TARI KIJANG : Sejarah, Properti, Asal, Gerakan dan Pola Lantai

Tari Kijang – Membicarakan seni tari Jawa Barat memang tak ada habisnya alasannya provinsi ini mempunyai banyak tarian tradisional. Salah satu tari asal Jawa Barat yg tersohor & kerap dipentaskan di aneka macam pertunjukkan adalah tari kijang.

Pasalnya, tarian ini mempunyai gerakan serta make up yg unik sehingga membuat kagum para penontonnya. Kemudian, tarian ini pula dinamis & lincah alasannya mengisahkan bagaimana masyarakat Jawa Barat melaksanakan perburuan.

Tarian yg dibawakan oleh penari perempuan ini gerakannya tak cuma menceritakan wacana kijang saja tetapi pula tatkala berburu memakai anak panah & busurnya. Apabila ingin tahu lebih banyak mengenai tari kijang, berikut ini yaitu ulasan lengkapnya:


Asal Tari Kijang

Asal Tari Kijang

Tari tradisional ini berasal dr tanah Sunda, yakni Jawa Barat. Namun, sampai kini belum dapat ditentukan tarian ini berasal dr kota apa di Jawa barat.

Meskipun begitu, tarian ini amat terkenal sebab keindahannya. Tidak heran bila para leluhur suku Sunda mengabadikannya & mengembangkannya & sekarang terus diketahui masyarakat Jawa Barat, bahkan luar tempat.

Baca Juga: Tari Kipas Pakarena


Sejarah Tari Kijang

Sejarah Tari Kijang

Ini yaitu tarian yg mengisahkan perihal suasana perburuan. Pada tarian ini, penari memakai gondewah serta jamparing atau diketahui dgn anak panah & busur panah.

Awal mula terciptanya, tarian ini yakni selaku sindiran pada tokoh pemburu yg bergelar Kidang Kancana, Kidang Pananjung, & Kidang Soka.

Tarian ini kemudian tercipta untuk diabadikan & selaku pengingat atas kebaikan perilaku yg patut ditiru di kehidupan penduduk dr salah satu tokoh leluhur dikala itu.

Tokoh yg populer mempunyai sikap yg halus budi pekertinya, santun, tetapi tajam serta tegas dlm memberikan petuah yaitu Ki Ageng Pamanah Rasa. Atau, gelar yg terkenal dr beliau yaitu Kidang Kencana.

Sejarah tarian ini pula begitu erat kaitannya dgn makna yg dimilikinya. Dengan begitu, tarian ini mempunyai makna sebagai bentuk gambaran persatuan serta rasa semangat dlm bertahan hidup.

Pasalnya, tarian ini pula mengisahkan wacana suasana para masyarakat pada saat itu yg seringkali berburu menggunakan busur serta anak panah.


Properti Tari Kijang

Properti Tari Kijang

Sama mirip tari tradisional yang lain, tarian ini pula memiliki properti tersendiri. Adapun properti yg digunakan tergolong dlm busana para penari, make up yg dikenakan penari, serta alat musik yg mengiringi tarian ini.

Jika penasaran apa saja properti yg dipakai dlm tari tradisional asal Jawa Barat ini, berikut ini ialah ulasannya:

1. Busana Penari

Pada tarian ini, penari akan mengenakan kostum yg merepresentasikan binatang kijang. Pasalnya, tarian ini bertemakan kijang sehingga kostum para penari pun wajib menyesuaikannya.

Meskipun ibarat kijang, tetapi kostumnya didesain sedemikian rupa agar tetap sedap dipandang oleh para penonton.

