Tata Cara Info Manufaktur

Dunia Industri senantiasa menghubungkan pedoman kita kepada suatu prosedur input,proses, output. Data ialah suatu input yang pada balasannya akan menjadi suatu berita lewat suatu proses metode administrasi yang biasa disebut Database Management System (DBMS).
Data gampang untuk ditemukan. Tetapi, gosip susah untuk dicari. Proses mengganti data menjadi berita perlu lewat suatu sistem yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) menjadi perangkat utama pencetak informasi untuk pengambilan keputusan bagi kemajuan perusahan. Perusahaan manufaktur membutuhkan isu untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa gosip yang akurat, perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan,
keputusan, bahkan peraturan yang mampu menunjang perbaikan maupun kemajuan perusahaan. Oleh alasannya itu, perusahaan manufaktur perlu memiliki sebuah tata cara berita yang dikhususkan pada departemen atau bagian manufaktur. Hal ini diharapkan untuk membentuk proses bisnis yang lebih menguntungkan bagi perusahaan.
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur adalah sebuah sistem berbasis komputer yang bekerja dalam relevansinya dengan tata cara informasi fungsional lainnya untuk mendukung administrasi perusahaan dalam pemecahan problem yang bekerjasama dengan manufaktur produk perusahaan yang intinya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini dipakai untuk mendukung fungsi buatan yang mencakup seluruh aktivitas yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Ruang lingkup metode gosip manufaktur meliputi Sistem penyusunan rencana manufaktur, Rencana bikinan, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan materi baku dan Sistem pengendalian manufaktur.

Manfaat
Manfaat digunakannya metode isu manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1.       Hasil produksi perusahaan lebih singkat dan tepat waktu karena sistem isu manufaktur memakai komputer sebagai alat prosesnya.
2.       Perusahaan lebih cepat memperoleh info yang akurat dan terpercaya.
3.       Arsip lebih teratur alasannya adalah menggunakan tata cara database
4.       Sistem informasi manufaktur yang berbentukfisik robotik, hasil produksi kian cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa materi yang tidak terpakai.
Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) tergolong dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIMa) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada isu-gosip yang terkait dengan proses bikinan yang terjadi dalam suatu produksi, mulai dari input bahan mentah sampai output barang jadi, dengan menimbang-nimbang semua proses yang terjadi.
Input
Data Internal perusahaan merupakan data intern metode keseluruhan yang mendukung proses pembuatan data menjadi berita yang berkhasiat. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses produksi secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi mutu material, frekuensi perawatan, dan lain-lain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pembuatan data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.
Contoh data eksternal ialah data penyedia (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini lazimnya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari permulaan hingga tamat proses. Data awal ini dapat diperoleh sejak permulaan perusahaan bangun maupun pada ketika proses bikinan berlangsung, lalu data-data yang dibutuhkan didokumentasikan ke dalam suatu database. Namun, apakah kita mampu mendefinisikan data apa saja yang perlu kita
catat ke dalam sebuah database? Oleh alasannya adalah absurd dan banyaknya data yang mesti didokumentasi, maka kita harus mampu mendefinisikan tujuan final dari isu yang mau kita buat. Pihak administrasi puncak (eksekutif) mesti memperlihatkan aliran kepada pihak administrasi isu untuk membuat suatu tata cara info yang dikehendaki. Setelah itu, pihak administrasi isu mampu menetapkan untuk menghimpun data yang mirip apa untuk dapat menciptakan isu seperti yang dibutuhkan oleh pihak administrator.

Proses
Proses pembuatan data menjadi berita selalu diidentikkan dengan Database Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keselamatan, dan ketersediaannya bagi pemakai, bermaksud biar dalam penggunan berita tidak terjadi kekeliruan.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data ialah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, supaya tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan
data.
5. Pengambilan data, mampu dalam bentuk laporan, untuk memudahkan
pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi berita memerlukan proseskhusus dengan memakai tata cara perkiraan yang cocok dengan kebutuhan industri yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui harapan info dari pihak eksekutif, pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan
inefisiensi.

