Tari Bali – Banyak penduduk Indonesia yg tak abnormal dgn tari Bali. Keindahan tarian dgn dentingan nada & verbal penari yg khas menjadikannya gampang dikenang.
Apalagi, pulau Dewata ini dikenal akan wisatanya hingga ke mancanegara. Tidak jarang, wisatawan berkesempatan untuk menyaksikan keindahan tarian Bali dengan-cara pribadi.
Daftar Isi Artikel
Asal Tari Bali
Di Bali, tarian tradisional bahwasanya berasal dr aktivitas pemujaan kepada Dewa. Untuk menunjukkan persembahan terbaik, penduduk menciptakan gerakan-gerakan yg diadaptasi dr kehidupan sehari-hari & mempunyai keindahan. Dari sanalah tercipta beberapa tarian yg kemudian dimodifikasi hingga zaman modern.
Tarian di Bali yg paling terkenal ialah pendet, Brais, Gambuh, Legong, serta Sanghyang. Beberapa tarian mempunyai makna religius, sebagian tarian lainnya berubah menjadi daya tarik Bali dlm dunia pariwisata dengan-cara pesat. Hal ini terbukti dgn tampilan tarian dr Bali di kegiatan selain acara keagamaan yg sudah dimodifikasi.
Baca Juga: Tari Bambang Cakil
Sejarah Tari Bali
Tarian Bali, menurut I Made Bandem yakni potongan organik yg mencerminkan perwatakan masyarakatnya. Berdasarkan struktur dr masyarakat Bali, sejarah tarian ini dibagi dlm tiga periode, yakni:
1. Periode Primitif
Periode yg pertama ini disebut pula pra Hindu, berlangsung dr 20 ribu sebelum masehi sampai 400 masehi. Di zaman ini, orang-orang yg tinggal di Bali hidup dgn efek alam sekitarnya. Sebagian besar dr tarian yg ditampilkan mengacu pada gerak-gerik alam sekitar.
Misalnya liuk pohon akibat angin, gerak hewan, hingga nyiur ombak. Tidak hanya alam tempatnya bergantung, namun masyarakat saat itu pula masih lekat akan kehidupan spiritual. Kepercayaan animisme serta totemisme dicerminkan dlm tarian yg sarat dedikasi sekaligus penolak bala. Contoh tarian Bali dr kebudayaan ini adalah Sanghyang.
2. Periode Feodal
Kedua yakni periode feodal, berjalan mulai 400 masehi sampai kemerdekaan Indonesia yaitu 1945. Saat itu, tari Bali lebih berkembang dgn ekstra elemen kebudayaan Hindu. Pelan tapi pasti, efek Hindu terus berjalan dr era VII saat Raja Ugrasena memerintah. Selanjutnya di abad X, perkawinan Raja Udayana serta Ratu Jawa Timur melahirkan raja baru yakni Airlangga.
3. Periode Modern
Periode ini dimulai pada 1945 hingga sekarang. Dengan kemerdekaan Indonesia, pengaruh kerajaan zaman feodal telah surut & tarian Bali mengalami pertumbuhan pesat. Kreasi baru bermunculan, tentu dgn berlandaskan pada nilai tradisional. Jenis tarian kian banyak, dgn beberapa pergeseran komposisi & interpretasi dr harmoni lagu yg dipadukan dlm gerakan tari.
Properti Tari Bali
Tarian tradisional belum lengkap tanpa properti yg mendukung penampilannya. Sama halnya dgn tari tradisional di Bali yg beragam & memiliki propertinya masing-masing. Berikut ini beberapa properti yg sering digunakan dlm tari tradisional Bali:
1. Bunga Kamboja
Bunga ini identik digunakan dlm tarian Bali, sebab melambangkan makna tersendiri. Kamboja sering kali dipakai pada aneka macam ritual, misalnya Galungan hingga sesajen. Bunga Kamboja berperan selaku dekorasi yg dipasang di telinga penari bagian kanan.
2. Kemben & Tapih
Kemben merupakan potongan atasan dr busana penari Bali, sedangkan belahan bawahnya dinamakan tapih. Bentuk kain kemben dirancang sedemikian rupa supaya potongan dada serta pinggang penari dapat tertutup. Warna kemben serta tapih ini lazimnya perpaduan merah & emas.
3. Selendang
Disebut pula sebagai Kancrik prade, selendang merupakan kain yg panjang & dililitkan di tubuh penari pada saat pertunjukan tarian.
Selendang ini menyimbolkan keindahan & bikin tarian tampaksemakin mempesona. Biasanya selendang memiliki warna berlainan yg disesuaikan dgn busana penari.
4. Gelang & Mahkota
Aksesoris merupakan hal yg biasa digunakan oleh penari Bali. Biasanya penari mengenakan gelang baik di pergelangan tangan maupun kakinya.
