Tari Bungong Jeumpa – Kesenian Indonesia menggambarkan kebudayaan yg beragam & melambangkan karakteristik masing-masing kawasan. Salah satunya yg berasal dr Aceh, yakni Tari Bungong Jeumpa.
Tarian yg berasal dr NAD ini memiliki arti bunga cempaka. Di Aceh, tarian ini ditampilkan di pertunjukan daerah hingga ke acara kemasyarakatan yg lebih luas. Berikut ulasan lebih lanjut seputar tarian kebanggaan warga Aceh ini:
Daftar Isi
Asal Tari Bungong Jeumpa
Nama Bungong Jeumpa berasal dr jenis bunga yakni cempaka. Bunga ini sungguh disenangi kerajaan Aceh, oleh sebab itulah cempaka dengan-cara simbolik menjadi representasi dr tarian Bungong Jeumpa.
Awal permulaan datangnya lagu ini dikarenakan bunga Jeumpa bertumbuh banyak & liar di Aceh. Pohon cempaka yg menaunginya terus berkembang hingga tinggi & besar lengan berkuasa menyangga dahan serta ranting.
Sementara itu, bagian bunganya yakni Jeumpa mengeluarkan aroma bau yg khas. Warna yg terdapat pada bunga ini cukup beragam, mulai dr kuning, merah, serta hijau.
Bunga yg melambangkan keindahan ini pula sering dipakai tatkala melangsungkan ijab kabul hingga upacara tradisi. Bagain kuncup dimanfaatkan selaku hiasan pada kepala pengantin, hingga menjadi gabungan wewangian untuk prosesi menjelang Ramadhan yakni balimau.
Baca Juga: Tari Burung Enggang
Sejarah Tari Bungong Jeumpa
Sebagai warisan di bidang kesenian dr Aceh, kehadiran Bungong Jeumpa sebagai tarian mengalami peningkatan popularitas yg pesat.
Saat itu, tarian ini dengan-cara resmi ditampilkan di banyak program kerajaan. Raja Aceh di masa itu mempercayai bahwa tarian ini mampu mendatangkan rezeki besar bagi kerajaannya.
Sebagai bunga yg difavoritkan oleh kerajaan, bunga Jeumpa kemudian menjadi representasi tarian & ianggap ritual rutin untuk memohon rezeki. Hal ini ditandai dgn kelahiran lagu yg berjudul Bungong Jeumpa, dgn kepopulerannya yg meningkat di masa 7 masehi.
Sampai sekarang, lagu tersebut tetap digunakan dlm gerak tarian Bungong Jeumpa yg kemudian dimodifikasi dgn beragam koreografi indah yg diciptakan para seniman di Aceh.
Lagu Bungong Jeumpa menjadi musik utama selaku pengiring penari, membuatnya terkenal hingga dunia internasional selaku pecahan dr budaya Indonesia.
Properti Tari Bungong Jeumpa
Tarian ini termasuk yg tak menggunakan banyak properti. Justru properti khususnya adalah pakaian penari itu sendiri. Beberapa properti yg dipakai dlm Bungong Jeumpa antara lain seperti berikut:
- Baju batik. Menggunakan motif bunga berbahan katun halus.
- Hiasan yg berfungsi menutupi kepala para penari.
- Konde & bunga. Berfungsi sebagai dekorasi yg memperindah penampilan para penari.
- Kain songket. Panjangnya dr pinggul sampai lutut, selaku bawahan yg tenteram dipakai untuk melakukan gerakan tari baik duduk maupun bangun.
Baca Juga: Tari Caci
Pola Lantai Tari Bungong Jeumpa
Setiap tarian mempunyai teladan lantainya masing-masing. Begitu pula dgn tarian asal Aceh bernama Bungong Jeumpa. Berikut beberapa versi contoh lantai yg lazim digunakan dlm tarian ini:
- Dalam pola ini, penari berjajar membentuk garis lurus/vertikal mulai depan hingga ke belakang.
- Di pola kedua ini, barisan peanri berupa garis yg menyudut ke arah kanan ataupun kiri.
- Penari bangun hingga membentuk bulat.
- Pola dimana penari membentuk garis dgn model menyudut, baik ke kiri maupun kanan.
Baca Juga: Tari Cakalele
Gerakan Tari Bungong Jeumpa
Gerakan dlm tari ini mempunyai delapan struktur yg dilakukan dengan-cara berurutan. Dalam Bungong Jeumpa, terdapat karakteristik dimana gerakannya didominasi oleh dua gerak utama yakni posisi duduk serta berdiri. Berikut gerakan yg ada dlm Bungong Jeumpa:
1. Pancat
Persiapan badan sebelum meulai tarian dgn berdiri tegak. Gerakan dasar ini dilaksanakan penari dgn menautkan kedua telapak tangannya di depan dada, mirip orang bertapa.
