TARI SAPU TANGAN : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Sapu Tangan – Indonesia merupakan negara yg kaya akan kebudayaan. Misalnya tari Sapu Tangan, peninggalan dr Talaok, Sumatera Barat yg terus dilestarikan hingga sekarang.

Keberadaan tarian ini diperkirakan sudah ada sejak lama & meningkat di penduduk dgn aneka macam pola tradisi. Sesuai namanya, penari memakai sapu tangan sebagai properti utama yg menemani gerak tarinya.

Sebagai pengembangan dr Rantak Kudo, tarian yg menceritakan kehidupan penduduk ini meliputi pernyataan imajinatif para seniman tari yg menggunakan anutan alam.

Empat belahan yg terdapat di dalamnya menggambarkan dinamika tertentu sehingga gampang untuk dicicipi banyak sekali kelompok.

Tari Sapu Tangan


Asal Tari Sapu Tangan

Asal Tari Sapu Tangan

Tarian Sapu Tangan meningkat di Talaok, Kecamatan Bayang. Meski begitu, siapa yg membuat serta kapan diciptakannya tarian ini masih menjadi misteri.

Tari tradisional yg merupakan pengembangan tarian Rantak Kudo ini dikreasikan dgn mengacu pada banyak sekali contoh tradisi yg terdapat di daerahnya.

Setiap penari berkesempatan menampilkan aneka macam huruf yg ditampilkan melalui gerakan. Kebanyakan dr karakter ini berhubungan dgn alam.

Sesuai falsafah yg dianut oleh budbahasa Minangkabau berbunyi “alam takambang jadi guru”. Hal ini mempunyai arti, kehidupan berlandaskan dgn alam selaku “guru” yg baik dlm kehidupan.

Tarian ini lebih banyak ditarikan lelaki, dgn jumlah genap. Pengaturan ini melibatkan metode yg dianut oleh masyarakat Minangkabau yakni matrilineal.

Melalui tata cara ini, kedudukan perempuan ditempatkan lebih tinggi. Bila memeriksa dengan-cara kultural, peran perempuan adalah mengelola warisan keluarga besar. Sementara itu lelaki bertugas mengurus anak, pendidikan berguru mirip pencak silat atau agama.

Baca Juga: Tari Sekapur Sirih


Sejarah Tari Sapu Tangan

Sejarah Tari Sapu Tangan

Tarian Sapu Tangan diciptakan sebagai bentuk kreasi imajinatif dr para penata tari lewat simbol gerakan tari.

Berawal dr observasi akan kehidupan penduduk Minangkabau, disimbolkan beberapa gerakan dgn makna tersendiri yg berhubungan dgn latar belakang budaya tersebut. Alam memegang kiprah penting terhadap kehidupan masyarakat Minangkabau.

Oleh alasannya itulah aneka macam gerakan yg tercipta dlm tarian ini berafiliasi dgn alam. Contohnya kemunculan gerakan yg meniru sikap masyarakat di pematang sawah.

burung rajawali sedang menangkap mangsa, sampai memalsukan lekukan yg terjadi pada pohon yg diterpa angin.

Meski begitu, dulunya tari Sapu Tangan dihentikan untuk dibawakan wanita dikarenakan menari yaitu pekerjaan dgn sifat menghibur khususnya bila yg dihibur adalah lelaki.

Apalagi, tarian ini biasa dibawakan dikala malam hari. Bagi penduduk Minangkabau, hal ini dianggap melawan etika dimana wanita ialah sosok yg dihormati (bundo kanduang) sehingga perilakunya wajib dijaga baik dengan-cara adab maupun agama.

Keterikatan dr segi adab cukup menghalangi kaum perempuan, dimana laki-laku lebih dapat berkembang dlm kesenian mirip tari, bela diri, karawitan, hingga sastra.

Bersamaan dgn makin majunya zaman, wanita mulai diperbolehkan untuk mempelajari tarian ini. bahkan tariannya pula dikreasikan sehingga lebih beradaptasi dgn zaman. Cukup banyak sanggar tari yg mengajarkannya baik pada lelaki maupun perempuan.


Properti Tari Sapu Tangan

Properti Tari Sapu Tangan

Properti merupakan belahan yg penting dlm suatu tarian sehingga menciptakan pentasyg utuh, bisa memberikan nuansa serta kisah yg tergambar dlm tarian tersebut. Berikut beberapa properti wajib yg terdapat dlm tarian Sapu Tangan:

1. Busana

Struktur tari turut dipengaruhi oleh busana yg dikenakan penari. Dalam tarian ini, penari memakai pakaian akhlak yg mencerminkan karakteristik masyarakat Minangkaba.

