Pada mulanya, sistem pendidikan banyak di rancangan dari pendidikan Tionghoa, yang berada pada konsep pendidikan dengan institusi dengan perumpamaan sekolah rakyat, HBSC, serta saat ini sekolah katolik diberbagai kawasan, dengan desain pendidikan masing-masing Ordi, serta keterkaitannya dengan misionaris diberbagai Negara.
Masing-masing sekolah katolik memiliki misi dan visi dan itu merupakan salah satu bab dari sistem pendidikan yang berperan terhadap pembangunan huruf di masing-masing keuskupan, dan peran mereka kepada Negara.
Dengan adanya misi mereka terhadap pendidikan masyarakat pedesaan terutama dipedalaman, dengan membangunan sumber daya manusia menurut aspek ekonomi, sosial, dan budaya yang mereka terima dengan dasar dari sebuah misi dan visi kerja kepada tata cara pembangunan insan di penduduk .
Pembangunan sekolah, merupakan salah satu aspek penting terhadap tumbuh kembangnya gereja katoliki di Indonesia, dan tempat. Hal ini, merupakan salah satu langkah terhadap penunjang dengan aneka macam duduk perkara dan kapasitas yang diterima berdasarkan sistem pembangunan insan yang karakterisk dan akidah yang menjadi landasar atas menguatnya sistem tatanan sosial di masyarakat.
Maka, dari itu tugas yang diterima persekolahan katolik, merupakan hasil dari pendidikan yang mesti diamati dengan dasar misi dan visi serta kesepakatan dari Vatikan, Roma. Dengan adanya pendidikan yang baik, memuat dengan sistem pendidikan yang memiliki pendisplinan yang ketat terhadap pendidikan manusiannya.