Kemudian, kostum tarian ini pula dibuat khusus supaya penarinya tetap tenteram tatkala mengenakannya. Pasalnya, tarian ini populer dgn gerakannya yg lincah sehingga membutuhkan busana penari yg nyaman. Adapun beberapa atribut maupun aksesoris yg dikenakan, yakni:

  • Baju & celana, baju penari tak memiliki pakem tertentu, ada yg mengenakan lengan pendek maupun lengan panjang. Namun, setiap penari mengenakan sontog atau celana pendek selaku bawahannya.
  • Kalung kace, merupakan aksesoris yg menggantung pada leher untuk menunjang tampilan para penari.
  • Slepe, yakni ikat pinggang atau sabuk yg berfungsi untuk menutupi sampur yg melilit pada pinggang penari & dihubungkan menggunakan ciplukan lonjong yg berada di penggalan tengah depan.
  • Rampek, yaitu kain yg dipakai di pinggang penari yg panjangnya di atas lutut.
  • Sumping, ialah aksesoris atau sejenis perhiasan yg dikenakan di pendengaran penari & biasanya berbentuk menyerupai sayap burung.
  • Gelang, merupakan aksesoris yg dikenakan di pergelangan tangan penari.
  • Subang atau nama yang lain yakni anting-anting yg lazimnya berupa bundar atau pipih.
  • Kelat bahu yaitu sejenis aksesoris mirip gelang yg dikenakan di lengan atas dekat dgn pundak.
  • Binggel yakni aksesoris tari yg mengeluarkan bunyi gemerincing & dikenakan di kaki penari.
  • Irah-irahan merupakan tutup kepala yg bermotif mirip dekorasi rambut yg digelung atau dilengkungkan ke belakang. Untuk tari ini, irah-irahan yg dipakai terdapat sepasang tanduk kijang.
  • Drapery yakni dekorasi pada busana yg dikenakan oleh penari.

2. Tata Rias

Tidak semua tari tradisional mempunyai tata rias yg sama alasannya adalah cerita atau latar belakang tariannya pun berbeda-beda. Pada tarian ini, tata rias yg dipakai penari pula berfungsi untuk membedakan karakter antar penari.

Kemudian, fungsi make up pada tarian ini pula untuk memperjelas atau mempertegas alur dongeng yg digambarkan pada para penari.

Tata rias yg digunakan para penari dlm tarian ini tentunya menyesuaikan karakter kijang yg lincah. Oleh sebab itu, pada pecahan alis penari, penata rias akan menggambarkan tanduk kijang. Tata rias yg dipakai tersebut pastinya sesuai dgn atribut & aksesoris yg digunakan oleh para penari.

3. Iringan Musik

Setelah mengenali ihwal kostum serta tata rias yg dikenakan para penari, sekarang saatnya mengetahui iringan musik yg digunakan. Tarian ini tentu saja menggunakan iringan gamelan khas Jawa Barat, yaitu yg terdiri dr kendang, gong, bonang, saron, kenong, & gender.

Tidak hanya instrumen musik tradisional saja, namun kadang kala ada yg menampilkan tarian ini dipadukan dgn vokal.

Tarian ini begitu sigap & lincah, sehingga iringan musiknya pun amat dinamis & mengikuti gerak tari penarinya. Iringan musiknya bikin aksara kijang yg dibawakan penari menjadi lebih hidup.

Baca Juga: Tari Kipas Serumpun


Pola Lantai Tari Kijang

Pola Lantai Tari Kijang

Pada tarian ini, contoh lantai berkhasiat untuk menata gerakan tarian serta membentuk formasi pada pertunjukan tarian. Dengan begitu, pola lantai pula berkhasiat untuk memilih gerakan penari sehingga membuat lebih mudah para penari tatkala menarikan tarian ini.

Untuk tari tradisional asal Jawa Barat ini, pada mulanya pola lantai yg dipakai adalah horizontal, zig zag, lalu diagonal.

Kemudian, di beberapa bagian, penari pula memakai pola lantai melengkung & melingkar. Lalu, menjelang final pementasan, pola lantai yg diaplikasikan dlm tarian ini yakni zig zag, kemudian horizontal. Jadi, tarian ini mempunyai pola lantai yg amat beragam.

Baca Juga: Tari Klana Topeng


Gerakan Tari Kijang

Gerakan Tari Kijang

Tari tradisional lazimnya terdapat gerakan murni & maknawi, tergolong pula tari yg asalnya dr Jawa Barat ini. Pada tarian ini.