Untuk atasan, penari menggunakan baju taluak balango, disebut pula gunting cina. Pakaian yg berwarna hitam tanpa disertai saku/kantong dgn cuilan lengan yg cukup longgar.

Warna untuk pakaian ini tidaklah mutlak, bisa berubah sesuai dgn tema acara. Biasanya perempuan memakai baju berlengan panjang & rok sepanjang mata kaki.

Sementara itu di penggalan pinggangnya diikatkan kain berwarna cerah. Sedangkan untuk lelaki, celananya berjulukan sarawa galembong yg longgar & tak disertai kantong.

2. Alat Musik

Tarian tradisional tak lengkap tanpa adanya musik yg mengiringi. Dengan kehadiran musik, pentastarian akan lebih menarik & bernyawa untuk ditonton.

Bahkan musik telah ada semenjak masa prasejarah sebagai pengiring gerak tari. Musik yg ada dlm tarian Sapu Tangan memakai beberapa instrumen.

Ada lima talempong, satu alat tiup, serta dua gendang. Tempo musik ini bisa berlainan sesuai dgn gerakannya. Untuk tempo lambat biasanya dipakai pada gerakan sambah pembuka & sambah epilog.

Tempo sedang digunakan paling banyak yakni titi batang, alang manyemba, sikuteteh, & sebagainya. Sementara itu tempo cepat hanya digunakan untuk lenggang karaie serta rantak senjang.

3. Sapu Tangan

Sesuai nama tariannya, sapu tangan menjadi properti wajib dlm kesenian ini. Sapu tangan yg digunakan berukuran persyaratan, umumnya menggunakan warna putih bermotif kotak-kota. Namun hal ini pula bisa berbeda diubahsuaikan dgn busana yg dikenakan para penarinya.

4. Aksesoris

Selain busana, penari pula memerlukan beberapa aksesoris untuk melengkapi penampilannya. Biasanya penari mengenakan deta, kain hitam yg dibuat segitiga, diikatkan pada kepala.

Kemudian ada ikat pinggang (cawek) yg dipakai untuk mengikat celana penari laki-laki. Penari perempuan biasanya memakai ekstra mahkota, kalung, serta gelang berwarna emas.

Baca Juga: Tari Selamat Datang


Pola Lantai Tari Sapu Tangan

Pola Lantai Tari Sapu Tangan

Pola lantai mempunyai andil dlm suatu pertunjukan tari. Fungsi dr teknik ini yaitu mengarahkan penari dlm bergerak & memilih posisinya. Pola lantai pula mengandung filosofi tersendiri yg diharapkan terhadap suatu tarian.

Dalam tarian Sapu Tangan, contoh yg digunakan ialah horizontal, vertikal, serta segi empat. Pola lantai horizontal tampakdr posisi bangun dengan-cara berjejer, melambangkan manusia yg diciptakan dengan-cara setara.

Sementara itu pada gerak berbaris yg merupakan cerminan teladan lantai vertikal. Pola ini yaitu perlambangan kekerabatan insan yg tunduk pada Tuhan, sang pencipta.

Baca Juga: Tari Selendang


Gerakan Tari Sapu Tangan

Gerakan

Secara keseluruhan, tarian ini memiliki sebanyak 12 frase gerak, 7 kalimat gerak, serta 5 gugus gerak. Bila menyelidiki konsepnya, tradisi tarian ini diawali sambah pembuka kemudian ditutup dgn sambah epilog.

Para seniman menyusun gerakan dlm tarian ini dgn mempertimbangkan berbagai faktor tari sehingga menciptakan kesan dramatik yg tergambar lewat koreografinya.

Beberapa gerakan yg ada dlm tarian ini mengandung banyak sekali makna kehidupan. Ada tujuh gerakan pokok:

  • Titi batang.
  • Basitinjek.
  • Sikuteteh.
  • Siganjua teledor.
  • Rantak senjang.
  • Alang manyemba.
  • Lenggang karaie.

Tidak hanya tujuh gerakan pokok tersebut, melainkan pula ada gerakan epilog serta pembuka bernama sambah. Urutan dr gerakan pokok tersebut tidaklah baku, melainkan bisa berubah sesuai pengaturan program & kebutuhan yang lain.

