close

TARI MELINTING : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Melinting  – Tari Melinting merupakan tarian tradisional asal Lampung. Tarian ini adalah peninggalan Kerajaan Melinting pada zaman dahulu.

Diperkirakan, trian ini sudah berkembang sejak Islam mulai menerima banyak penganut di tanah air. Makna yg terkandung dlm tarian ini baik, yakni mengenai rasa syukur masyarakat akan apa yg sudah dimilikinya di dunia.

Tari Melinting (2)


Asal Tari Melinting

Asal Tari Melinting

Tarian ini diciptakan oleh Ratu Melinting ke II di masa 16. Pada masa itu, tarian yg rutin dibawakan di keluarga ratu ini belum mengalami penyempurnaan.

Tariannya hanya dibawakan tatkala terdapat acara gawi/adab yg berhubungan dgn Melinting. Saat itu, penari yg membawakannya dibatasi hanya golongan putra serta putri dr Ratu Melinting.

Pagelaran tarian ini umumnya dibawakan di Bale Adat. Sementara itu, penonton yg menyaksikannya pula cuma berasal dr lingkungan kerajaan. Tarian diiringi dgn banyak sekali iringan musik yg merupakan ciri khas Lampung, salah satunya Kalo Bala. Pengiring lainnya yakni gamelan, rebab, gendang, & sebagainya.

Baca Juga: Tari Merak


Sejarah Tari Melinting

Sejarah Tari Melinting

Pada masa kekuasaan ratu, tarian ini mempunyai gerakan yg cukup sederhana alasannya adalah difokuskan untuk putra putri di kelompok kerajaan saja. Apalagi tariannya pula mutlak milik keluarga kerajaan.

Kendati demikian, seiring berjalannya waktu tarian ini mengalami perubahan, modifikasi sampai penyempurnaan di tahun 1958. Pada masa itu, tarian mulai diperkenalkan pada masyarakat luas & alhasil menjadi tarian budaya masyarakat Lampung.

Variasi gerak dr tarian ini terus berkembang seiring perubahan zaman sehingga dapat diterima oleh banyak orang. Banyak seniman serta budayawan yg kepincut untuk memodifikasi gerakan gres.

Tidak cuma gerakan, tetapi pula iringan musik mirip kolintang hingga aksesoris yg mengalami perubahan tanpa menghilangkan unsur utama dr tariannya.

Jika dulunya cuma ditampilkan untuk peragaan sakral, tarian Melinting kini merupakan hiburan lepas yg bebas dipelajari oleh masyarakat biasa .


Properti Tari Melinting

Properti Tari Melinting

Properti memegang peran penting kepada jalannya suatu pentastari.  Di kala 16, Islam mulai dikenalkan pada warga Lampung. Hadirnya Islam rupanya memberi pengaruh kepada kehidupan di masa kepemimpinan Ratu Melinting.

Hal ini pula memberi efek kepada properti tarian Melinting, terutama model busana yg dikenakan para penari. Namun, properti tari ini pula terus mengalami penyesuaian terhadap perubahan zaman. Berikut properti untuk tarian Melinting:

1. Atasan

Baju atasan yg dipakai untuk penari perempuan antara lain tapis pepadun serta kebaya putih yg berlengan panjang. Sedangkan penari prianya mengenakan kemeja putih yg dilengkapi hiasan berwarna coklat di area dada. Di baju putih kedua penari tersebut pada penggalan lengan, terdapat corak berwarna merah.

Warna baju ini tak mutlak, mampu pula memakai warna kuning, tetapi yg seringkali terlihat & dianggap lebih indah yakni putih. Biasanya penari pula memakai selempang dgn motif bercorak batik yg dikenakan dengan-cara menyamping. Hal ini tergantung tugas yg dimainkan penari.

2. Bawahan

Baik penari laki-laki maupun perempuan menggunakan kain dgn motif khas Lampung. Warna kain ini lazimnya coklat renta atau orange, dgn perpaduan warna kuning atau emas pada coraknya.

Penari lelaki memakai kain ini dgn cara diikatkan pada potongan pinggang sampai sedikit di atas lutut, kemudian dilengkapi dgn sabuk berwarna senada.

Celana panjang yg dikenakan untuk tari Melinting umumnya berwarna putih atau hitam. Sementara itu untuk perempuan, kain ini justru menjadi bawahan itu sendiri yakni sebagai rok yg panjangnya di atas mata kaki. Untuk alas kaki, semua penari menggunakan sepatu berwarna hitam.

3. Hiasan Rambut

Biasanya penari Melinting perempuan rambutnya disanggul sehingga rapi & bebas bergerak. Sementara itu di penggalan kepala umumnya memakai mahkota dgn warna emas yg tampakmegah.

