Tari Dolalak – Peninggalan kesenian tari di Indonesia sangat bermacam-macam, salah satunya dr provinsi Jawa Tengah. Tari Dolalak merupakan kesenian tradisional asal Kabupaten Purworejo yg banyak menghadirkan gerakan mirip &sa serdadu Belanda.
Tarian ini terus mengalami perubahan serta pengembangan sehingga mudah diterima oleh penduduk luas baik sebagai hiburan maupun edukasi budaya.
Daftar Isi
Asal Tari Dolalak Berasal dr Daerah?
Kata Dolalak sesungguhnya bermula dr dua not yg sering muncul dlm iringan tarian ini yakni “Do” serta “La”. Musik pengiring tarian ini asalnya dr lantunan pantun & syair khas Jawa.
Berdasarkan isu dr Kemendikbud, gerakan dlm tarian Dolalak tercipta dgn mengadaptasi gerak &sa yg dijalankan serdadu Belanda pada masa penjajahan dahulu.
Adalah tiga cowok yg membuatkan kesenian asal Belanda ini sehingga menjadi kesenian yg dapat diterima oleh masyarakat setempat.
Tiga cowok ini antara lain Rejotaruno, Ronodimejo, & pula Duliyat yg berasal dr Purworejo, Loano, & Sejiwan. Kehadiran tari Dolalak merupakan perwujudan guelturasi kebudayaan antara Jawa dgn Belanda.
Terlihat dr beberapa gerakan yg merupakan adaptasi dr gerakan &sa sekaligus pencak silat andalan masyarakat Jawa. Biasanya tarian Dolalak dibawakan mulai malam hari hingga semalam suntuk untuk memeriahkan acara.
Penduduk pribumi banyak yg menyukai tarian ini alasannya adalah gerakan yg sederhana & mudah dipelajari. Selain itu pula ianggap selaku misi politik & keagamaan dlm upaya memerangi pasukan dr Belanda.
Baca Juga: Tari Driasmara
Sejarah Tari Dolalak
Ketiga cowok yg membuat tarian Dolalak ini mementaskan kesudahannya pertama kali di tahun 1915. Semenjak performa ini, respon yg diberikan oleh penduduk cukup positif.
Berkat performa ini, perlahan seni tari tersebut mulai dikembangkan menjadi kesenian yg rutin ditampilkan sebagai hiburan masyarakat Purworejo.
Pada periode sekitar 1940-an, tarian ini sempat usang tak dipentaskan akibat Perang Dunia yg terjadi. Sebelum 1968, Dolalak lazimnya dibawakan oleh pria yg sudah sampaumur dgn jumlah 10 hingga 16 orang. Setelah itu, barulah tarian ini mulai dibawakan penari perempuan.
Hal ini menerangkan terjadinya pergeseran tugas dikarenakan perempuan bisa melaksanakan gerak tari yg tak kalah energik & menghadirkan kesan aktual di mata penonton. Semakin banyak penduduk yg menikmati pertunjukan ini & ingin menontonnya kembali.
Jika dulunya tarian ini hanya ditampilkan menjelang program tertentu contohnya khitan & selamatan, makin berkembangnya zaman pula mulai muncul modifikasi sehingga nampak kian menarik. Dengan begitu, tariannya lebih gampang diterima & lepas dr budaya asal Belanda yg sebelumnya melekat.
Sekarang, kesenian Dolalak terus dilestarikan masyarakat asal Purworejo & menjadi ikon kebudayaannya. Hampir seluruh desa yg ada di Purworejo memiliki grup Dolalaknya masing-masing, salah satunya grup Arum Sari asal Desa Brenggong.
Bahkan tarian ini pula pernah ditampilkan dlm Jambore Pramuka, pementasan kebudayaan antar daerah, hingga festival untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.
Properti Tari Dolalak
Pertunjukan Dolalak lazimnya iadakan dengan-cara tunggal disertai kondisi trance dimana penari mengalami kesurupan. Penampilan tarian tersebut tentunya belum lengkap tanpa properti yg mendukung pertunjukannya. Berikut daftar properti yg disertakan dlm pertunjukan tarian Dolalak:
- Pakaian yg dipakai penari sebagai atasan yaitu baju dgn lengan panjang dgn corak unik dgn warna utama hitam keemasan dgn perpaduan warna merah pada kerahnya.