Di antara ketujuh gerakan tersebut, gerakan yg paling inti yakni titi batang sebagai penghubung dr gerakan pokok yang lain.

Struktur dlm tarian Sapu Tangan terbagi menjadi empat bagian yakni awal tarian, tarian pokok, final tarian, kemudian penutup. Di babak pertama gerakannya tak menggunakan saputangan. Tempo gerakan condong lambat kemudian sedang. Bagian ini mencakup:

  • Sambah pembuka.
  • Titi batang.
  • Sikuteteh.
  • Alang mayemba.
  • Kantak sanjang.
  • Sambah epilog.

Kemudian dilanjutkan dgn bentuk pokok kedua.  Pada babak ini, barulah penari mulai mengikutsertakan saputangannya untuk bikin tarian menjadi makin indah. Berikut gerakan yg terdapat di dalamnya:

  • Lenggang karaie.
  • Siganjua teledor.
  • Basitinjek.
  • Rantak senjang.

Antara kedua babak ini tak begitu panjang sehingga cenderung ada pengulangan pada ragam gerakannya. Pengulangan ini sering terjadi pada gerakan titi batang, alang mayemba, kemudian jinjiang bantai.


Keunikan Tari Sapu Tangan

Keunikan Tari Sapu Tangan

Keunikan dr tarian ini yaitu adanya penggalan yg berjulukan tataan babakan, yakni terjadinya perubahan tempo musikal dengan-cara secara tiba-tiba.

Hal ini dapat menawarkan nuansa emosi yg berlawanan terhadap penonton. Selain itu pula tarian ini begitu terbuka akan kreasi & modifikasi dr luar, sehingga disebut pula dgn taria kreasi.

Penambahan motif tertentu pada gerakan ini mampu diubahsuaikan dgn pergeseran cara hidup, acuan berpikir, & lain sebagainya.

Kreatifitas para seniman memainkan banyak peran untuk menciptakan gerakan gres yg masih berkelanjutan dgn tarian sapu tangan itu sendiri.


Fungsi Tari Sapu Tangan

Fungsi Tari Sapu Tanganj

Setiap tarian diciptakan dgn maksudnya masing-masing. Ada yg menceritakan kisah, menggambarkan kehidupan masyarakat, & lain sebagainya.

Dari hal ini terdapat banyak sekali fungsi yg dihasilkan oleh tarian tersebut. Dalam tarian Sapu Tangan, terdapat aneka macam fungsi yg dimiliki yakni seperti berikut:

1. Fungsi Sosial

Tarian ini memiliki fungsi untuk penguat sosial, sebab ditampilkan dlm banyak sekali acara selaku istilah kesetiaan terhadap suku. Melalui pertunjukan tari yg ditampilkan dlm aneka macam kesempatan, peluang terjadinya interaksi sosial akan makin lebar.

Misalnya pertukaran pengalaman & kebudayaan dgn orang lain dr wilayah yg berlawanan hingga kenaikan sektor pariwisata.

2. Fungsi Hiburan

Pada dasarnya, fungsi dr seni tari yaitu sebagai hiburan bagi orang-orang yg menyaksikannya. Demikian pula dgn tari Sapu Tangan yg berperan sebagai hiburan pada banyak sekali acara biasa maupun resmi.

Tarian ini menjadi istilah kegembiraan dgn perpaduan gerakan, lisan, serta musik yg ditampilkan dlm pertunjukan.

3. Fungsi Seni

Tarian Sapu Tangan mempunyai unsur seni yg berpengaruh, karena menjadi sarana untuk mengekspresikan diri serta kreativitas sebagai cabang budaya.

Kesenian ini dikenal sebagai kepingan tradisi yg diupayakan untuk terus berlanjut & dimodifikasi sesuai pertumbuhan zaman. Seni inovatif ini mampu menjadi eksperimen yg bisa menyalurkan jiwa artistik.

Demikian ulasan tentang tari Sapu Tangan, kebudayaan dr Talaok yg dibawakan sepasang penari pria. Sebagai kesenian yg sarat makna & simbol yg tertuang melalui koreografi, tarian ini mencerminkan acara masyarakat dlm kehidupannya sehari-hari.

Ungkapan emosi yg ditampilkan menurut pengalaman subjektif, tetapi justru perbedaan interpretasi tersebut yg membuatnya mempesona untuk ditonton & diselami keindahannya.

Tari Sapu Tangan

  Tari Tradisional 34 Provinsi di Indonesia : Gambar & Penjelasan