Tari Karonsih – Seni tari sepertinya menjadi ciri khas kebudayaan Indonesia yg melekat dekat hingga ketika ini. Banyak tarian dr aneka macam daerah yg menandakan eksistensinya hingga sekarang, tergolong tari Karonsih.
Tarian dr Jawa Timur ini merupakan lambang cerita asmara antara Dewi Sekartaji dgn sang kekasih yg tergambar melalui banyak sekali gerakan lemah lembut. Tarian ini seringkali dipentaskan untuk program ritual hingga akad nikah.
Kisa cinta yg terkandung pada tariannya menciptakan banyak orang ikut merasa terhanyut dlm romansa sang tokoh utama. Seperti apa sejarah, gerakan, hingga peran tarian ini dlm kehidupan sosial? Selengkapnya mari simak ulasan berikut:
Daftar Isi
Asal Tari Karonsih
Tarian ini berasal dr tempat Jawa Timur, & termasuk tarian populer bersama dgn Kuda Lumping, Ngremo, Remong, Reog Ponorogo, & lain-lain.
Asal nama tarian ini merupakan Bahasa Jawa. “Kekaron”, disebut pula “sakloron tansah asih” yg artinya rasa saling mengasihi yg teramat dlm.
Sesuai dgn dongeng yg dibawakan dlm tarian ini yakni tentang Dewi Sekartaji yg merupakan seorang putri bernama Galuh Candra Kirana.
Dirinya menjalin romansa dgn suaminya yakni Panji Asmara Bangun. Dalam tarian ini tergambar verbal emosi Dewi Sekartaji yg mencicipi kerinduan & kecintaan kepada suaminya.
Baca Juga: Tari Kecak
Sejarah Tari Karonsih
Pada masa kemudian, tarian ini banyak ditampilkan pada acara ritual akhlak Jawa Timur. Selain itu pula sering dibawakan pada acara-acara sakral contohnya akad nikah.
Dengan membawakan tarian ini, dibutuhkan percintaan dr kedua mempelai akan seperti Dewi Sekartaji bareng Panji Asmara Bangun yg sarat perasaan sayang.
Tarian ini biasanya dibawakan pada pesta ijab kabul yg menggunakan budpekerti Jawa. Dalam prosesi ini, upacara dijalankan bareng para keluarga, kemudian pengantin data bareng kedua orang tuanya beserta pager ayu.
Mereka mengiringi pengantin untuk duduk di pelaminan. Pada ketika itulah tarian Karonsih dibawakan. Ada pula penari pria yg menampilkan Panji Asmara turut mengiringi pengantin.
Seiring dgn zaman yg terus berkembang, tarian ini tak lagi hanya ditampilkan untuk program ritual saja, namun pula pada ranah yg lebih luas.
Misalnya untuk hiburan di program bazar, ajang perlombaan, hingga menjadi materi dlm mata kuliah Ilmu & Budaya. Keindahan tarian ini menjadikannya banyak menarik hati orang yg menyaksikannya.
Properti Tari Karonsih
Pementasan tarian Karonsih dibawakan dgn penampilan yg menawan dr para penarinya. Tidak hanya melalui gerak tari yg selaras, namun pula disertai dgn properti yg lengkap.
Keberadaan properti sungguh penting untuk mendukung pertunjukan tari, termasuk Karonsih. Berikut ini beberapa properti yg umum digunakan dlm tarian ini:
- Bagian ini cukup terlihat menonjol . Penari mengenakan hiasan kepala berupa mahkota dgn warna emas yg khas, baik penari pria maupun wanitanya.
- Untuk penari wanita, pakaian yg dikenakan yakni kemben berwarna hitam atau biru tua dgn perpaduan corak khas Jawa berwarna emas. Untuk penari lelaki, tak mengenakan atasan tetapi biasanya tertutup sebagian dgn selempang warna hitam dgn corak emas atau dekorasi leher yg cukup lebar.