Gelang ini berwarna keemasan & berfungsi menambah keelokan penari. Pada rambut, biasanya menggunakan aksesoris berupa mahkota warna emas yg nampak serasi dgn bunga.
5. Bokor
Bokor merupakan nampan yg acap kali digunakan di tari Pendet. Nampan ini bentuknya cekung serta tepi lebar. Biasanya bokor dipegang oleh penari di asisten. Isi bokor tersebut yakni bunga serta janur yg nantinya ditumpahkan ke arah penonton, melambangkan selamat datang.
Baca Juga: Tari Banjar Kemuning
Pola Lantai Tari Bali
Pola lantai dlm tarian tradisional ada untuk membuat tarian tampakkokoh, kuat, & indah pada dikala dibawakan. Beberapa jenis teladan lantai yg umum dipakai ialah diagonal, horizontal, serta melengkung. Horizontal tergolong contoh yg paling sederhana yakni berjajar lurus kiri menuju kanan, atau sebaliknya.
Contohnya Tari Pendet yg memakai pola yg melengkung serta lurus. Pola lurus ini menggambarkan korelasi yg serasi antar manusia.
Biasanya tarian ini menunjukkan pola lantai yg membentuk huruf V, sehingga tampakberkarakter & mampu dibedakan dr tarian lainnya.
Baca Juga: Tari Banten
Gerakan Tari Bali
Gerakan mendasar dr tari Bali berkisar pada empat kepingan utama yakni kepala, tangan hingga lengan, badan, & pula kaki. Berikut ulasan beberapa gerakan dasar yg lazimnya terdapat di tarian Bali:
1. Kepala
Gerakan dasar yg melibatkan kepala mempunyai berbagai jenis, yakni:
- Gerak melengkung ke arah bawah, kiri, serta kanan pada kepala.
- Kepala bergerak halus dgn tarikan dagu, lalu lehernya kembali menuju arah tengah.
- Kepala bergerak ke arah kiri kemudian kanan dgn cepat.
- Gerak menengokkan kepala menuju kanan lalu kiri.
2. Tangan & Lengan
Penari Bali identik dgn gerakan tangan yg khas. Berikut ini gerakan tangan yg umum dipakai dlm tari Bali:
- Jari tengah dipertemukan bareng ibu jari membentuk bulat.
- Ujung dr ibu jari serta telunjuk ditempelkan, kemudian jari tengah & manis bikin bentuk setengah bundar. Jari kelingkingnya diarahkan ke atas.
- Telapak tangan dibuka, ibu jari ditekuk hingga melekat di telapak tangan.
- Salah satu tangan dibengkokkan.
3. Badan
Bagian berikutnya ialah gerakan tubuh. Berikut beberapa gerak utama badan untuk tarian Bali:
- Badan cenderung ke samping kanan maupun kiri.
- Badan mengarah ke kiri & kanan, perilaku tangannya menyamping.
- Pundak bergerak ke depan kemudian belakang.
- Badan dihentakkan ke bawah berulang kali.
Keunikan Tari Bali
Tarian Bali memiliki keunikan tersendiri yg menjadikannya berlainan dr kawasan lain. Keunikan pada tari Bali yakni seledet, yaitu gerakan mata. Bagi orang awam, gampang untuk mengenali tarian Bali karena adanya gerakan mata khas berbentuklirikan ke arah kanan serta kiri dgn mata yg terbuka lebar.
Mata diusahakan tak berkedip, pula dibarengi gerakan mengangkat alis. Selain itu, tabuh musik pada tarian Bali memiliki ciri khas tersendiri. Mayoritas pendengar dapat mengenal musik dr Bali sebab lantunan suaranya yg berlawanan dr biasa.
Fungsi Tari Bali
Pariwisata Bali meningkat pesat semenjak 1950-an. Tidak hanya sebagai persembahan di upacara keagamaan, tetapi pula bersifat hiburan.
Banyak pelancong kesengsem menyaksikan & mempelajari filosofi di balik keindahan tarian Bali. Terdapat tiga fungsi utama tari bali, yakni:
- Tari wali, berfungsi sebagai simbol kesakralan. Ini memiliki arti, tarian Bali dipentaskan pada kesibukan upacara atau keagamaan. Di Pura, tarian dipentaskan pada pura id cuilan dalamnya.
- Fungsi yg kedua yakni BeBali, yakni memprioritaskan sifat sakral namun sekaligus memiliki unsur hiburan. Biasanya dilangsungkan di halaman tengah dr pura.
- Balih-balihan. Hal ini artinya non religius, sehingga fungsi tariannya lebih dominan selaku penghibur. Umumnya dipentaskan di luar pura & memberi kesan menggembirakan untuk penontonnya.
Penutup Tari Bali
Itulah pembahasan mengenai tari Bali yg terus dilestarikan hingga masa sekarang. Sebagai budaya hasil ajaran serta interaksi insan, seni tari memadukan keindahan gerak tubuh disertai makna pada setiap gerakannya.