Output
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan output data menjadi 3 bab yakni persediaan, buatan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak
meninggalkan bagian ongkos yang terjadi di dalamnya.
Persediaan
Subsistem persediaan memiliki definisi setiap produk yang ada dalam perusahaan baik yang disimpan ataupun akan dibutuhkan. Subsistem persediaan menawarkan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Subsistem persediaan umumnya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Proses lainnya mampu dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan, namun kedua proses ini telah cukup mewakili keseluruhan proses dalam subsistem persediaan. Dalam proses pembelian, pihak manajemen informasi perlu mendokumentasi proses pemilihan penyuplai hingga kedatangan material dari penyuplai untuk kemudian diproses di dalam lantai bikinan. Proses pembelian perlu dipertimbangkan dengan mempertimbangkan kekerabatan antara pembelian dan penyimpanan. Apabila jumlah penyimpanan kecil, maka frekuensi pembelian diperkirakan bertambah banyak (dengan kuantitas produk yang sedikit) dan ongkos kian besar,. Namun jika jumlah penyimpanan besar, maka frekuensi pembelian sedikit (dengan kuantitas produk yang banyak) dan ongkos dapat ditekan, namun ongkos penyimpanan juga bertambah. Perbandingan terbalik antara penyimpanan dan pembelian ini perlu dihitung untuk mencari titik optimal untuk pembelian dan titik optimal untuk penyimpanan semoga tidak terjadi pembengkakan cost. Proses penyimpanan juga memiliki tugas dalam subsistem persediaan. Penyimpanan yang terlalu banyak (berlebihan) mampu mengakibatkan ongkos (perawatan, kerusakan, dll), sehingga kuantitas penyimpanan perlu diperkirakan sesuai dengan kapasitas gudang.
Produksi
Subsistem produksi perlu didokumentasikan dan perlu dijadikan suatu informasi untuk mendukung para administrator dalam memilih keputusannya. Definisi dari subsistem bikinan yakni segala hal yang bersangkut paut dengan proses yang terjadi disetiap stasiun kerja ataupun departemen. Informasi yang perlu untuk user ialah
penjadualan bikinan (scheduling) dan transaksi (transaction) antar stasiun kerja. Penjadualan bikinan perlu memperhitungkan data demand dan kapasitas bikinan. Data ini umumnya diambil dari pihak marketing yang mengetahui peramalan pasar mendatang, sehingga produk tidak terlalu banyak ataupun terlalu disedikit dibuat .
Selain bekerjasama dengan pihak marketing, penjadualan produksi bekerjasama dengan pihak Human Resource dalam hal jumlah karyawan yang melakukan pekerjaan , kualifikasi karyawan, shift kerja ,dll. Meski jumlah karyawan sedikit, bila kualifikasi baik, maka hasil buatan pun berkualitas. Oleh alasannya adalah itu, performance pekerja menentukan penjadualan bikinan. Bill of Material (BOM) berafiliasi sekali dengan penjadualan produksi. Hubungan dekat antara penjadualan dan persediaan dapat direlasikan melalui BOM. Tingkat persediaan akan menghipnotis jadual bikinan, sehingga BOM setiap produk perlu
dirinci biar tidak terjadi keterlambatan bikinan. Keterlambatan komponen setiap produk dapat dilihat dari hasil pembuatan data, sehingga setiap kesalahan mampu diperbaiki untuk masa penjadualan selanjutnya. Keterkaitan antar stasiun kerja perlu didukung oleh sistem yang bagus. Just In Time(JIT) yang dipublikasikan oleh Jepang, menjadi metode yang cukup terkenal di perusahaan besar sebab adanya proses informasi yang mau meminimalisir keterlambatan pengiriman produk ke stasiun kerja berikutnya (metode kanban). Dalam SIMa pun perlu didokumentasikan setiap proses transaksi (arus ambil, terima,
retur antar stasiun kerja) yang terjadi untuk mempertahankan kemungkinan terjadi kesalahan pengantaran, kerusakan pada waktu pengiriman, dll. Proses transaksi pun perlu mengontrol sistem dokumentasi penyimpanan WIP dan barang jadi yang akan diproses lebih lanjut agar produk tersebut terhindar dari kerusakan maupun hal-hal yang tidak diharapkan.

