salam, dua rakaat salam.

Secara ringkas, tata caranya sama dgn sholat sunnah dua rakaat kebanyakan, yaitu:

  • Niat
  • Takbiratul ihram, diikuti dgn doa iftitah
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an
  • Ruku’ dgn tuma’ninah
  • I’tidal dgn tuma’ninah
  • Sujud dgn tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dgn tuma’ninah
  • Sujud kedua dgn tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an
  • Ruku’ dgn tuma’ninah
  • I’tidal dgn tuma’ninah
  • Sujud dgn tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dgn tuma’ninah
  • Sujud kedua dgn tuma’ninah
  • Tahiyat final dgn tuma’ninah
  • Salam

Demikian diulangi hingga empat kali salam untuk yg delapan rakaat. Setelah dua kali salam, hendaklah beristirahat sejenak gres melanjutkan shalat lagi. Untuk bacaan setiap gerakan shalat, bisa dibaca di Bacaan Sholat

Niat Shalat Tarawih

Semua ulama setuju bahwa daerah niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah syarat. Artinya, tak mesti melafadzkan niat. Namun sebagian ulama selain madzhab Maliki, menerangkan aturan melafadzkan niat adalah sunnah dlm rangka menolong hati menghadirkan niat.

Sedangkan dlm madzhab Maliki, yg terbaik adalah tak melafalkan niat sebab tak ada umpamanya dr Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Demikian dijelaskan Syaikh Wahbah Az Zuhaili dlm Fiqih Islam wa Adillatuhu.

Lafadz niat shalat tarawih sebagai makmum dilafalkan sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat taroowihi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat selaku makmum alasannya adalah Allah Ta’ala”

Lafadz niat shalat tarawih selaku imam lafadznya sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat taroowihi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat sebagai imam alasannya adalah Allah Ta’ala”

Sedangkan lafadz niat shalat tarawih sendirian selaku berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat taroowihi rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat sebab Allah Ta’ala”

niat shalat tarawih di rumah

Bacaan Shalat Tarawih

Rasulullah membaca surat-surat yg panjang dlm shalat tarawih sehingga waktu shalatnya sungguh lama. Abu Dzar Al Ghifari meriwayatkan, sebagian teman khawatir tertinggal sahur sebab begitu lamanya shalat bareng Rasulullah.

فَقُمْنَا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم حَتَّى خَشِينَا أَنْ يَفُوتَنَا الْفَلاَحُ. يَعْنِى السَّحُورَ

Kami melakukan shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai-hingga kami merasa takut tertinggal falah, yakni sahur.

Menurut Qadhi Abu Ya’la, kriteria panjangnya bacaan shalat tarawih ialah satu juz per malam. “Rasanya tak baik jikalau bacaan Al Quran kurang dr satu kali khatam selama satu bulan. Sebab tujuannya biar bacaan itu didengar oleh seluruh makmum. Namun tak baik pula jikalau lebih dr satu kali khatam alasannya adalah khawatir memberatkan makmum.”

Di masa sekarang, panjangnya bacaan perlu diadaptasi dgn kemampuan & kondisi jamaah. Karena shalat tarawihnya di rumah, perlu diadaptasi dgn kondisi makmum di rumah.

“Dalam shalat tarawih, semestinya imam membaca ayat-ayat pendek atau ringan semoga tak memberatkan, apalagi jikalau waktu malamnya pendek,” terang Imam Ahmad. “Berat ringannya tergantung kesiapan makmum.”

Demikian metode shalat tarawih di rumah, niat, bacaan & keutamaan. Semoga berfaedah & kita semua dimudahkan Allah untuk mendirikannya selama bulan Ramadhan ini meskipun berada di masa pandemi covid-19. Dan gampang-mudahan Allah menurunkan perlindungan-Nya, menetralisir virus corona dr negeri kita & seluruh dunia. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

  Doa untuk Orang yang Berangkat Haji