- Penari wanita mengenakan kain khas Jawa yg bercorak khusus, biasanya berwarna kecoklatan. Sedangkan penari yg laki-laki mengenakan kain dominasi warna hitam yg pula dilengkapi corak kecoklatan dgn karakteristik Jawa Timur.
- Ini merupakan properti penting yg tak mampu dilewatkan dlm tarian tradisional. Untuk tari Karonsih, biasanya selendang yg dikenakan berwarna kuning atau merah, melambangkan masa depan yg cerah dr pasangan kekasih.
- Kalung & gelang. Para penari menggunakan aksesoris berupa kalung yg berbentuk unik warna emas. Selain itu pula mengenakan gelang di area lengan, pergelangan tangan, serta kaki yg semuanya pula berwarna emas.
- Hiasan telinga yg dikenakan kedua penari, berwarna emas dgn bentuknya yg bermacam-macam.
- Alat musik. Penampilan tari tak lengkap tanpa disertai alat musik yg mengiringinya. Tarian Karonsih disertai dgn iringan alat musik khas Jawa misalnya gamelan.
- Selain alat musik, tarian ini pula disertai dgn nyanyian lagu adab Jawa yg syahdu. Bisa dinyanyikan dengan-cara langsung, tetapi seiring zaman yg terus berkembang hal ini dapat dikerjakan dgn menyetel audio.
Baca Juga: Tari Kelinci
Pola Lantai Tari Karonsih
Dalam setiap tarian, ada pola lantai yg dipakai. Pola lantai merupakan skema yg diikuti penari yg mengendalikan perpindahan, pergantian, serta pergerakan.
Fungsi dr contoh lantai ini yaitu menggambarkan seperti apa posisi penari yg mesti dilalui tatkala melakukan tarian. acuan ini dapat menciptakan pertunjukan semakin menari, alasannya adalah termasuk kesatuan yg membentuk komposisi suatu tarian.
Dalam tarian Karonsih, biasanya ada tiga jenis acuan lantai yg dipakai yaitu horizontal, vertikal, serta melingkar. Pada contoh horizontal, penari bergerak dengan-cara beriringan & membentuk posisi sejajar.
Hal ini sesuai dgn filosofi dr acuan tersebut yakni hubungan di antara sesama insan yg sejatinya sejajar, tak membeda-bedakan.
Berikutnya ada pola lantai yg bersifat horizontal, dimana penari pria tiba menghampiri penari perempuan & berdiri di belakangnya untuk sesaat. Pola ini menggambarkan korelasi antara manusia dgn Tuhan sang pencipta.
Pola lantai selanjutnya yg nampak dlm tarian ini adalah melingkar. Hal ini terjadi saat penari wanita & pria bergerak dengan-cara melingkar sambil menghadap satu sama lain.
Dalam hal ini, tergambar gambaran hubungan yg saling melengkapi & mendukung untuk kebahagiaan masing-masing sehingga mampu tercapai tujuan bareng .
Baca Juga: Tari Kelompok
Gerakan Tari Karonsih
Karonsih ditarikan oleh penari dengan-cara berpasangan yakni laki-laki & perempuan. Keduanya melaksanakan banyak sekali gerakan yg menyimbolkan ragam emosi seseorang yg sedang jatuh cinta.
Tariannya didominasi oleh gerakan yg lembut & gemulai, namun diiringi dgn raut wajah yg ekspresif untuk menggambarkan emosi yg dirasakan penarinya.
Gerakan dlm tarian ini cukup dinamis. Mulai dr pembukaan yg sungguh lembut, hingga perlahan sampai pada pecahan inti yg lebih antusiashingga sampai pada epilog. Berikut beberapa gerakan yg terdapat dlm tarian ini:
- Menggerakkan selendang. Gerakan yg sering terlihat dlm tarian ini yaitu selendang yg iarahkan dgn teladan tertentu sesuai dgn irama musik.
- Melekukkan pergelangan tangan. Kedua penari menggerakkan pergelangan tangannya dgn lekukan tertentu sehingga nampak indah.
