Tari Minangkabau –Peninggalan kebudayaan Indonesia sungguh beragam & terus dilestarikan hingga saat ini. Termasuk di antaranya adalah tari Minangkabau, yg berasal dr provinsi Sumatera.
Wilayah ini terkenal akan kekayaan seni tarinya yg meningkat mengikuti pergantian zaman. Tidak jarang, kreasi tarian asal Sumatra ditampilkan di banyak sekali program biasa & pula bermanfaat bagi pendidikan.
Daftar Isi
Mengenal Suku Minangkabau
Minangkabau, disingkat dgn Minang, merupakan etnis yg banyak terdapat di Riau serta Sumatra. Bahasa serta adatnya memakai tata cara matrilineal yg kental akan unsur Islami.
Suku Minang sering disebut dgn orang Padang, alasannya merujuk ibu kota dr Sumatera Barat yakni Padang.
Populasi terbanyak masyarakat Minang adalah di Sumatera Barat dgn jumlah 4.2 juta jiwa, kemudian ada pula di tempat yang lain seperti Riau, Sumatera Utara, hingga daerah Jawa yakni Jakarta, Banten, & lain-lain. Bahkan suku Minangkabau pula cukup banyak yg berada di Malaysia dgn jumlah kurang lebih 930 ribu jiwa.
Kultur etnis Minangkabau masih satu rumpun dgn Melayu, yg bertumbuh dlm sistem monarki. Seni serta kebudayaannya terus berkembang dgn pesat. Dicetuskan pertama kali oleh dua bersaudara bernama Datuk Ketumanggungan bersama Datuk Perpatih.
elain itu, matrilineal sebagai identitas utama dr penduduk Minang memiliki tata cara yg cukup unik. Dalam budaya ini, wanita merupakan pewaris harta serta kekerabatan.
Baca Juga: Tari Modern
Tari Minangkabau
Seni tari merupakan salah satu kebudayaan dr Minangkabau yg populer & banyak jenisnya. Tidak hanya gerakan khas, musik yg menjadi pengiringnya pun mudah diingat & membuat banyak orang tertarik.
Banyak tarian khas Minang yg menjadi ikon penawaran spesial wisata, tak hanya di Sumatra sendiri tetapi pula mendelegasikan Indonesia selaku negara kepulauan yg kaya budaya.
Tarian tradisional yg ada di Minangkabau dibagi ke dlm tiga jenis yakni Pencak, Kaba, serta Perintang. Pencak merupakan jenis tari yg gerakan dasarnya berupa pencak silat.
Perintang merupakan tarian dgn sifat hiburan yg berpengaruh, dipenuhi gerakan semarak serta bergairahyg identik akan semangat para muda-mudi di Minangkabau.
Sementara itu, Kaba merupakan jenis tarian yg memperlihatkan unsur dongeng yg berpengaruh, misalnya Randai. Kisah yg ada dlm tarian mampu membuat penonton ikut menghayati & terlibat dlm situasi pergeseran emosi & keseruan yg terjadi dlm kisah tersebut.
Jenis-jenis Tari Minangkabau
Sebelumnya sudah diterangkan mengenai tiga jenis tarian yg terdapat dlm tradisi Minangkabau. Dari definisi tiga jenis tarian yg sudah disebutkan tadi, hadir bermacam-macam tarian tradisional yg mempesona.
Namun, ada beberapa di antaranya yg sangat populer & banyak diperbincangkan oleh para penikmat seni & budaya yakni berikut ini:
1. Tari Piring
Sebagian besar penduduk Indonesia pernah mendengar tentang tarian ini. Tarian ini merupakan ciri khas dr penduduk Sumatera Barat. Biasanya ditarikan tiga hingga tujuh orang baik laki-laki, perempuan, atau berpasangan. Awalnya, tarian ini merupakan istilah syukur sebab melimpahnya hasil panen.
Ritual tarian ini digunakan sambil menjinjing sesajen, namun tatkala Islam hadir & zaman kian berkembang, tarian ini beralih fungsi menjadi hiburan.