Selanjutnya penari berjalan ke kanan & kiri, maju kemudian mundur sesuai ritme & tempo. Mimik paras pula penting untuk diamati.
2. Mandhak
Mandhak yaitu gerak tangan dgn memposisikan tangan kanannya bangun, sedangkan yg kiri memegang siku kanan. Bergantian dgn posisi ini, bila tangan kiri bangkit maka tangan kanannya memegang siku kiri. Setelah itu jari penari bergerak seolah memainkan gitar yg dipetik.
3. Ngrayung
Gerakan ini dilaksanakan jari, dimana ibu jari mengarah ke depan kemudian jari lainnya merapat. Sesudah itu gantian ibu jari yg mengacung lalu jari yang lain merapat. Gerakan ini menggunakan perkiraan 4×8.
4. Lutut
Dalam gerakan lutut, bentuknya ibarat bulat dimana penari berjalan di tempat layaknya gerak baris berbaris. Penari diwajibkan bisa mempertahankan sehingga kedua lututnya stabil saat berlangsung di tempat. Meski sederhana, gerakan ini mesti dilakukan dgn hitungan 4×8.
5. Wirasa
Gerak berikutnya ialah Wirasa, dimana tangan penari ditaruh di pundak. Penari berjalan lurus ke arah depan, sambil menurunkan tangannya dengan-cara perlahan. Gerak ini wajib disertai rasa (alasannya adalah itulah disebut Wirasa) dlm setiap tarikan gerakan semoga sesuai ritme lagu yg mengiringinya.
6. Pandeleng
Penari memegang bahu kanannya dgn tangan kiri, sementara tangan kirinya menyentuh pinggang. Dalam melaksanakan Pandeleng, sorotan mata penari perlu iatur sehingga imbang dgn gerak kepala, kaki, & tangan.
7. Solah
Kedua tangan menepuk ke depan, dibarengi dgn gerak menepuk dua tangan ke arah atas kepala serta dada. Inilah gerak inti yg banyak menarik perhatian orang alasannya temponya cepat, & penari wajib memperhatikan iringan musiknya biar sesuai gerakan. Solah dilaksanakan dengan-cara repetisi 4×8.
8. Penutup
Terakhir yakni gerakan penutup, yg sangat mirip gerakan pembuka. Tujuannya ialah menyelesaikan prosesi tarian & menyampaikan istilah terimakasih pada penonton yg berkenan menyaksikan hingga pertunjukannya selesai.
Keunikan Tari Bungong Jeumpa
Hal utama yg membedakan tarian ini dr jenis tari lainnya ialah gerakan yg disertai nyanyian. Selain itu gerak yg banyak memakai tangn mirip ditepuk & dimainkan bersama kelompok mempunyai daya tarik tersendiri.
Kemampuan penari untuk mengatur mulut, koordinasi badan mulai kepala hingga kaki semua diubahsuaikan dgn ritme lagu.
Berbagai komponen dlm tarian mempunyai tingkat kesusahan tinggi, tetapi di samping itu tetap menawarkan kesan sakral sekaligus menghibur.
Hal ini membuat tarian Bungong Jeumpa lebih gampang untuk dikenang oleh orang lain & menjadi ciri khas yg melambangkan semangat kehidupan warga Aceh.
Fungsi Tari Bungong Jeumpa
Masyarakat Aceh mendatangkan tarian ini dlm berbagai pentasresmi di wilayahnya hingga untuk keperluan kemasyarakatan.
Tidak heran jika banyak pelancong terpesona menonton tarian yg mempunyai makna mendalam ini. Tiga fungsi utama dr tarian yg dibanggakan oleh penduduk Aceh ini antara lain:
- Menggambarkan kisah bagaimana rakyat Aceh diliputi dgn keindahan serta semangat untuk menjalani kehidupannya.
- Tradisi berkala untuk berbagai program budpekerti contohnya khitan, akad nikah, & lain-lain untuk mempertahankan kesakralan program.
- Sarana untuk mengiklankan kebudayaan provinsi NAD pada pelancong. Mengenalkan gerakan yg masing-masing memiliki makna/filosofi, sekaligus kostumnya yg menampakkan keindahan tersendiri.
Penutup Tari Bungong Jeumpa
Demikian pembahasan perihal tari Bungong Jeumpa yg merupakan kebudayaan khas dr Aceh. Jika berkunjung ke pulau NAD, tak ada salahnya turut menyaksikan tarian yg mempunyai keragaman makna serta gerakan unik ini.
Pertunjukan tarian ini selain indah pula mampu menawarkan penghiburan serta mengembangkan semangat alasannya adalah kekompakan yg terlihat nyata di panggung.
Tari Bungong Jeumpa