TARI DRIASMARA : Sejarah, Properti, Gerakan & Pola Lantai

Tari Driasmara – Tari Driasmara menjadi kepingan budaya tarian tradisional Indonesia tepatnya merupakan tarian pasihan dr Surakarta. Gerak tari yg elok, luwes & elegan yg dilaksanakan oleh penari bikin tarian ini begitu menawan untuk ditonton.

Apalagi dgn adanya filosofi Jawa yg dibawa dlm kisah asmara tarian ini. Busana khas Jawa Tengah dgn kain batik selaku pelengkapnya tentu pula menjadi ciri khas lain yg lezat dilihat dr tarian ini.

Namun, sebagai tarian tradisional yg begitu indah sayangnya Tarian Driasmara ini memang belum dikenal luas oleh masyarakat luar Jawa Tengah. Lalu apa sebetulnya tarian ini serta bagaimana sejarah terciptanya tarian ini? Simak ulasannya berikut:

Tari Driasmara


Tari Driasmara Berasal dr Daerah?

Tari Driasmara Berasal Dari Daerah?

Bila menyaksikan dr nama dr Tari Driasmara tentu dapat disimpulkan bahwa tarian ini menggambarkan kisah asmara selaku alur kisah dlm tarian. Hal ini pun menjadi daya tarik yg memang dihadirkan dlm setiap gerakan tari tradisional ini.

Tarian ini pada dasarnya memang menceritakan kisah asmara antara Panji Asmoro Bangun dgn Dewi Sekartaji. Melalui kisah asmara inilah kemudian tarian ini berhasil diciptakan sebagai bentuk kisah kebahagiaan antara dua sejoli.

Kata driya sendiri memiliki makna yg berarti adalah hati sedangkan pada kata asmara mempunyai makna yg sama yakni askmara. Dua penggabungan kata inilah kemudian yg bikin kata Driasmara timbul & diibaratkan selaku hati yg tengah dilanda asmara.

Gerakan elok serta luwes yg dijalankan oleh pasangan penari iatas panggung tentu menjadi citra konkrit atas begitu indahnya kisah asmara Panji Asmara Bangun serta Dewi Sekartaji. Tarian ini sendiri pun pula telah mengalami aneka macam pertumbuhan yg dilaksanakan dlm proses penyempurnaan pementasannya.

Baca Juga: Tari Enggang


Sejarah Tarian Driasmara

Sejarah Tarian Driasmara

Seperti yg sempat dibahas sebelumnya bahwa Tari Driasmara merupakan tarian tradisional dr Surakarta yg mengisahkan kisah asmara yg manis & begitu nrimo.

Kisah antara Panji Asmoro Bangun serta Dewi Sekartaji Lah yg menjadi wangsit dr tarian ini. Pada dasarnya tarian ini sendiri diciptakan oleh Sunarno Purwolelono sekitar tahun 1976. Tarian ini sendiri merupakan tarian yg mengisahkan kisah dua sejoli yg tengah kasmaran.

  TARI KELOMPOK : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai

Hal inilah yg kemudian membuat tarian ini menjadi tarian pasangan yg dilakukan seorang lelaki & perempuan. Nantinya tarian akan dilaksanakan dgn begitu elok mengikuti irama musik yg indah & khas Jawa Tengah.

Sekitar tahun 1980 an tarian ini kembali mengalami beberapa perubahan yg dilakukan beberapa tokoh di Surakarta. Pementasan pertama dr tarian ini sendiri dimulai pada pagelaran ijab kabul Sal Murgiyanto.

Pada tarian ini nantinya akan dimulai dgn kisah asmara yg terjadi antara Panji Asmoro Bangun serta Candra Kirana yg begitu tulus. Tarian ini seakan melambangkan ketulusan cinta antara dua sejoli tersebut dlm tarian Driasmara.


Properti Tarian Driasmara

Properti Tarian Driasmara

Sebagai tarian yg mengisahkan wacana kisah asmara antara dua sejoli, pastinya gerakan yg ditampilkan dlm tarian ini akan menunjukkan kesan yg romantis bagi penonton. Apalagi dgn adanya tambahan properti yg biasa digunakan oleh penari.