Gerakan yg ada dlm tari Piring dinamis, dgn karakteristik utama penari membawa sebuah piring di kedua telapak tangannya. Piring iayunkan, bergerak mengikuti irama musik yg dimainkan dgn sarunai, saluang, talempong, & bansi.
Sebagai tari Minangkabau terpopuler di tanah air, tarian ini mempunyai makna tersendiri untuk warga suku Minangkabau. Ada latar belakang mengenai panen padi.
Proses panen direpresentasikan melalui piring. Beberapa penari bahkan memperlihatkan atraksi mirip menginjak-injak pecahan piring bahkan tidur di atasnya.
Baca Juga: Tari Monong
2. Tari Lilin
Banyak orang yg beranggapan bahwa tarian ini ialah adaptasi dr tarian terkenal sebelumnya, yakni tari Piring. Meski begitu, keduanya sangat berlawanan.
Meski sama-sama memegang piring, tetapi nuansa yg dihasilkan dua tarian ini begitu bertentangan. Tari Piring identik dgn nuansa rancak bahkan atraksi yg mendebarkan.
Sementara itu, tari Lilin mengusung suasana yg lebih lembut & gemulai. Gerakannya relatif lambat, dimana penari memegang wadah lilin yg menyala.
Keindahan lilin ini terpancar utamanya di malam hari. Awalnya, tarian ini terbatas ditampilkan untuk masyarakat yg tinggal di kerajaan saja.
Tarian ini bermula dr cerita mengenai seorang wanita yg bersedih balasan ditinggal oleh tunangannya yg hendak pergi berdagang.
Selama masa-masa tersebut, perempuan ini kehilangan cincin pertunangannya & berupaya mencari meski sudah tengah malam. Oleh alasannya adalah itulah gadis ini mencari sambil menjinjing lilin untuk penerangannya.
3. Tari Pasambahan
Sesuai dgn namanya, tari Minangkabau ini memang bertujuan selaku persembahan. Tarian ini sering kali dibawakan tatkala hadir tokoh terkenal misalnya tamu besar dr negara untuk memberikan penghormatan. Saat membawakan tarian ini, biasanya tamu tersebut berlangsung sambil dipayungi.
Para penari berlangsung di sampingnya mengiringi tamu tersebut hingga hingga ke tempat duduknya. Bukan cuma berfungsi untuk penyambutan tamu, persembahan ini pula dipentaskan di banyak sekali acara etika misalnya menyambut kandidat mempelai pria yg akan tiba di rumah pasangannya.
Setelah tarian ini selesai ditampilkan, tamu akan diberikan daun sirih yg ada di dlm carano. Di budaya Minangkabau, biasanya dlm pernikahan lelaki akan menerima daun sirih ini selaku ketua rombongan.
Tari pasambahan umumnya dibawakan sembilan orang. penari dibagi menjadi tiga kelompok. Di kelompok yg pertama ada dua laki-laki, mempertontonkan aneka macam gerak pencak silat. Pada kelompok kedua ada empat penari perempuan yg menari dengan-cara cantik & sarat keramahan.
Terakhir, di kelompok ketiga terdapat penari wanita dimana salah satunya membawa carano didampingi dua penari pendamping.
Baca Juga: Tari Musyoh
4. Tari Rantak
Tari Minangkabau ini merupakan kesenian yg memiliki gerakan dinamis. Sama halnya dgn tari Piring, tarian ini pula inspirasinya berasal dr pencak silat. Fokus tarian ini ada pada ketajaman gerakannya.
Nuansa bersemangat dr tarian ini terlihat dr gerakan sekaligus keretakan para penari. Bunyi tersebut asalnya dr hentakan kaki penari yg diselaraskan dgn musik & gerakan tubuhnya.
Penari yg membawakan tarian ini bisa lelaki maupun perempuan. Pakaian yg dikenakan yakni warna merah yg diiringi serat emas.
Dengan iringan musik yg dinamis serta gerakan tarian yg tajam & hentak kaki membuat tarian ini sungguh diminati & bisa membuat penonton bersemangat.
5. Tari Galombang
Sesuai maknanya, galombang berarti gelombang. Tari Minangkabau ini yakni seni yg menjadi permulaan dr lahirnya kesenian Randai pada 1932 silam.