Untuk penari lelaki pula menggunakan mahkota emas yg mempunyai versi hiasan beragam. Ada yg seperti daun, ada yg menjuntai mirip akar, & lain sebagainya.

4. Aksesoris

Aksesoris dikenakan pada pergelangan tangan serta leher para penari. Gelang ini warnanya senada dgn busana penari, yakni emas. Terdapat dua hingga tiga gelang yg dikenakan masing-masing penari.

Begitu pula kalungnya yg berbentuk unik & bertumpuk dua atau tiga, pula berwarna emas.

Gelang khusus untuk tari Melinting ini bernama Ruwi. Di penggalan lengan, penari pula mengenakan komplemen dgn warna emas yg menyerupai gelang. Biasanya penggalan ini bertujuan semoga pakaian yg dikenakan tak kendor & kian menawan untuk dilihat.

5. Kipas

Penari Melinting biasanya membawa kipas yg berwarna cerah dikala memperlihatkan tariannya. Keberadaan kipas ini dapat menambah keindahan tarian, umumnya menggunakan perpaduan merah serta putih bergaris & pegangan warna emas.

6. Alat Musik

Iringan musik bertujuan membuka tari Melinting, sebagai pengiring dikala para penari  memasuki arena pertunjukan sampai penghormatan pada seluruh tamu yg menyaksikannya. Musik untuk tarian Melinting diiringi dgn banyak sekali alat tradisional.

Contohnya kendang, kalo bala, kelittang, gong, serta berbagai alat musik lain yg iramanya berlawanan namun bisa menyelaraskan dgn nuansa tarian & gerakan penari. Umumnya, kalo balak dipakai untuk babak pembuka serta penutup.

Baca Juga: Tari Minangkabau


Pola Lantai Tari Melinting

Pola Lantai Tari Melinting

Pola lantai merupakan aspek penting yg terdapat dlm aneka macam tari tradisional, tak terkecuali Melinting. Tarian ini memakai beberapa pola lantai yg perlu disertai oleh penarinya.

Tujuannya yaitu mengontrol posisi penari sehingga nampak indah & selaras. Kendati demikian, pola lantai pula memiliki maknanya tersendiri. Beberapa teladan pola lantai dlm tarian ini yakni:

  • Lapah alun menggunakan pola garis lurus, disebut pula horizontal.
  • Sembah yg merupakan gerakan pembuka memakai pola horizontal.
  • Surung sekapan membentuk dua baris pola vertikal.
  • Mampang randu memakai pola horizontal.
  • Lapah alun, babar kipas, serta kenui menggunakan pola vertikal.
  • Gerakan sembah sebagai penutup tarian menggunakan pola horizontal.

Terlihat bahwa dua pola utama yg banyak dipakai dlm tarian ini yakni horizontal serta vertikal. Pola horizontal merupakan citra korelasi antar insan.

Pada dasarnya, Tuhan menciptakan manusia dengan-cara sederajat sehingga insan perlu bersikap bijak & saling menghargai. Sedangkan vertikal melambangkan hubungan manusia dgn sang pencipta, dimana manusia sebagai pihak yg tunduk & berserah pada Tuhan.

Baca Juga: Tari Modern


Gerakan Tari Melinting

Gerakan Tari Melinting

Gerakan yg terdapat dlm tarian ini dibagi ke dua jenis sesuai dgn penari yg membawakannya, yaitu laki-laki & perempuan. Umumnya, tarian ini dibawakan empat laki-laki serta empat perempuan.

Saat menari, akan ada pembagian babak yaitu pembuka, digowo ratu, kenui melayang, kemudian babak epilog. Berikut berbagai gerakan dlm tarian Melinting beserta maknanya:

  • Gerakan yg melambangkan perilaku hormat, santun, serta rendah hati yg dimiliki penduduk Lampung.
  • Lapah alun. Menjadi simbol jikalau masyarakat Lampung bersikap hati-hati, cermat, & teliti sebelum menentukan tindakan.
  • Babar kipas. Gerakan ini memiliki arti kesiapan seorang laki-laki untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
  • Sukhung sekapan. Simbol kesiapan seseorang untuk mengerjakan aktivitasnya sehari-hari.
  • Maphang khandu. Melambangkan ketangguhan yg dimiliki oleh laki-laki.
  • Balik palau. Lambang eksistensi yg hendak ditunjukkan penduduk Lampung.
  • Cak embung. Menggambarkan kelincahan kaum lelaki untuk bertindak serta mengambil keputusan berdasarkan pendapatyg bijak.
  • Menunjukkan sifat yg ramah serta terbuka dr masyarakat Lampung.
  • Samang niti batang. Melambangkan kegigihan yg disertai dgn perasaan rendah hati sehingga tak angkuh & terus mencar ilmu.
  • Lago puyuh. Perwujudan dr sifat pantang mengalah serta keberanian lelaki untuk berusaha & menghadapi aneka macam resiko yg mungkin terjadi.
  • Merupakan perlambangan dr keseimbangan banyak sekali aspek dlm kehidupan insan.
  • Nginyau bias. Lambang sifat lembut & ketegasan seorang perempuan serta mengetahui lebih dlm mengenai nilai-nilai kewanitaan.
  • Kenui terbang. Gerakan ini menggambarkan keleluasaan serta kemerdekaan dr kaum perempuan yg sudah sepatutnya terus diperjuangkan.
  • Nigiyaka lado. Menyimbolkan sifat penyayang serta kepedulian terhadap keluarga.


