TARI LAWUNG : Sejarah, Properti, Asal, Gerakan & Pola Lantai

Tari Lawung – Secara khusus, jenis tarian yg ada di komponen wilayah Indonesia sangatlah banyak & bermacam-macam. Salah satu poin jenis yg paling menarik adalah tarian tradisional.

Tari Lawung masuk jajaran tarian yg menawan untuk dibahas. Secara konseptual, tarian ini memiliki makna khusus & nilai sakral yg sungguh tinggi serta sungguh dipertimbangkan.

Pementasan tarian ini pula tak bisa sembarangan. Hal ini pastinya karena ada beberapa argumentasi fundamental di balik pengerjaan tariannya.

Semua ini akan terjawab pada pecahan sejarah yg akan dijabarkan. Selain itu, ada banyak komponen faktor lain yg penting untuk dimengerti. Simak penjelasannya lengkap & mendetailnya berikut ini:


Asal Tari Lawung

Asal Tari Lawung

Tarian Lawung ialah jenis tarian yg dengan-cara khusus berasal dr wilayah Yogyakarta. Lingkungan keraton yakni lingkungan awal tempat tarian ini berkembang.

Karena berasal dr keraton, maka tidak aneh bila segala komponen yg ada dlm tarian ini termasuk sakral. Bahkan, unsur budaya Jawa pada tarian ini pula sangat kental.

Fakta ini mampu dilihat dr berbagai faktor & komponen pendukungnya. Mulai dr kostumnya, jalan ceritanya, propertinya, & berbagai faktor lain.

Penggambaran kisah yg dijalankan ialah ihwal prajurit keraton yg sedang berlatih perang. Semua faktor gerakan yg disuguhkan tentunya akan menyesuaikan dgn rancangan yg diusung.

Baca Juga: Tari Lego Lego


Sejarah Tari Lawung

Sejarah Tari Lawung

Dulu, di lingkungan keraton ada suatu aktivitas yg berjulukan Watangan. Kegiatan ini yakni kesibukan tabrak ketangkasan yg dilakukan eksklusif oleh tentara kerajaan.

Komponen kesibukan yg dipraktikkan adalah memainkan tombak & berkuda. Dengan adanya kesibukan ini, Sri Sultan mendapat inspirasi untuk membuat suatu tarian.

Akhirnya, Sri Sultan Hamengku Buwono yg kala itu menjabat semenjak tahun 1755 hingga dgn 1792 membuat tarian ini dengan-cara menyeluruh.

Kemudian, tarian ini digunakan dlm program-acara penting kerajaan, salah satunya yakni ijab kabul. Gerakan tariannya pula masih sama & terus dilestarikan sampai ketika ini.

Sampai kini, tarian ini masih terus dimanfaatkan dlm keraton. Karena nilai fungsinya yg sungguh penting & sakral, maka penampilannya pula tak bisa dilihat kapan saja.

  TARI CAMPAK : Sejarah, Properti, Asal, Gerakan dan Pola Lantai

Hanya kegiatan keraton saja yg bisa mempergunakan tarian ini dengan-cara menyeluruh. Hal ini tentunya pula dikarenakan ada beberapa aturan yg mendasarinya.


Properti Tari Lawung

Properti Tari Lawung

Komponen properti dlm tarian pastinya sangat penting. Sama halnya dgn Tari Lawung, maka ada beberapa macam properti yg wajib ada & tak boleh ketinggalan.

Setiap aspek properti dlm tarian ini tentunya mempunyai nilai fungsi & simbolis yg sudah disesuaikan dgn jalan dongeng yg diusung.

Oleh karena itu, properti yg dipakai tentunya mesti disiapkan dgn baik supaya jalan kisah yg digambarkan mampu tersampaikan dgn baik.

Setidaknya ada lima properti yg harus masuk atau mesti disiapkan. Penasaran dgn komponen properti yg ada? Simak rincian penjabarannya dengan-cara mendalam di bawah ini:

1. Tombak

Properti pertama yg akan dipakai ialah tombak. Secara fundamental, kata “lawung” yg digunakan dlm nama tarian ini merujuk pada tombak.