- Untuk bawahan, penari Dolalak biasanya mengenakan celana pendek berwarna hitam.
- Topi pet. Bagian kepala dr penari dihias dgn topi berwarna hitam yg ditambahkan dgn dekorasi bulu warna-warni sebagai aksesori.
- Kaos kaki. Penari mengenakan kaos kaki yg pula berwarna merah, tanpa sepatu.
- Sejenis selendang, namun lebih dlm bentuk yg lebih pendek. Biasanya sampur berwarna merah & diikat di pinggang sebelah kanan.
- Alat musik. Irama yg mengiringi tarian ini berasal dr banyak sekali alat seperti gendang, kecrek, bedug, hingga orgen. Untuk lagunya biasanya berupa pantun & syair bernuansa sindiran sosial, agama, kebahagiaan, & nasihat kehidupan mirip percintaan.
Dari sisi kostumnya, tarian ini terus mengalami perkembangan kombinasi. Misalnya celana pendek yg hadir dgn model lebih panjang sampai bawah lutut & disertakan atribut kerudung sehingga penari yg ingin mengenakan gaya muslim pula bisa menarikannya.
Baca Juga: Tari Gambir Anom
Pola Lantai Tari Dolalak
Dalam setiap tarian, ada gerakan yg mengikuti pola tertentu. Inilah yg dinamakan dgn acuan lantai, & terdapat dlm tarian tradisional untuk mengarahkan posisi penari.
Namun sesungguhnya pola ini pula menyimpan maknanya sendiri. Seperti yg digunakan dlm tarian Dolalak. Pada tarian ini, mungkin masih banyak yg merasa resah akan acuan lantainya.
Apabila menyelidiki tariannya, contoh yg digunakan yaitu berjajar dua ke arah belakang, ditambah gerakan gagah ibarat pencak silat.
Dapat disimpulkan kalau teladan yg digunakan yaitu garis vertikal yg menggambarkan korelasi manusia dgn Tuhan. Lain halnya apabila penari kesurupan sehingga arahnya menjadi tak beraturan.
Baca Juga: Tari Enggang
Gerakan Tari Dolalak
Tarian dr Purworejo ini bisa dibawakan dengan-cara tunggal, berpasangan, maupun berkelompok tergantung dgn temanya. Namun sering kali ditampilkan berkelompok sehingga terkesan lebih semarak & menghibur.
Gerakan yg mendominasi tarian ini bernuansa dinamis & cepat yg menjadikannya tampakbersemangat. Nuansa ala tentara sangat tampakdlm tarian ini, sehingga terkesan cepat & rancak.
Umumnya gerakan yg ditampilkan berasal dr teknik bela diri berbentukpencak silat yg sudah diperhalus sehingga mampu dirasakan selaku tarian. Berikut beberapa gerakan yg seringkali muncul dlm Dolalak:
- Gerakan kaki. Bagian yg banyak berperan dlm menampilkan suatu tarian. Dalam Dolalak, gerak kaki yg sering tampakada banyak seperti tanjak, ngetol, sing, pencik, hoyog, gejug, jinjit, & masih banyak lagi.
- Ini adalah gerakan yg tak ditemukan di tarian lainnya & menjadi ciri khas Dolalak. Penari menggerakkan bahunya dengan-cara cepat di saat tertentu sehingga tampakunik bahkan di luar dugaan.
- Gerak tangan. Dalam menarikan Dolalak, penari banyak melakukan gerakan pada tangannya mirip ngeruji, ngregem, ukel, jentus, keplok, & sebagainya.
- Gerakan leher. Kepala pula turut bergerak mengikuti irama yg mengiringinya. Tiga jenis gerakan di leher mirip tolehan, coklekan, & lilingan.
- Gerak tubuh. Melibatkan beberapa gerakan yakni ogek, geblag, serta entrag.
Keunikan Tari Dolalak
Tarian yg dulunya dikerjakan beberapa jam ini sudah melalui modifikasi sehingga durasi waktunya dikurangi supaya tak terlampau banyak gerakan yg diulangi.
