Tata Cara Mutqin (Kuat) Hafalan Al-Qur’an Bagi Orang Yang Sibuk

METODE MUTQIN (KUAT) HAFALAN AL-QUR’AN BAGI ORANG YANG “SIBUK”
Disarikan dari perbincangan via telepon antara penulis dengan Al Ustadz Al Fadhil Abdur Rahman Fadholi -Hafizhahullahu ta’alaa- tanggal 9 Sya’ban 1438 H.  Postingan ini agak panjang.  Makara sebaiknya di simpan apalagi dulu bila mempunyai ketertarikan untuk menyimak isinya.

Beliau Al Ustadz yaitu Juara MHQ Asia-Pasifik kelas 10 Juz 2017 yang baru final dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia.  Murid Syaikh Abdul Karim Al Jazayri -Hafizhahullahu ta’alaa-, dan Pembina Ma’had Ibnu Katsir di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.
Pertanyaan yang penulis usikan ialah, “Bagaimana sistem muroja’ah (mengulang hafalan) dan memperbesar hafalan Alqur’an bagi seseorang yang sibuk?” Kemudian beliau menanyakan keadaan penulis ketika ini.  Setidaknya ada tiga hal yang ia ingin ketahui, yaitu:
o    Kondisi kegiatan saat ini
o    Jumlah hafalan yang pernah di hafal
o    Jumlah hafalan yang sudah mutqin (melekat berpengaruh)

Pertama, ia menekankan terhadap hafalan yang pernah dihafal.  Usahakan dalam waktu dua bulan pertama, kita konsentrasi terhadap hafalan yang pernah dihafal dan kita yakin sekali kita tidak kuat pada bagian tersebut.  Hafalan kita tersebut menyerupai hafalan baru yang harus dimulai dari awal lagi.  Targetkan empat halaman per hari saja.  Baca per halaman berulang-ulang hingga kita tanpa kendala membacanya tanpa harus menyaksikan mushaf.  Berhenti per ½ juz untuk menganalisa kuatnya hafalan tersebut.  Cara mengevaluasinya mampu dengan cara meminta kerabat untuk menyimak hafalan kita ½ juz sekali duduk atau meminta sahabat kita menciptakan soal meneruskan beberapa ayat seperti pada kontes MTQ.  Evaluasi juga ketika 1 juz, 1 ½ juz, 2 juz, dst.  Jangan menambah sebelum lulus tahap penilaian.

Kedua, hafalan yang kira rasa sudah kuat (mutqin) mesti dibaca kapanpun sebisanya.  Gunakan waktu luang seperti dikala di perjalanan, berjalan dari parkir motor ke ruang kelas, mengantri, dll untuk membaca hafalan kita yang telah kuat.  Jangan menanti kapan bisa duduk!  Kalau terjadi lupa akan suatu ayat atau kata, skip dulu bab tersebut dan lanjut ke ayat selanjutnya.  Nanti dikala ada waktu untuk membuka mushaf, kita lihat lagi dimana kawasan kita lupa tersebut.  Usahakan hafalan mutqin ini dibaca 2-4 juz per harinya (tergantung jumlah hafalan yang dimiliki). Hafalan yang kita bawa dari poin pertama juga dimasukkan ke dalam poin kedua sesudah melalui proses penilaian. Usahakan total seluruh hafalan khattam dibaca selama sepekan, lebih cepat lebih baik.

Ketiga, menambah hafalan gres.  Setelah final melaksanakan poin pertama, barulah bisa kita menambah hafalan kita.  Awali proses menghafal dengan membuat target harian.  Mulai dari yang kecil terlebih dahulu mirip ½ halaman saja per hari.  Berikut poin metode dalam melakukan ziyyadah hafalan :
1.     Malam hari sebelum tidur, baca ayat yang hendak kita hafal beserta maknanya.  Gunakan murottal juga untuk mengetahui letak waqaf (berhenti) dan ibtida’ (mulai) yang tepat agar makna Alqurannya juga sempurna.
2.     Usahakan berdiri tidur sebelum subuh.  Hafalkan sesudah shalat tahajjud dan bermunajad terhadap Allah di 1/3 malam.  Setelah itu, mulai menghafal dengan membaca ayat satu per satu diulang-ulang hingga kita yakin bisa membacanya tanpa menyaksikan mushaf.
3.   Setelah jumlah ayat dalam target kita tercapai, gabungkan seluruh ayatnya yang telah di hafal dengan membacanya berulang-ulang sampai kita yakin bisa membacanya tanpa menyaksikan mushaf.  Lebih banyak pengulangan lebih baik dan bacalah dengan cara hadr (cepat).  Apabila hafalan belum simpulan telah masuk waktu subuh, lanjutkan setelah subuh.  Jangan tidur!
4.      Setorkan hafalan baru terhadap istri, sahabat, ustadz, syaikh, dll.  Kemudian ulangi hafalan baru kita ini 3-4 kali tanpa melihat mushaf dalam satu hari.  Evaluasi juga per ½ juz dengan cara yang serupa dengan poin pertama.  Jangan memperbesar sebelum lulus tahap evaluasi.
5.     Masukkan hafalan-hafalan gres ini kedalam hafalan yang dibaca pada poin kedua sehabis lulus tahap penilaian.  Begitu seterusnya hingga total hafalan kita 30 juz.
6.      Ikuti kelas Bahasa Arab.  Insyaallah Bahasa Arab akan sangat membantu proses menghafal dan mengerti Alqur’an.
7.    Ikuti kelas Tahsin.  Insyaallah bacaan yang baik akan mempermudah kita untuk menghafal Quran.  Penulis menyarankan untuk mengikuti kelas tahsin terlebih dahulu sebelum memulai proses menghafal.  Akan sulit memperbaiki hafalan bila memiliki era lalu bacaan yang kelam.

Sebagai citra dan insprasi, Al Ustadz dulu menghafal lima juz dalam setahun dikala kelas satu Sekolah Menengah Pertama.  Kemudian di tahun kedua dengan izin Allah mampu menghafal 20 juz.  Dan di tahun ketiga beliau lewat proses penilaian yang panjang dan hasilnya bisa menyelesaikan lima juz terakhir.  Awal menghafal di tingkat pertama, target beliau cuma lima baris per hari.  Naik terus perlahan sehingga di lima juz terakhir, beliau mampu menghafal ½ juz per hari.  Bahkan saat menjamah juz 25, ia hafalkan hanya dalam waktu semalam saja.

Semoga bisa memberi inspirasi kita semua dan menjadi kebaikan yang berlipat ganda bagi Al Ustadz yang sudah “membocorkan” rahasianya.  Menghafal Alqur’an yakni proyek seumur hidup.  Jadi, jangan pernah tanyakan kapan kita akan final menghafal 30 juz, tetapi tanyakan kapan kita akan memulainya.  Berdoalah terhadap Allah semoga diberikan keikhlasan dan kemudahan dalam menghafal Quran. 

Wallahu ta’alaa a’lam

Sumber :
Oa Line : #YukNgafalQur’an