Otot yang mau dibahas cuma bekerjasama dengan kondisi pasien post operasi fraktur femur 1/3 medial dextra dengan pemasangan plate and screw yakni otot yang berfungsi ke segala arah seperti regio hip untuk gerakan fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi dan eksternal rotasi-internal rotasi.
Untuk lebih terperincinya penulis menyertakan otot-otot yang berhubungan dengan keadaan tersebut, yakni selaku berikut:
Tabel 2.1
Otot Tungkai Atas Bagian Anterior (Richard, S. 1986)
No
|
Otot
|
Regio
|
Insertio
|
Fungsi
|
Inervasi
|
1
|
Sartorius
|
Spina iliace anterior superior (SIAS)
|
Permukaan medial tibia
|
Fleksi abduis, rotasi, lateral arc coxae
|
N. femoralis
|
2
|
Iliacus
|
Fossa illiaca di dalam abdomen
|
Throcantor femur
|
Flexi
|
N. femoralis
|
3
|
Quadricep Femoralis
a. Rectus femoris
b. Vatus lateralis
c. Vatus medialis
d. Vatus intermedius
|
SIAS
Ujung atas dan batang femur, septum facialis lat ke dalam
Ujung atas dan batang femur
Permukaan anterior dan lateral batang femur
|
Tendon m. quadriceps pada patela, vialigamentum patellae ke dalam tuberositas tibia
|
Flexi arc coxae
Extansi lutut
Extensi lutut, menstabilkan patela
Extensi lutut
|
N. femoralis
N. femoralis
N. femoralis
N. femoralis
|
Tabel 2.2
Otot Tungkai Atas Bagian Posterior (Ricard, S. 1986)
No
|
Otot
|
Regio
|
Insertio
|
Fungsi
|
Inervasi
|
1
|
Biceps femoralis
Semi tendonisosis
|
Caput longum (tuber isciadoleum) caput breve (linea aspera) crista supra condilair lateral batang femur)
Tuber ischiadikum
|
Permukaan medial tibia
Medial tibia
|
Flexi abduksi, rotasi lateral arc.Co xae
Flexi, rotasi, medial sendi lutut serta Arc. Coxae
|
Ramus tibialis N. ischiadicum
Ramus tibialis N.ischiadicum
|
2
|
Semi membranosus
|
Tuber ischiadikum
|
Condylus medialis tibia
|
Flex dan rotasi, medial sendi lutut serta extensi serta extensi Arc. Coxae
|
Ramus tibialis N. ischiadicum
|
3
|
Adduktor magnus
|
Tuber ischiadicum
|
Tiberculum adduktor femur
|
Extensi Arc Coxae
|
Ramus tibialis
N. Ischiadicum
|
Tabel 2.3
Otot tungkai atas Regio Glutealis (Richar, S. 1986)
No
|
Otot
|
Regio
|
Insertio
|
Fungsi
|
Inervasi
|
1
|
Gluteus maximus
|
Permukaan luar ilium, sacrum, ligamen sacrotuberale
|
Tractus illiotibialis dan duterositas gluteo femoris
|
Extensi dan rotasi laterale Arc. Coxae
|
N. gluteus interior
|
2
|
Gluteus Medius
|
Permukana luar ilium
|
Lateral throchantor mayor femoris
|
Extensi dan rotasi
|
N. gluteus superior
|
3
|
Gluteus minimus
|
Permukaan luar ilium
|
Anterior throchantor mayor femoris
|
Abduksi Arc. Coxae
|
N. gluteus superior
|
4
|
Piriformis
|
Permukaan anterior sacrum
|
Throchantor mayor femoris
|
Rotasi lateral
|
|
5
|
Obturatorius internus
|
Permukaan dalam membrana abturatoria
|
Tepian atas throchantor mayor femoris
|
Rotasi lateral
|
Plexus sacralis
|
Tabel 2.4
Otot Tuang Medial Paha
No
|
Otot
|
Regio
|
Insertio
|
Fungsi
|
Inervasi
|
1
|
M. Gracilis
|
Ramus interior ossis pubis dan ossis ischi
|
Tuberositas tibia dibelakang
|
Adduktor flexor, hip flexor dan internal rotator tungkai bawah
|
Ramus anterior N. obturatoria L2-4
|
2
|
M. adduktor langus
|
Dataran anterior ramus superior ossis pubis
|
M. sartorius labium medial linea aspera 1/3 medial
|
Ramus anterior N. Abtoratorium L2-3
|
Adduktor, flexor hip
|
3
|
M. adduktor brevis
|
Lateral ramus interior ossis pubis
|
Labium medial linea aspera
|
Adduktor flexor, internal rotasi hip
|
Ramus anterior dan posterior N. abturatoria L2-4
|
4
|
M. adduktor magnus
|
Dataran anterior ramus interfior ossi ischii dan tuber ischiadicum
|
Labium medial linea aspera
|
Adduktor dan extensor hip
|
Ramus posterior dan N. tibialis dan L2-5 dan S1
|
5
|
M. Obturatorius externus
|
Datarna anterior membrana abturatoria, foramen abturatroium
|
Fossa throhantorica femoris
|
External rotator hip menolong extensor hip
|
Ramus muscularis plexus sacralis S1-3
|
d Sistem Persyarafan
Sistem persyarafan pada tungkai atas (paha) dibagi menjadi 4 yaitu:
1) Nervus femoralis
Merupakan cabang terbesar dari pleksus lumbalis. Nervus ini berisi dari tiga bagian pleksus anterior yang berasal dari nervus lumbalis (L2, L3 dan L4). Nervus ini muncul dari tepi lateral psoas di dalam abdomen dan berjalan ke bawah melewati m. psoas dan m.iliacus beliau terletak di sebelah fasia illiaca dan memasuki paha lateral kepada anterior femoralis dan selubung femoral di belakang ligament inguinal dan pecah menjadi devisi anterior dan posterior nervus femoralis mensyarafi semua otot anterior paha.