Kaprikornus, komponen tombak pula harus ada untuk merepresentasikan tarian yg akan disuguhkan. Komponen tombak ini pula memiliki aturan dlm penggunaannya.

Awalnya, tombak akan dipegang oleh penari yg berperan sebagai ploncon. Penarinya sendiri akan memegang tombak ini dlm posisi yg tegak.

Kemudian, tombak ini akan diserahkan pada penari yg berperan sebagai jajar. Gerakan penari jajar ini akan lebih bervariasi dgn beberapa gerakan akrobatik bareng tombak.

2. Keris

Selanjutnya ada komponen keris yg akan digunakan beberapa penari. Secara hukum, cuma ada tiga kalangan penari dgn peran berbeda yg akan menggunakan komponen keris.

Penari yg memakai keris ini yaitu penari dgn peran lurah, botoh, & jajar. Setiap kelompok pula akan menggunakan keris jenis berbeda.

Golongan penari lurah akan memakai keris berjenis brangah. Sedangkan penari botoh & jajar akan memakai keris berjenis gayaman.

Lalu untuk penggunaan keris ini sama & tak dibedakan. Penari akan memasukkan atau menyematkan properti keris ke penggalan pinggang & akan dibawa selama tarian berjalan.

3. Teken

Teken yaitu golongan tongkat yg bentuknya pendek. Jika disesuaikan dgn jalan dongeng, maka akan ada pihak yg menawarkan isyarat pada tentara.

Aba-aba ini diberikan sembari menggerakkan teken ini. Selama tarian dilakukan, maka gerakan ini pula ada & dimasukkan dlm tariannya.

  Tari Tradisional 34 Provinsi di Indonesia : Gambar & Penjelasan

Penggunaan teken ini pula dibarengi dgn penari yg mengeluarkan suara lantang. Sehingga selama penggunaannya, tarian ini akan jauh lebih dinamis & seru untuk dilihat dr banyak sekali aspeknya.

Selama tarian dijalankan, maka penggunaan properti ini pula mampu memperbesar abjad penari menjadi kian muncul.

4. Kostum Penari

Kostum penari pula masuk jajaran properti penting lainnya. Nilai fungsi dasar dr kostum ini bergotong-royong selaku media untuk menutupi badan penari.

Namun tak cuma itu saja, kostum ini pula bisa digunakan untuk memperlihatkan karakter penari sesuai jalan cerita. Oleh alasannya itu, komponen kostum ini sangatlah penting.

Secara khusus, penari akan menggunakan busana khas Jawa. Biasanya, penari akan memakai celana pendek & komponen selendang yg dipasang di pinggang.

Sedangkan cuilan atas penari tak ditutupi baju. Hal ini sudah diubahsuaikan dgn karakter tentara. Lalu untuk pecahan kepala, maka akan menggunakan epilog dgn bentuk yg unik.

5. Iringan Musik

Iringan musik pastinya penting untuk suatu tarian. Dengan adanya komponen ini, maka penari mampu memakainya selaku acuan gerakan.

Jenis alat musik yg digunakan dlm tarian ini adalah gamelan. Namun ada pula komponen gendhing yg akan dibawakan selama tarian berlangsung hingga prosesnya selesai.

Gendhing ini terdiri dr tiga kalangan yg dengan-cara khusus menggambarkan keseluruhan kisah yg diusung. Pada bagian awal ada gendhing gangsaran, lalu pada serpihan kedua ada gendhing roning tawang, & yg terakhir ialah gendhing bimakurda. Semua jenis gendhing ini harus digunakan agar tarian mampu lengkap.

Baca Juga: Tari Legong


Pola Lantai Tari Lawung

Tari Lawung

Untuk pola lantainya sendiri, Tari Lawung ini akan menggunakan pola lantai garis lurus dlm bentuk horizontal. Semua gerakan yg ditampilkan akan menggunakan pola lantai jenis ini.