Gerakannya didasari atas ruang, waktu, & pula tenaga sehingga menciptakan tingkatan gerakan yg amat bervariasi. Makara, tarian ini terdapat aneka macam tingkatan, yakni tingkat rendah, sedang, hingga tinggi.

Oleh sebab itu, tarian ini sering dikerjakan oleh anak kecil sekalipun. Pasalnya, mereka bisa mempelajari gerakan yg sederhana & geraknya diambil dr pemahaman mereka atas perilaku hewan kijang.

Sama mirip namanya, penari akan menjadi karakter kijang sehingga gerakannya lincah & dinamis. Adapun gerakan-gerakannya dengan-cara mudah & singkat dapat dideskripsikan selaku berikut:

  • Seperti kijang, kaki penari akan melaksanakan gerakan lari-lari kecil ke arah depan. Kemudian, kedua tangan diangkat & ditempatkan di kepala & jari-jarinya membentuk tanduk.
  • Posisi tubuh penari dibungkukkan & kaki melompat ke kanan & ke kiri. Sedangkan posisi tangan lurus ke bawah dgn jari jemari penari yg terbuka.
  • Kedua tangan penari diayun & digerakkan ke samping kanan & kiri. Kemudian, untuk posisi kaki yakni berjongkok.


Keunikan Tari Kijang

Keunikan Tari Kijang

Di atas sudah diterangkan beberapa properti yg digunakan dlm tarian ini. Kini saatnya mengenali apa saja keunikannya & membuat tarian ini begitu berlainan dgn yg yang lain.

Adapun keunikan yg paling menonjol pada tarian ini terdapat pada gerakan serta atribut yg dikenakan penari. Apabila ingin tahu lebih jauh soal keunikan tari ini, berikut ini ialah ulasannya:

1. Gerakan Para Penari

Sama seperti namanya, penari akan melaksanakan gerakan kolam kijang, yakni indah & lincah. Gerakan ini tentunya menggambarkan bagaimana tingkah kijang pada saat suasana perburuan.

Kemudian, penari pula akan mendalami karakternya alasannya gerakan penari pula seperti sedang memakai anak panah & busur. Tiap gerakan pada tarian ini begitu lincah & menyiratkan makna serta suasana yg bangga.

2. Atribut yg Dikenakan Para Penari

Keunikan yang lain pada tarian ini yakni terletak pada properti yg digunakan para penari. Baik kostum maupun make up penari menyerupai kijang, yg tentunya menyesuaikan temanya. Misalnya, pada epilog kepala penari terdapat tanduk kijang & alis penarinya dibentuk mirip tanduk kijang.


Fungsi Tari Kijang

Fungsi Tari Kijang

Pada mulanya, tari ini memiliki sifat yg sakral. Namun, seiring perkembangan zaman, tarian ini dipentaskan tak hanya untuk ritual budpekerti tertentu saja. Ada beberapa fungsi serta peranan yg dimiliki tarian ini dimasyarakat.

Misalnya yakni dipentaskan pada program 7 bulanan, ritual program pernikahan, panen, hari perayaan tertentu, seren taun, khitanan, & lain-lain.

Dengan begitu, fungsi dr tari kijang yaitu sebagai sarana hiburan bagi penontonnya, baik bagi masyarakat Jawa Barat maupun pelancong yg berkunjung ke Jawa Barat.


Penutup Tari Kijang

Itulah ulasan yg menawan & penting untuk dimengerti wacana tari kijang. Mulai dr asalnya, sejarah, properti, gerakan, contoh lantai, keunikan hingga fungsinya.

Karena gerakannya yg dinamis serta lincah, & atribut yg digunakan amat unik, maka tak heran tarian ini masih lestari hingga kini. Bahkan, dlm pementasannya, tak jarang tarian ini memanggil decak kagum para penontonnya.

Tari Kijang

  Tari Beksan Wireng : Sejarah, Properti, Gerakan & Pola Lantai