- Duduk bersila. Penari perempuan menari sambil duduk, sementara itu penari laki-laki tiba menghampirinya perlahan sambil melakukan gerakan tari.
- Kedua penari berjalan membentuk bulat sambil menghadap satu sama lain.
- Berjalan ke samping. Kedua penari berlangsung dgn telapak kaki mengikuti pola tertentu. Dimulai dr ke arah kanan kemudian kembali menuju arah kiri.
Keunikan Tari Karonsih
Keunikan dlm tari tradisional membuatnya tetap dilestarikan hingga masa kini. Misalnya tarian Karonsih yg memiliki keunikan tersendiri.
Dalam tarian ini, terdapat berbagai nuansa yg ditampilkan oleh kedua penari. Semua gerakannya dilakukan dgn perlahan, namun sanggup menarik emosi penonton yg menyaksikannya.
Gerakannya yg dinamis mampu menggambarkan nuansa kehidupan percintaan yg sarat akan makna. Emosi penonton dibangun dengan-cara perlahan, sehingga dapat menikmati pertunjukan tari dengan-cara keseluruhan.
Fungsi Tari Karonsih
Setiap tarian diciptakan dgn kelebihan & karakteristiknya masing-masing, tak terkecuali tarian Karonsih. Dalam tarian ini terdapat aneka macam fungsi yg diperuntukkan bagi kehidupan masyarakat. Beberapa di antaranya yakni:
1. Fungsi Hiburan
Fungsi utama dr tarian ini adalah selaku hiburan. Terlihat pada seringnya tarian ini dibawakan pada acara penting misalnya akad nikah hingga bazar kebudayaan.
Perpaduan keindahan dr gerakan, lagu iringan, & verbal yg ditampilkan penari membuatnya menjadi pertunjukan yg “mahal”.
Banyak orang merasa terhibur dikala melihat tarian ini, terutama dgn perubahan nuansanya yg makin intens dr permulaan, pertengahan, hingga tamat.
Tidak heran tarian ini masih banyak dipelajari di sanggar tari & dicari untuk menghibur para tamu di resepsi akad nikah.
2. Fungsi Adat
Berikutnya ada fungsi dengan-cara akhlak. Seperti yg sempat disinggung sebelumnya, tari Karonsih yg merupakan bagian dr seni tari kreasi ini seringkali ditampilkan untuk program adat.
Misalnya ritual-ritual akhlak yg merupakan ciri khas Jawa Timur sebagai istilah syukur, persembahan pada nenek moyang, & lain sebagainya.
3. Fungsi Sosial
Pertunjukan tari melibatkan banyak faktor, termasuk di antaranya kehidupan sosial. Menampilkan tarian ini di banyak sekali acara misalnya pekan raya kebudayaan dapat mempertemukan banyak orang dr wilayah & tentunya budaya yg berbeda pula.
Melalui konferensi mirip ini, perkembangan seni budaya mampu lebih luas & saling berbagi. Dengan begitu, dapat tercipta korelasi sosial yg baik.
Bila menyelidiki perguruan tinggi tinggi dgn ilmu sosial & budaya, seringkali tarian ini pula menjadi ilustrasi dr adat Jawa Timur.
Tariannya kerap kali dijadikan evaluasi untuk praktek hingga analisa makna & kemajuan budayanya di Indonesia. Prospek rekreasi dr Jawa Timur pula mampu dioptimalkan lewat perkembangan tari tradisionalnya yg terus dilestarikan.
Penutup Artikel Tari Karonsih
Demikian ulasan tentang tari Karonsih yg merupakan budaya orisinil dr Jawa Timur. Tarian ini terbukti masih diketahui hingga ketika ini, menjadi tampilan yg sungguh diminati pada resepsi akad nikah akhlak Jawa.
Kisah cinta yg ditampilkannya menyimbolkan keindahan cinta yg tergambar lewat koreografi yg lembut tetapi tegas.
Tari Karonsih