Tari Jaranan – Tari Jaranan menjadi tarian yg cukup sering dijadikan pertunjukkan di berbagai acara hajatan atau bahkan acara-program lain di Jawa Timur.
Tarian ini sendiri bahkan sering kali menjadi satu pertunjukkan tari yg ditampilkan dlm acara karnaval atau pun pula higienis desa.
Pada dasarnya tarian ini memang cukup penting bagi masyarakat Jawa Timur selaku suatu kebudayaan yg terus dilestarikan baik oleh tetua daerah maupun muda mudinya. Namun, bagaimana sih bekerjsama Tarian Jaranan ini bisa ada di Jawa Timur? Simak ulasannya berikut:
Daftar Isi Artikel
Asal Usul Dari Mana Tari Jaranan Berasal?
Seperti yg sempat dibahas sebelumnya bahwa Tari Jaranan menjadi jenis tari tradisional yg sampai kini masih dijaga dgn baik kelestariannya. Bahkan kebanyakan anak muda di Jawa Timur pula menjadi tokoh penting dlm pelestarian tarian ini.
Jaranan sendiri merupakan suatu seni tari yg berasal dr Jawa Timur. Tarian ini sendiri sudah ada semenjak tahun 1041 pada masa kerajaan Kahuripan barat serta timur.
Kerajaan Kahuripan ini sendiri terbagi menjadi penggalan barat dimana terdiri dr kota-kota Jawa Timur yg ada di sebelah barat. Lamongan, Surabaya, Pasuruan pula Malang yaitu belahan dr Kahuripan Barat.
Sedangkan pada potongan timur sendiri ialah Ponorogo, Kediri, Madiun & kawasan lain di Jawa Timur sebelah timur. Penyebaran tarian ini yg begitu cepat memang menciptakan Jaranan menjadi kesenian yg bisa didapatkan nyaris di semua daerah di Jawa Timur.
Baca Juga: Tari Jepen
Sejarah Tarian Jaranan
Tari Jaranan yg sudah ada sejak tahun 1041 tentunya memiliki sejarah panjang dlm proses penciptaannya. Pada sejarahnya sendiri Tarian Jaranan ini mulanya diceritakan bermula dr akad nikah antara Klono Sewandono beserta Dewi Songgo Langit.
Pada pernikahan ini kemudian menghadirkan para tentara dlm iring-iringannya. Prajurit inilah kemudian yg diibaratkan selaku jaranan dimana pada masa itu para prajurit mengawal menggunakan kuda dr Kediri menuju Wangker ataupun Ponorogo.
Pernikahan yg terjadi antara Klono Sewandono serta Dewi Songgo Langit ini sendiri mulanya sebab prinsip Dewi Songgo Langit yg tak mau menikah.
Dewi Songgo Langit yg begitu bagus memang pada masa itu menetapkan untuk tak menikah & hanya ingin bertapa.
Namun, cita-cita dr Dewi Songgo Langit tersebut ditentang oleh raja Airlangga. Pada risikonya Dewi Songgo Langit menyanggupi untuk menikah namun dgn syarat bagi yg ingin menikahinya haruslah menciptakan kesenian yg belum ada di Jawa Timur.
Hal inilah kemudian yg dilakukan Klono Sewandono sehingga bisa menikahi putri elok berjulukan Dewi Songgo Langit.
Kini kesenian tersebut disebut selaku Tarian Jaranan & sudah menjadi ciri khas kesenian Jawa Timur dgn kuda dr anyaman bambu.
Properti Tarian Jaranan
Properti menjadi serpihan penting dlm Tari Jaranan. Melalui adanya properti inilah nantinya Tarian Jaranan dapat menjadi pertunjukkan yg menarik lewat gerakan serta properti yg digunakan penari. Namun, apa saja bergotong-royong properti yg dipakai dlm tarian ini? Berikut ulasan lengkapnya:
1. Kuda Lumping
Tentunya properti utama yg dibutuhkan dlm tarian ini yakni kuda lumping. Biasanya kuda lumping ini dibentuk berbahan baku kulit bambu kemudian ia tenteram sedemikian rupa sehingga membentuk mirip halnya kuda.
Pada dasarnya kuda lumping ini nantinya pula akan dilukis supaya tampak lebih positif. Pewarnaan pada kuda lumping ini pula bermacam-macam mulai dr warna putih, merah atau bahkan warna lain. Ukuran dr kuda lumping sendiri pula bervariasi mulai dr besar, sedang maupun kecil.