Tentunya pementasan tari akan tampak lebih elok dikala ditonton dlm pagelarannya. Pada dasarnya properti yg digunakan dlm tarian ini sendiri memang tak terlalu banyak. Bahkan cuma ada satu properti utama yg nantinya akan digunakan oleh penari.

Properti tersebut yakni selendang dgn warna cerah khusus nya merah yg diikatkan pada serpihan pinggang penari.

Baik penari perempuan maupun pria nantinya akan memakai selendang ini pada pecahan pinggang. Fungsi dr adanya penggunaan selendang ini sendiri pula biar setiap gerakan yg dilakukan oleh penari bisa lebih indah dgn adanya ayunan selendang yg dikerjakan penari.

Pada desain lain yg pula biasa digunakan dlm Tari Driasmara yakni menyampirkan selendang pada pecahan pundak. Hal ini nantinya dengan-cara tak eksklusif akan bikin penari tampak lebih anggun dibandingkan yg sebelumnya.

Baca Juga: Tari Gambir Anom


Pola Lantai Tarian Driasmara

Pola Lantai Tarian Driasmara

Sama pentingnya dgn gerakan dlm tari. Pola lantai pula menjadi serpihan penting dlm suatu tarian. Melalui adanya acuan lantai ini nantinya penari dapat menarikan gerakan Tari Driasmara. Tentunya nantinya gerakan dlm tarian pula akan lebih terstruktur

Pada Tarian Driasmara sendiri teladan lantai yg digunakan pada dasarnya hanyalah saling mensejajarkan badan antar penari. Hal ini alasannya adalah pada tarian ini nantinya hanya akan dijalankan oleh dua orang atau pun mampu disebut pula satu pasangan.

  Tari Ondel Ondel : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai

Nantinya penari wanita akan bertukar tempat dgn penari laki-laki. Hal inilah yg kemudian akan bikin gerakan tari tampak lebih romantis serta anggun. Jumlah penari yg cuma dua orang ini kemudian yg menjadi alasan tarian ini tak menggunakan acuan lantai lain dlm gerakannya.

Baca Juga: Tari Gambyong


Unsur Gerakan dlm Tarian Driasmara

Unsur Gerakan Dalam Tarian Driasmara

Tentunya gerak dlm Tari Driasmara menjadi aspek utama yg membuat tarian bisa terlihat begitu indah ketika ditonton. Pada awal pertunjukkan nantinya penonton akan diperlihatkan gerakan-gerakan anggun yg dikerjakan oleh penari perempuan.

Gerakan yg luwes & begitu anggun pasti akan menjadi pembuka yg begitu memukau dlm tarian tersebut. Barulah kemudian pada babak berikutnya akan timbul penari laki-laki yg berperan selaku Panji Asmoro Bangun.

Disinilah permulaan mula nantinya gerakan tarian berpasangan tersebut akan dilaksanakan dgn luwes, damai & elok. Lalu apa saja unsur dr gerakan tarian ini? Simak ulasannya berikut:

1. Unsur Wiraga

Sebagai tarian tradisional Jawa pastinya unsur wiraga menjadi salah satu yg penting dlm gerakannya. Pada unsur tari ini nantinya penari akan melaksanakan gerakan yg luwes & elok menggunakan hampir semua pecahan tubuh.

Mulai dr lisan, mata, tangan, kepala, leher bahkan jari-jari kaki. Melalui adanya unsur-unsur tari ini kemudian setiap gerakan bisa menjadi kesatuan gerak tari yg indah dlm pementasan Tari Driasmara.

2. Unsur Wirama

Wirama menjadi unsur tari berikutnya yg dipakai dlm Tari Driasmara. Pada gerakan ini nantinya penari akan melaksanakan gerakan yg berirama sehingga membuat gerakan yg indah.