Kualitas
Subsistem mutu memiliki definisi yang sungguh kompleks. Semua hal berafiliasi dengan kualitas, baik waktu, ongkos, penampilan kerja, maupun penyeleksian supplier. Banyak hal lain yang bukan definisi mutlak mutu tetapi perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses perawatan. Proses yang perlu didokumentasi dalam subsistem ini yaitu kontrol proses (ProcessC ontrol), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Masih banyak hal lain yang perlu didokumentasi, namun secara keseluruhan, tiga proses ini mampu merefleksikan kualitas produk yang dihasilkan. Proses perawatan tergolong dalam bab kualitas alasannya gangguan proses yang terbesar di lantai produksi yaitu alasannya problem perawatan mesin. Proses perawatan ini
berhubungan dengan umur irit mesin, sekaligus berafiliasi dengan lamanya perawatan yang dilakukan. Informasi mengenai proses perawatan akan sungguh mendukung penjadualan produksi, sehingga tidak terlampau banyak preemption (penghentian proses) dalam setiap stasiun kerja. Proses buatan yang terjadi di setiap stasiun kerja perlu didokumentasi biar nantinya dapat menjadi info, stasiun kerja mana yang paling besar lengan berkuasa terhadap kualitas produk saat ini. Penentuan ini mampu dikerjakan dengan pencatatan produk cacat yang terjadi di setiap stasiun kerja. Kualitas suatu produk sangat ditentukan oleh cita-cita konsumen. Konsumen memiliki persyaratan kepuasan yang diterjemahkan ke dalam spesifikasi, dan spesifikasi
tersebut menjadi standar kualitas sebuah produk. Dokumentasi spesifikasi produk yang dihasilkan mampu menjadi tolok ukur kualitas proses bikinan yang sedang berlangsung saat ini. Informasi tentang spesifikasi produk yang ada dikala ini pun dapat menjadi anutan strategis untuk kebijakan perusahaan di kurun mendatang.

Biaya
Komponen biaya tergolong dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara biasa yakni mencapai keuntungan dari hasil pemasaran produknya. Oleh alasannya adalah itu, suatu sistem informasi tidak akan pernah terlepas komponen ongkos yang terjadi di dalamnya.
Bagan sistem isu manufaktur diatas menggambarkan bahwa biaya ialah unsur yang melingkupi keseluruhan output info tersebut, dan ongkos juga termasuk dalam setiap komponen subsistem tersebut. Maksudnya, dalam menciptakan berita untuk setiap subsistem memerlukan biaya yang besar dan sekaligus ada biaya yang mampu direduksi dari hasil berita yang didapatkan dari sistem yang ada.

KOMITMEN PERUSAHAAN
Sistem Informasi Manufaktur yakni sebuah metode yang cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik kalau semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang bermutu, dan yang paling penting adalah komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manufaktur merupakan subsistem dari sistem berita administrasi secara keseluruhan. SIMa ini berkhasiat untuk memperbaiki proses produk yang terjadi untuk mendukung visi, misi, seni manajemen, bahkan tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Pembentukan SIMa ini tidak akan terlepas dari peran seorang Industrial Engineer. Kompleksitas sistem ini hanya dapat dibentuk dengan pengetahuan simpel dari setiap personel perusahaan digabungkan dengan pengetahuan teori oleh pihak akademisi atau pihak yang mengetahui tentang metode gosip ini. Maka dari itu, SIMa dapat menjadi suatu ujung tombak ataupun sebuah pondasi perusahaan untuk mampu survive dari krisis yang berkepanjangan.

KESIMPULAN
Sistem ialah kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menciptakan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bermaksud menciptakan berita manufaktur yang berkhasiat untuk perusahaan. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis suatu perusahaan. Kegiatan ini perlu diamati untuk kelangsungan perusahaan. Oleh alasannya itu, kesepakatan perusahaan untuk melaksanakan tata cara berita manufaktur haruslah sungguh tinggi agar proses yang terjadi di lantai buatan menjadi menguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya insan adan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan metode isu manufaktur ini. Komponen ini merupakan unsur pendukung sekaligus komponen utama untuk melakukan SIMa. SIMa dalam suatu industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses, hingga output buatan supaya didapatkan hasil (isu) yang cocok dengan keinginan perusahaan. Setiap bagian data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berkhasiat bagi departemen persediaan, departemen bikinan dan juga departemen mutu.Wulan mustika