Tentunya ada argumentasi tersendiri kenapa pola lantai ini digunakan dengan-cara menyeluruh ke semua serpihan tarian. Hal ini berkaitan dgn gerakan yg dipakai.

Secara menyeluruh, gerakan pada tarian ini termasuk tegas. Oleh alasannya adalah itu, penggunaan pola garis lurus akan pas untuk dimanfaatkan.

Dengan memakai pola ini, maka perpindahan penari akan lebih mudah selama gerakan dilakukan. Makara, penggunaan pola lantai ini tentunya sudah diubahsuaikan dengan-cara mendetail.

  Tari Sumatera Selatan : Sejarah, Properti, Gerakan & Pola Lantai

Baca Juga: Tari Leleng


Gerakan Tari Lawung

Gerakan Tari Lawung

Pada Tari Lawung, tokoh yg digambarkan dlm tarian adalah prajurit yg sedang berlatih. Oleh alasannya itu, gerakan yg dimunculkan dlm tarian pula harus diubahsuaikan.

Secara keseluruhan, gerakan yg digunakan dlm tarian ini yakni gerakan yg tegas & kuat. Hal ini tentunya merefleksikan gerakan serdadu.

Nuansa heroik pula akan timbul dlm gerakan yg dilakukan. Dengan adanya ragam gerak ini, maka huruf maskulin dr tiap penarinya akan muncul & terpancar.

Gerakan yg dipakai pula dikombinasikan dgn properti yg digunakan. Hal ini tentunya akan membuat tarian kian menawan & unik.

Selain itu, gerakan yg dilaksanakan oleh tiap penari ini pula akan dikombinasikan dgn beberapa ialog. Komponen ialog ini akan disajikan dgn bahasa Melayu, Jawa, serta Madura. Hal ini tentunya mempesona untuk dilihat & ditonton. Makara, unsur musikal & drama pula mampu dilihat dlm tarian ini.


Keunikan Tari Lawung

Keunikan Tari Lawung

Keunikan dr Tari Lawung ini timbul dr komponen properti & penarinya. Secara khusus, ada berbagai macam senjata yg dipakai sebagai properti utama.

Hal ini termasuk unik lantaran umumnya dlm satu tarian hanya memakai satu senjata saja. Namun khusus untuk tarian ini, maka ada beberapa macam senjata yg digunakan.

Selain itu, setiap penari yg membawakan tariannya pula memiliki kiprah masing-masing. Setidaknya ada lima kiprah utama yg ada dlm tarian ini, yaitu salaotho, botoh, jajar, lurah, & ploncon.

Setiap kiprah ini pastinya memiliki tugas & fungsi yg berlawanan dlm tarian. Jika setiap peran dikombinasikan, maka jalan kisah dlm tarian ini bisa utuh.


Fungsi Tari Lawung

Tarian ini dengan-cara khusus berfungsi untuk komponen utama dlm acara upacara kenegaraan yg dilaksanakan di lingkungan Keraton Yogyakarta.

Fungsi ini masih ada dlm melekat dlm tarian sampai ketika ini. Hal ini memang dikerjakan sebagai salah satu wujud pelestarian budaya keraton yg pastinya sakral.

Ada berbagai macam upacara kenegaraan yg dilakukan. Acara akad nikah di lingkungan keraton ialah salah satu kegiatan yg mempergunakan tarian ini.

Pada penerapannya, tarian ini akan digunakan dengan-cara menyeluruh dgn mengikuti beberapa aturan yg ada. Hal ini tentunya tak bisa diubah & harus dibarengi.


Penutup Tari Lawung

Semua klasifikasi mengenai Tari Lawung di atas tentunya penting untuk dipahami. Mulai dr sejarah, properti, keunikan, hingga fungsinya sudah dimasukkan & diulas dengan-cara mendetail.

Dengan memahami semua cuilan tersebut, maka semua komponennya bisa dijadikan wawasan aksesori yg bermanfaat.

Tari Lawung