2) Nervus obturatorius
Berasal dari plexus lumbalis (L2, L3 dan L4) dan timbul pada bab tepi m. psoas di dalam abdomen, nervus ini berlangsung ke bawah dan depan pada lateral pelvis untuk mencapai bab atas foramen abturatorium, yang mana daerah ini pecah menjadi devisi anterior dan posterior. Devisi anterior memberi cabang-cabang muscular pada m. gracilis, m. adduktor brevis dan longus. Sedangkan devisi posterior mensyarafi articularis guna memberi cabang-cabang muscular kepada m.obturatorius esternus, dan adduktor magnus.
1) Nervus gluteus superior dan inferior
Cabang nervus sacralis meninggalkan pelvis lewat bab atas, dan bawah foramen ischiadicus majus di atas m. piriformis dan mensyarafi m.gluteus medius dan minimus serta maximus.
e Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah tungkai atas (paha)
Di sini akan dibahas metode peredaran darah dari sepanjang tungkai atas atau paha yakni pembuluh darah arteri dan vena.
1) Pembuluh darah arteri
Arteri menjinjing darah dari jantung menuju akses badan dan arteri ini senantiasa membawa darah segar berisi oksigen, kecuali arteri pulmonale yang menjinjing darah kotor yang membutuhkan oksigenisasi. Pembuluh darah arteri pada tungkai antara lain yaitu:
a) Arteri femoralis
Arteri femoralis memasuki paha melalui bab belakang ligament inguinale dan merupakan lanjutan arteria illiace externa, yang terletak dipertengahan antara SIAS (spina illiaca anterior superior) dan sympiphis pubis. Arteria femoralis merupakan penyuplai darah utama bagian tungkai, berjalan menurun nyaris berjumpa ke tuberculum adductor femoralis dan rampung pada lubang otot magnus dengan memasuki spatica poplitea selaku arteria poplitea.
b) Arteria profunda femoralis
Merupakan arteri besar yang timbul dari segi lateral arteri femoralis dari trigonum femorale. Ia keluar dari anterior paha melalui bab belakang otot adductor, ia berjalan turun diantara otot adductor brevis dan kemudian teletak pada otot adduktor magnus.
c) Arteria obturatoria
Merupakan cabang arteri illiaca interna, dia berlangsung ke bawah dan ke depan pada dinding lateral pelvis dan mengiringi nervus obturatoria melalui canalis obturatorius, yaitu bagian atas foramen obturatum.
d) Arteri poplitea
Arteri poplitea berlangsung lewat canalis adduktorius masuk ke fossa bercabang menjadi arteri tibialis posterior terletak dalam fossa poplitea dari fossa lateral ke medial yakni nervus tibialis, vena poplitea, arteri poplitea.
2) Pembuluh darah vena
Pembuluh darah vena pada tungkai antara lain:
a) Vena femoralis
Vena femoralis memasuki paha lewat lubang pada otot adduktor magnus selaku lanjutan dari vena poplitea, beliau menaiki paha mula-mula pada segi lateral dari arteri. Kemudian posterior darinya, dan balasannya pada segi medialnya. Ia meninggalkan paha dalam ruang medial dari selubung femoral dan berjalan dibelakang ligamentum inguinale menjadi vena iliaca externa.
b) Vena profunda femoralis
Vena profunda femoris menampung cabang yang mampu disamakan dengan cabang-cabang arterinya, beliau mengalir ke dalam vena femoralis.
c) Vena obturatoria
Vena obturatoria menampung cabang-cabang yang dapat disamakan dengan cabang-cabang arterinya, dimana mencurahkan isinya ke dalam vena illiaca internal.
d) Vena saphena magna
Mengangkut perjalanan darah dari ujung medial arcus venosum dorsalis pedis dan berjalan naik tepat di dalam malleolus medialis, venosum dorsalin vena ini berlangsung di belakang lutut, melengkung ke depan lewat sisi medial paha. Ia bejalan melalui bab bawah n. saphensus pada fascia profunda dan bergabung dengan vena femoralis.