Pertunjukan tarian ini sering dipentaskan di program ijab kabul dgn budpekerti Minang. Walaupun asal-usulnya tak dengan-cara langsung berafiliasi dgn pernikahan, tarian ini di banyak pelosok Minang.
Galombang ditampilkan tatkala mempelai sedang iarak ke pelaminan. Gerakan yg terdapat dlm tari galombang terbilang lincah. Penari membentuk gerakan seolah menjadi gelombang maritim yg pasang serta surut.
Keunikan dr tarian ini yakni banyaknya jumlah penari yg membawakannya, bisa mencapai puluhan & dibagi ke dua golongan.
Tarian ini menceritakan sebuah kisah ijab kabul. Pemuda yg menikah tersebut dikawal sahabat seperguruan silat, ketika menuju kampung istrinya. Cerita yang lain menerangkan bawha tarian ini merupakan penjagaan penghulu yg hendak menikahkan kandidat pengantin di Minang.
Fungsi Tari Minangkabau
Setiap tarian memiliki fungsi masing-masing. Begitu pula dgn tarian dr Minangkabau yg bermacam-macam jenisnya. Keutamaan dr seni tari yakni memberikan manfaat baik untuk penonton maupun penari itu sendiri. Berikut ini fungsi dr tarian Minangkabau:
1. Fungsi Moral
Pemaknaan masyarakat akan nilai-nilai yg terdapat dlm tari Minangkabau bisa saja berbeda. Namun, nyaris seluruh tarian meninggalkan pesan moral yg berhubungan dgn kehidupan penduduk .
Ada yg menggambarkan perihal koordinasi, menceritakan kehidupan pasangan, melambangkan proses panen, & sebagainya.
2. Fungsi Adat
Banyak tarian asal Minangkabau yg bermula dr pelaksanaan ritual etika tertentu. Masyarakat sering menggunakan tarian sebagai bentuk perumpamaan syukur, memohon dukungan sang pencipta, menyambut tamu penting, hingga etika wajib dlm sebuah akad nikah.
Melalui tarian, tergambar unsur kehidupan bermasyarakat yg masih memegang teguh adab & menjadikannya belahan dr mereka meski zaman terus maju.
3. Fungsi Hiburan
Tidak bisa dipungkiri jikalau seluruh tarian pada dasarnya berfungsi untuk menghibur masyarakat. Menonton seni tari merupakan kegemaran banyak orang, yg mempunyai dampak faktual kepada segi psikologis seseorang. Jenis tari yg beragam mampu menghadirkan nuansa emosi yg berlainan pula.
Ada tarian yg bersemangat, ada yg menegangkan, hingga yg syahdu & membangkitkan perasaan damai. Sebagai hiburan, seni tari merupakan media yg tepat & menggabungkan aneka macam unsur penting.
Mulai dr gerakan penari, ekspresi yg ditampilkannya, hingga musik yg mengiringinya semuanya bersatu membentuk performa yg indah.
4. Fungsi Sosial
Terakhir ada fungsi sosial yg bekerjasama dgn hubungan antar insan. Pagelaran seni, ekspo kebudayaan, hingga penyambutan tamu penting dgn tari Minangkabau, seluruhnya melibatkan hubungan antar masyarakat.
Tentunya orang-orang ini tak berasal dr satu tempat saja, sehingga kemungkinan terjadinya pertukaran pikiran & kebudayaan sangat memungkinkan.
Relasi ini bisa memperbanyak sobat, membuka pengetahuan, hingga memajukan kesempatanperkembangan rekreasi dr Minangkabau.
Demikian ulasan mengenai aneka macam jenis tari Minangkabau. Sebagai bentuk apresiasi dr kreatifitas yg menciptakan berbagai macam tarian, generasi muda sudah selayaknya turut melestarikan tarian ini.
Menampilkan tarian asal Minangkabau di aneka macam acara hingga menghadirkannya selaku materi di berbagai institusi pendidikan merupakan bentuk kemajuan yg berarti.
Tari Minangkabau