Adanya penggunaan unsur ini sendiri nantinya berfungsi agar tempo dlm tarian dapat iatur sesuai dgn irama yg sempurna. Wirama sendiri pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu:

  • Wirama Tandak menjadi jenis wirama pertama yg biasa digunakan dlm tarian ini. Pada jenis wirama ini nantinya gerakan dapat dilaksanakan dgn ajeg serta ketukan sesuai wirama & dilakukan berulang.
  • Wirama Bebas memiliki rancangan yg berlainan dgn wirama tandak dimana wirama tak senantiasa dikerjakan dlm ketukan yg sama & berulang.

3. Unsur Wirasa

Unsur wirasa menjadi poin penting lain yg penting dlm Tari Driasmara ini. Tentunya selain gerakan yg berirama sesuai ketukan & irama antar penari. Adanya ekspresi yg sesuai dgn alur tarian pula sungguh menentukan tarian yg mampu ditampilkan dengan-cara maksimal.

Melalui adanya wirasa ini pula nantinya penjiwaan penari pula dapat dijalankan dgn maksimal. Mulai dr ekspresi gembira, duka maupun senang yakni serpihan ekspresi yg nantinya akan ditampilkan dlm unsur wirasa.


Keunikan Tarian Driasmara

Keunikan Tarian Driasmara

Bila menyaksikan dr sejarah serta gerakan yg ada dlm Tari Driasmara tentunya dapat ditarik kesimpulan bahwa tarian ini mempunyai perpaduan alur dongeng tari serta irama yg indah. Tarian ini sendiri sebagai tarian tradisional pastinya pula memiliki keunikan pada setiap sisi penampilannya.

Hal inilah yg kemudian membuat Tarian Driasmara menjadi tarian yg cukup banyak disenangi oleh penduduk Jawa Tengah khususnya Surakarta. Lalu apa saja bergotong-royong keunikan-keunikan yg ada pada tarian ini? Berikut ulasannya:

1. Busana

Ciri khas budaya Jawa yg identik dgn kain batik yg terlihat manis. Kain batik inipun pula menjadi cuilan dr busana yg nantinya akan dipakai oleh penari wanita serta pria.

Tentunya dgn extra beberapa aksesoris khas budaya Jawa Tengah yg menambah kesan anggun pada setiap tampilan penarinya. Hal ini pastinya menjadi salah satu poin yg dinantikan dr tarian ini.

2. Gerakan

Gerakan yg luwes serta elok dr kedua penari akan memberikan sajian performa yg luar biasa ketika tarian ini dipentaskan. Adanya penggunaan unsur tari dlm tarian ini pula akan membuat gerakan-gerakan indah dlm pementasannya.

3. Iringan Musik

Tarian tradisional tentunya identik dgn aneka macam iringingan musik tempat yg khas. Begitu pula dgn Tari Driasmara yg memakai gending-gending Jawa selaku iringan musik yg digunakan.


Fungsi Tarian Driasmara

Tari Driasmara

Seperti yg dikenali bahwa tarian tradisional memiliki fungsinya masing-masing. Pada Tarian Driasmara pun pula memiliki fungsi penting dlm pertunjukannya. Lalu, apa saja fungsi dr tarian ini? Berikut 2 iantaranya:

1. Sebagai Hiburan

Tarian ini intinya merupakan tarian hiburan yg dulunya ditampilkan pada suatu hajatan akad nikah. Hal ini pun menjadi wujud dr fungsi tarian ini yg hingga kini masih ditampilkan dlm berbagai kesempatan di Jawa Tengah.

2. Sebagai Bentuk Adat Istiadat

Fungsi lain dr tarian ini pastinya yakni selaku bentuk keberagaman etika yg ada di Jawa Tengah. Khususnya Surakarta dgn aneka macam keunikan dlm tarian mulai dr gerakan, pakaian, filosofi bahkan hingga iringan musik.


Penutup Artikel Tari Driasmara

Itulah tadi sekilas wacana Tari Driasmara yg memiliki ciri khas alur cerita tari yg cukup mempesona. Demikian pembahasan mengenai Tari Driasmara yg merupakan seni tari yg masih dilestarikan sampai kini.

Adanya bentuk menyampaikan kasih sayang yg ikhlas melalui gerakan tari mewah & elok menjadi tarian satu ini memiliki daya tariknya sendiri bagi masyarakat sekitar.

Tari Driasmara