Keunikan Tari Melinting

Keunikan Tari Melinting

Keunikan utama dr tarian ini adalah semua gerakannya memiliki makna. Kompleksitas gerak yg diciptakan dgn makna masing-masing merupakan karya seni yg sungguh fantastis.

Terlebih, penari yg membawakannya yaitu pria serta perempuan yg seluruhnya menjinjing kipas.

Biasanya tarian tradisional dibawakan kelompok perempuan, kelompok laki-laki, atau berpasangan. Lain halnya dgn Melinting yg menarikannya bersama-sama.

Meski gerakan keduanya berbeda dr sisi dinamik & nuansa yg ditampilkan, keduanya membentuk sinergi yg melengkapi.

Keunikan berikutnya ialah tarian ini terbagi ke beberapa babak yaitu pembuka, kugawo ratu, knui melayang, kemudian penutup. Di babak pembukanya, penari berinteraksi dgn memberi tanda hormat pada tamu.

Sementara itu di kugawo ratu, kelincahan penari laki-laki begitu terlihat, diiringi dgn kelembutan penari perempuan.

Hal lain yg bikin tarian ini unik adalah gerakan yg terus mengalami modifikasi. Meski berasal dr keluarga kerajaan, tarian Melinting sudah makin ramah zaman sehingga gampang diterima & dipelajari penduduk lazim.


Fungsi Tari Melinting

Fungsi Tari Melinting

Melinting sebagai peninggalan budaya di masa Ratu Melinting berkuasa ternyata mempunyai banyak nilai positif berguna hingga kini.

Sama halnya tarian tradisional lain, terdapat mengembangkan fungsi dr sebuah tarian yg membuatnya terus dilestarikan. Berikut ini beberapa fungsi dr tarian Melinting:

1. Fungsi Moral

Seperti yg sempat dibahas sebelumnya,  tari Melinting termasuk salah satu kesenian yg mengandung banyak nilai moral. Hampir semua gerakannya melambangkan makna tertentu yg memberi pesan yang tersirat serta kebajikan tentang kehidupan insan.

Masyarakat dapat mempelajari serta menyerap maknanya sehingga lebih damai dlm menghadapi berbagai lika-liku kehidupan.

2. Fungsi Hiburan

Jika dulunya tarian Melinting digunakan untuk upacara budpekerti atau terbatas di kalangan tertentu saja, sekarang Melinting mengalami perubahan fungsi. Melinting lebih banyak ditampilkan di berbagai program untuk menghibur para penontonnya.

Sebagai hiburan lepas, tarian ini ditampilkan oleh banyak orang dgn busana berwarna cerah sehingga menggambarkan nuansa kegembiraan.

3. Fungsi Sosial

Tarian Melinting sering kali ditampilkan untuk menyambut para tamu, pertunjukan pameran kebudayaan, sampai upacara budpekerti yg sekaligus mengiklankan Lampung.

Dengan adanya interaksi dengan-cara sosial mirip ini, suatu budaya mampu disebarluaskan. Hal ini memiliki peluang mempertemukan banyak orang dr budaya yg berlainan.

Harapannya, generasi muda dapat melanjutkan tradisi ini & mengambil nilai positif dr hal gres yg tiba. Kedepannya, dibutuhkan pariwisata serta perekonomian Lampung dapat semakin maju dgn pengenalan kebudayaannya yg kaya kreativitas & penuhmakna.

Itu tadi ulasan mengenai tari Melinting, peninggalan masa kejayaan Ratu Melinting. Tarian yg tadinya cuma dipelajari dengan-cara terbatas oleh putra putri ratu, kini terus dilestarikan sampai menjadi kebudayaan Lampung.

Tarian yg penuhmakna ini menampakkan keseimbangan antara gerakan lincah dgn lembut, sehingga dapat menggerakkan emosi penonton dengan-cara dinamis.

Tari Melinting 

  Tari Sumatera Barat : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai