Tantangan Dan Faedah Industri 4.0

 Oleh : Nanda Putri Utami (@T13-Nanda) 

Abstrak

    Menurut Natasuwarna (2019), periode industri 4.0 memberi tantangan bagi masyarakat dan pemerintah dengan akan banyaknya pekerjaan lama yang hilang. Ketidaksiapan cowok mengikuti keadaan, mampu mengakibatkan pengangguran yang lebih besar di negeri ini pada masa yang hendak datang. Permasalahan pengangguran dan daya saing sumber daya insan menjadi tantangan yang faktual bagi Indonesia. Tantangan yang dihadapi Indonesia juga ditambah oleh permintaan perusahaan dan industri. Tetapi, dibalik semua tantangan terdapat faedah industri 4.0 bagi industri kimia.

Kata Kunci : industri 4.0, tantangan, faedah

 

Abstract

    According to Natasuwarna (2019), the industrial kala 4.0 presents challenges for the community and the government with many old jobs being lost. The unpreparedness of youth to adapt, can lead to greater unemployment in this country in the future. The problem of unemployment and the competitiveness of human resources is a real challenge for Indonesia. The challenges facing Indonesia are also compounded by the demands of companies and industry. However, behind all the challenges lies the benefits of industry 4.0 for the chemical industry.

Keywords: industry 4.0, challenges, benefits

 

Permasalahan

1. Apa itu industri kimia?

2. Apa tantangan global industri 4.0?

3. Apa saja faedah industri 4.0?

 

Tujuan problem

1. Mengetahui apa itu industri kimia

2. Mengetahui apa saja tantangan global industri 4.0

3. Mengetahui apa saja manfaat dari industri 4.0

 

Pendahuluan

    Menurut Subhan (2020), industri kimia berisikan 2 kata, ialah industri yang merupakan sebuah usaha yang berkaitan dengan pembuatan bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dan kimia yang bermakna pergeseran benda atau zat dari jenis satu ke jenis lain. Sehingga, Industri kimia ialah suatu usaha yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang melibatkan zat kimia dalam proses produksi industri.

  Teknologi Ramah Lingkungan

    Hidayat (2021), menyampaikan bahwa revolusi industri 4.0 telah mengganti lanskap penemuan pendidikan. Industri 4.0 dikendalikan oleh kecerdasan bikinan dan kerangka fisik digital yang membuat manusia-mesin antarmuka lebih universal. Pada industri 4.0 ini lebih banyak robot berakal yang mau mengambil alih orang di divisi acara tertentu, pendidikan mesti mempergunakan informasi dan kesanggupan terkait yang tidak dapat digantikan oleh robot.  

 

Pembahasan

    Karena globalisasi telah membawa semua persoalan menjadi kian kompleks, persaingan kian keras dan memerlukan pergeseran – pergantian baik dalam struktur organisasi managemen maupun sumber daya penunjang operasional buatan.

  1. Sistem bikinan untuk konsep pemanfaatan sumber daya dioperasikan secara efektif dan efisien yang dikembangkan dengan penguasaan info dan jaringan kerja yang lebih sinerjik.  
  2. Dalam upaya pemenuhan kepuasan customer yang sangat bermacam-macam, tata cara bikinan ditata kembali secara fleksibel, responsif, dan inovatif.
  3. Organisasi industri yang beranjak dan bergeser maju dalam acuan struktur jaringan kerja dengan menempatkan pekerja sebagai sparring partners in progress. Dalam hal ini, acara pekerja insan dan struktur organisasi kerjanya akan beraliansi dalam sebuah kolaborasi.
  4. Dalam hal kenaikan daya saing, industri tidak saja mesti bisa meningkatkan produktifitas totalnya, akan tetapi juga mesti bisa memajukan mutu, menekan biaya dan memenuhi harapan customer secara tepat waktu.
  5. Diperlukan seorang manajer industri yang bisa bertindak sebagai pemecah problem, pengendali pergantian dan peredam konflik yang senantiasa dapat memformulasikan rancangan – rancangan baru untuk menghadapi segala kompleks dan ketidakpastian yang terjadi.   

(Muna, Khoirul., dkk, 2021)   

 

    Dibalik tantangan yang harus dihadapi dalam industri 4.0 ini, terdapat manfaat dari revolusi 4.0 dalam modul Hidayat (2021), antara lain selaku berikut.

1. Waktu 

Setiap karyawan menjadi lebih efisien ketika melakukan pekerjaan dalam proses yang dioptimalkan. Insinyur menghabiskan 31% waktu kerja untuk mencari informasi, waktu yang mampu digunakan untuk acara yang menciptakan nilai.

2. Biaya

Menyajikan d
ata yang akurat dalam konteks dan format yang sempurna yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat. Informasi yang salah dan keputusan yang salah diambil pada mereka biaya 25% dari pemasukan perusahaan.

3. Fleksibilitas

Mereka menciptakan tata cara fleksibel yang siap untuk berganti dan siap untuk potensi gres. Hanya 36% perusahaan yang siap mengoptimalkan proses berdasarkan analisis data.

4. Integrasi

Manufaktur digital melibatkan pengembangan simultan dari produk dan proses buatan. Perusahaan mengurangi 80% waktu dengan gangguan bikinan kalau mereka menggunakan validasi digital.

5. Pabrik Digital

Memungkinkan optimalisasi semua fase dalam siklus hidup produk. Simulasi virtual desain dan fungsionalitas yang dikembangkan secara paralel dengan perencanaan manufaktur menghasilkan peluncuran pasar yang jauh lebih cepat, pengurangan ongkos yang signifikan, dan kualitas yang lebih tinggi. Semuanya akan didorong oleh analisis data.

6. Tempat kerja di Industri 4.0

Tingkat pengembalian investasi di pabrik yang sepenuhnya otomatis tidak mempesona sekarang. Semua perkiraan didasarkan pada data historis, namun teknologi eksponensial sungguh-sungguh baru, sehingga efek evolusi dan penggunaan skala besar sukar diprediksi. Risikonya adalah memiliki pengangguran besar-besaran untuk kategori tertentu dan kurangnya keahlian digital

 

Kesimpulan

    Industri 4.0 yakni inisiatif strategis yang baru – gres ini diperkenalkan oleh pemerintah Jerman. Tujuan dari inisiatif ini adalah trasformasi industri manufaktur melalui digitalisasi oleh eksploitasi peluangteknologi gres. Era industri 4.0 memberi tantangan bagi masyarakat dan pemerintah dengan akan banyaknya pekerjaan lama yang hilang. Namun, dibalik tantangan yang ada terdapat manfaat dari revolusi industri 4.0 seperti waktu, biaya, fleksibilitas integrasi, pabrik digital dan kawasan kerja di industri 4.0.

  Kimia Industri Industri Keramik

 


Daftar pustaka

 

Hidayat, Atep Afia. 2021. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Industri Kimia di Masa Depan. Jakarta : Universitas Mercu Buana (diakses pada 23 Oktober 2021)

Muna, Khoirul, dkk. 2021. Kimia Industri : Industri Global Dan Isu – Isu Manajemen Di Masa Depan. Tulungagung : Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dalam https://youtu.be/3qA0mKJ6oZQ (diakses pada 25 Oktober 2021)

Natasuwarna, Amar P. 2019. Tantangan Menghadapi Era Revolusi 4.0 – Big data dan Data Mining. Pontianak. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/289209-tantangan-menghadapi-abad-revolusi-40-big-e5e9f0b3.pdf (diakses pada 23 Oktober 2021)

Subhan, ST, MSc. 2020. 1. Pengenalan Industri Kimia. Jakarta, Indonesia. Dalam https://youtu.be/0pg0GsjnuxQ (diakses pada 25 Oktober 2021)