2. Pecut
Properti berikutnya yg digunakan dlm Tari Jaranan. Pecut sendiri dlm bahasa Indonesia bermakna yaitu cambuk. Biasanya pucut ini akan diayunkan ke tanah dgn keras supaya menciptakan bunyi yg nyaring.
Pada ujung pecut ini sendiri sering kali dibentuk pegangan dgn warna berlainan & hiasan yg menciptakan pecut terlihat cantik. Pada Tarian Jaranan ini sendiri pecut akan dipakai beberapa kali dlm pertunjukkan tari.
3. Parang
Parang pula menjadi properti selanjutnya yg acap kali dipakai dlm tarian ini. Biasanya bendo ini akan digunakan oleh penari untuk menawarkan kekuatan dr penari Jaranan.
4. Selendang
Selendang pula menjadi properti yg tak boleh ketinggalan dlm tarian ini. Biasanya selendang ini akan diikatkan pada cuilan pinggang penari & akan dipakai saat tarian mulai dilaksanakan. Warna dr selendang ini sendiri pula beragam mulai dr hijau, kuning bahkan merah.
Baca Juga: Tari Kalimantan
Pola Lantai Tarian Jaranan
Tentunya contoh lantai pula menjadi bagian penting lain yg digunakan dlm Tari Jaranan ini. Melalui adanya contoh lantai ini nantinya gerakan penari bisa lebih terstruktur & sesuai dgn konsep yg telah dibentuk.
Pada Tarian Jaranan sendiri biasanya menggunakan acuan yg diberi nama berlainan dgn teladan tari pada lazimnya . Nah, kemudian apa teladan yg biasanya digunakan dlm tarian ini? Berikut 4 diantaranya:
1. Pola Lanjaran
Pada contoh pertama yg dipakai tarian ini adalah acuan lanjaran. Pola ini nantinya akan mengharuskan penari membuat barisan lurus. Pada teladan ini mempunyai makna akan persatuan serta kesatuan.
2. Pola Puteran
Pola berikutnya tarian ini yaitu pola puteran. Pada contoh ini nantinya penari akan melakukan gerakan berputar mengitari area yg dipakai untuk menari. Pola ini sendiri dikabarkan bahwa manusia haruslah memiliki kehidupan sepadan.
3. Panjer Papat
Panjer papat menjadi pola selanjutnya dlm Tari Jaranan Jawa Timur ini. Biasanya acuan ini akan dilaksanakan penari dgn cara bangkit pada 4 sudut berlainan. Nantinya sudut ini akan menggambarkan 4 arah mata angin.
4. Pola Prapatan
Prapatan menjadi contoh selanjutnya yg pula akan dikerjakan oleh penari Jaranan. Pada contoh ini nantinya penari akan saling bertukar tempat. Pola ini sendiri memiliki makna bahwa insan haruslah melaksanakan pergerakan dlm hidup.
Baca Juga: Tari Kalimantan Barat
Gerakan Pola Tarian Jaranan
Tari Jaranan tentunya pula memiliki gerakan yg menjadi ciri khas dr tarian tradisional ini sendiri. Nah, kemudian apa saja gerakan dlm tarian ini? Berikut ulasan lengkapnya untuk mengena lebih jauh terkait tarian tradisional Jawa Timur ini:
1. Buka Kalangan
Pada gerakan pertama dlm Tari Jaranan ialah bukak golongan. Nantinya buka kalangan ini akan dilaksanakan pada permulaan mula pembukaan tari dilakukan. Buka golongan ini akan dilakukan oleh seorang pawang yg biasanya disebut Bopo dlm tarian ini.
Seorang Bapak akan melakukan gerakan mengitari area yg dipakai untuk tari sambil mengayunkan pecut ke tanah. Hal ini dilakukan dgn tujuan untuk menolak segala gangguan baik dr manusia maupun makhluk lain.
2. Tarian Jaranan
Gerakan berikutnya nantinya akan mulai dilaksanakan oleh penari Jaranan. Nantinya penari Jaranan akan memasuki area pertunjukkan dgn cara masuk satu persatu. Pada permulaan mula gerakan, penari akan menarikan gerakan dgn cara mengayunkan kuda lumping yg digunakan.