Variasi gerakan yg padat termasuk hal yg unik dr Dolalak. Kendati demikian, sesungguhnya masih banyak hal yg bikin tarian asal Purworejo ini unik, mirip berikut:
1. Adanya Akulturasi Budaya
Perpaduan antara dua kebudayaan yg berbeda menjadi kesatuan yg berlawanan (disebut dgn guelturasi) berperan dlm terciptanya Dolalak.
Gerakan &sa mengadopsi dr serdadu Belanda, sedangkan pencak silat mengambil dr seni bela diri asal Jawa. Penari mampu menghadirkan nuansa yg berlawanan misalnya menggunakan atribut tentara maupun kemeja hitam dgn celana pendek mirip hendak silat.
2. Terdapat Adegan Kesurupan
Keunikan tari Dolalak yg paling terlihat yakni dr prosesi tariannya. Dimulai dr pembukaannya, dimana seluruh penari duduk dengan-cara bersila di tengah-tengah panggung.
Berikutnya penari mulai melaksanakan tariannya baik berpasangan, kwartet, hingga ramai berkelompok. Saat program hendak meraih puncak, tarian mulai dibawakan dengan-cara sendirian.
Di sinilah ada adegan dimana penari mengalami kesurupan sehingga bikin aneka macam gerakan yg tak biasa & menghibur penonton. Babak ini disebut dgn “ndadi”, & menjadi puncak prosesi yg menghadirkan kesan tersendiri.
3. Disertai Alunan Pantun & Syair dr Jawa
Pada mulanya, tarian ini belum mempunyai iringan musik, melainkan hanya diiringi nyanyian para pengiring. Tema lagu yg dinyanyikan berkisar di nuansa romantis hingga ada pula yg erotis.
Seiring zaman yg terus berkembang, kesenian ini mulai memiliki alat musiknya sendiri seperti jidur, kendang, hingga orgen/keyboard.
Dalam memperlihatkan tarian ini, gerakannya sangat banyak mulai 20 hingga 60 gerakan. Untuk itulah syair Jawa yg mengiringi pula banyak & bermacam-macam. Ada jeda dr setiap gerakan untuk berganti situasi, begitu pun dgn iringan musiknya.
Fungsi Tari Dolalak
Setiap tarian memiliki fungsi, alasannya dlm penciptaannya melibatkan peran insan yg tak lepas dr proses kreatif, pengalaman emosi, hingga kebudayaan. Sama halnya dgn tarian Dolalak yg mengandung fungsi seperti berikut:
1. Mengajarkan Sopan Santun
Siapa yg menyangka bahwa tarian yg bertempo cepat & diikuti adegan kesurupan ini bahu-membahu mengajarkan tentang sopan santun.
Masyarakat Jawa sangat menjunjung tinggi perilaku hormat, tampakdr perilaku penari yg memberi hormat sebelum & sesudah pertunjukan. Seni ini menjadi media untuk menanamkan pesan yang tersirat baik pada masyarakatnya.
2. Menghibur & Memperluas Pergaulan
Sebagai tarian khas Purworejo, Dolalak mempunyai fungsi untuk menghibur penduduk . Dengan adanya hiburan, penduduk mampu lebih mengenal budayanya & kepincut untuk menjaga kelestarian budaya ini. Selain itu, penari maupun penonton pula mampu memperluas pergaulannya.
Misalnya tatkala mengikuti ekspo kebudayaan yg mempertemukan berbagai macam tempat dgn kebudayaannya masing-masing.
Atau tatkala ada wisatawan yg tiba & berguru seputar tarian. Kedepannya, pergaulan ini selain menambah pengetahuan pula dapat meningkatkan sektor pariwisata di Purworejo.
Penutup Artikel Tari Dolalak
Demikian pembahasan mengenai tari Dolalak yg merupakan peninggalan Kabupaten Purworejo. Proses guelturasi yg melibatkan terbentuknya tarian ini hingga perkembangannya.
Menunjukkan bahwa kebudayaan dr luar pula bisa iadaptasi oleh masyarakat dgn karakteristik sendiri. Sebagai peninggalan sejarah, tarian ini terus dilestarikan & menggambarkan karakteristik masyarakat Purworejo.
Tari Dolalak