Penari akan bergerak mirip halnya prajurit yg siap berperang. Pada gerakan berikutnya penari akan melawan barongan yg datang & kembali serdadu yg menari seolah berhasil mengalahkan barongan.
3. Tarian Celengan
Pada tahapan Tari Jaranan berikutnya akan timbul celeng atau penari lain yg masuk menjinjing properti dgn bentuk babi. Pada tarian ini nantinya akan menjadi tanda bahwa Tarian Jaranan berada pada tahap simpulan.
Keunikan Tarian Jaranan
Tarian tradisional dr Jawa Timur inipun pastinya memiliki banyak sekali macam keunikan dlm pertunjukannya. Tidak heran tarian ini menjadi satu diantaranya banyaknya tarian tradisional Jawa Timur yg cukup familiar bagi masyarakat. Nah, berikut ini ialah 3 diantara banyak sekali keunikan dr tarian ini:
1. Properti
Penggunaan properti tari dlm Tari Jaranan ini pasti menjadi keunikan tersendiri dlm pertunjukannya. Banyaknya penggunaan properti mirip cuma kuda lumping tentunya akan menjadi pesona dr tarian ini.
2. Gerakan
Gerakan para penari dlm tarian ini pula senantiasa menjadi hal yg cukup diminati dlm Tarian Jaranan. Adanya alur cerita dlm tarian pun menciptakan setiap gerakan penari dlm tarian ini begitu mempesona untuk ditonton.
3. Atraksi
Bagi penduduk Jawa Timur, atraksi dlm Tarian Jaranan menjadi hal yg cukup ditunggu. Tidak jarang dlm pertunjukkan Jaranan ini akan mengundang makhluk halus melalui ritual yg dilakukan Bopo.
Nantinya roh yg datang akan memasuki tubuh dr para penari sehingga penari akan menari dgn lebih atraktif. Terkadang pula akan ada adegan ekstrim mirip halnya mengkonsumsi beling & lain sebagainya dlm tarian ini.
Jenis-jenis Tari Jaranan
Di Indonesia pertumbuhan tari jaranan semakin meluas, sampai nyaris disetiap daerah mempunyai tarian ini dgn ciri khasnya masing-masing. Sehingga ada berbagai jenis tari jaranan yg perlu kita pahami sesuai dr asal daerahnya.
Berikut ini berbagai macam tari jaranan yg bisa anda ketahui:
1. Jaranan Kediri, Kediri
2. Jathil Reog, Ponorogo
3. Jaranan Thek, Ponorogo
4. Jaranan Dor, Jombang
5. Jaran Sang Hyang, Bali
6. Kuda Lumping Seruni Putro, Palembang
7. Jaran Kencak, Lumajang
8. Jaran Jenggo, Lamongan
9. Jaranan Sentherewe, Tulungagung
10. Jaranan Turonggo Yakso, Trenggalek
11. Jaranan Buto, Banyuwangi
12. Jathilan Diponegoro, Yogyakarta & Jawa Tengah
13. Jathilan Hamengkubuwono, Yogyakarta & Jawa Tengah
Fungsi Tarian Jaranan
Tentunya Tarian Jaranan ini pula mempunyai fungsi dlm pertunjukannya. Pada fungsi utama yg ada pada tarian ini sendiri pada dasarnya terbagi menjadi dua hal yg diantaranya yakni selaku berikut:
1. Sebagai Hiburan
Fungsi pertama dr tarian ini yaitu sebagai bentuk tarian hiburan untuk masyarakat. Biasanya tarian ini akan dipentaskan dlm program-program ekspo di Jawa Timur.
Acara-program seperti halnya ulang tahun suatu kota di Jawa Timur pula acap kali menghadirkan Tari Jaranan selaku bentuk hiburan.
2. Untuk Ritual
Digunakan sebagai suatu ritual dlm program adab ataupun hajatan pula menjadi fungsi lain dr tarian ini. Biasanya Jaranan akan ditampilkan sebagai bentuk ritual yg dijalankan desa-desa di Jawa Timur ketika bersih desa. Hal ini dipercaya selaku bentuk tolak balak yg dilaksanakan masyarakat sekitar.
Penutup Tari Jaranan
Itulah tadi sekilas tentang Tari Jaranan yg merupakan tarian tradisional Jawa Timur. Tarian satu ini memang begitu terkenal di Jawa Timur & seringkali dijadikan opsi pertunjukkan untuk program-program tertentu.