Tana Toraja yakni sebuah kawasan yg berada di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, dgn ibu kotanya berlokasi di kecamatan Makale. Wilayah Tana Toraja memiliki luas sebesar 2.054,30 km² & jumlah orangnya sekitar 270.984 orang pada pertengahan tahun 2022, dgn kepadatan 132 orang per km².
Masyarakat Toraja yg tinggal di pegunungan memiliki pola hidup khas & masih mempertahankan budaya Austronesia orisinil yg ibarat dgn budaya suku Batak Toba & Nias di provinsi Sumatra Utara. Tana Toraja menjadi salah satu tujuan wisata yg populer di provinsi Sulawesi Selatan.
Table of Contents
Sejarah Tana Toraja
Pemerintahan di Tana Toraja dimulai semenjak masa pemerintahan Belanda. Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1957 yg diajukan oleh W. L. Tambing & disetujui oleh DPR RI, Kabupaten Tana Toraja dibuat & diresmikan pada 31 Agustus 1957, dgn Bupati Kepala Daerah pertama bernama Lakitta.
Menurut Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 954/XI/1998 tanggal 14 Desember 1998, wilayah kabupaten Tana Toraja terdiri dr 9 kecamatan tetap, 6 kecamatan wakil, 22 kelurahan, & 63 desa.
Baca juga: Sawarna Srikandi: Tempat Wisata Terbaik di Banten
Kemudian, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 perihal Pemerintahan Daerah diterbitkan & disertai dgn perda No. 18 Tahun 2000 tanggal 29 Desember 2000, yg mengubah 6 kecamatan wakil menjadi kecamatan tetap, sehingga jumlah kecamatan menjadi 15 kecamatan, 22 kelurahan, & 63 desa.
Pada tahun 2001, suatu peraturan tempat No. 2 Tahun 2001 ihwal pergantian nama “desa” menjadi “lembang” diterbitkan pada tanggal 11 April 2001. Setelah beberapa perubahan lewat Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2004 & No. 6 Tahun 2005, wilayah Kabupaten Tana Toraja bermetamorfosis 40 kecamatan, 87 kelurahan, & 223 lembang.
Baca juga: Danau Toba: Legenda & Tempat Wisata
Terdapat wacana untuk memekarkan wilayah Kabupaten Tana Toraja menjadi Kabupaten Toraja Utara, yg mengakibatkan pro & kontra di kelompok penduduk Toraja sendiri. Pembentukan Kabupaten Toraja Utara akhirnya ditentukan lewat sidang paripurna DPR-RI pada tanggal 24 Juni 2008 & resminya dikerjakan dua bulan kemudian pada perayaan hari ulang tahun ke-51 Kabupaten Tana Toraja pada tanggal 31 Agustus 2008.
6 Keunikan Wisata Tana Toraja
Tana Toraja yaitu salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yg mempunyai alam & budaya yg indah & memiliki arti. Tana Toraja sudah lama menjadi tempat tujuan wisata yg populer bagi wisatawan baik dlm negeri maupun mancanegara.
Baca juga: Cara Membuat Artikel Ilmiah Yang Baik & Benar
Budaya yg ada di Tana Toraja masih sangat terkait dgn pola hidup penduduk setempat & masih dipertahankan hingga ketika ini. Tana Toraja pula mempunyai banyak destinasi rekreasi yg menawan, mulai dr situs religius sampai keindahan alamnya. Berikut ini 6 keunikan wisata tana toraja:
Kopi Tana Toraja
Tana Toraja terletak di wilayah pegunungan & sebagian besar masyarakatnya bergantung pada pertanian kopi. Kopi Toraja merupakan salah satu jenis kopi terkenal yg memiliki mutu yg baik & rasa unik. Kopi ini mempunyai aroma herbal khas yg jarang didapatkan pada jenis kopi lain, sehingga membuatnya menjadi istimewa. Warna kopi Toraja cokelat bau tanah, bentuk biji tak beraturan, & rasa tak terlalu pahit.
Tana Toraja Memiliki Lima Kuburan
Tana Toraja mempunyai kuburan yg sungguh unik, mirip:
- Goa
- Gantung
- Batu Liang
- Pohon Passiliran
- Pattane.
Salah satu yg paling terkenal yakni Goa Londa, yaitu kompleks pemakaman batu yg menjadi tempat pemakaman bagi para leluhur Tana Toraja. Letaknya terletak di perbatasan antara Makale & Rantepao, tepatnya di desa Sandan Uai.
Baca juga: Cara Membuat Artikel Pilar Yang Abadi
Sebelum masuknya agama Islam & Katolik, penduduk Tana Toraja memegang iktikad Alukta yg mempengaruhi aneka macam tradisi & ritual, termasuk tradisi pemakaman jenazah.
Rumah Adat Tongkonan Tana Toraja
Rumah Tongkonan yaitu salah satu rumah panggung yg sangat penting bagi penduduk Toraja. Rumah ini mempunyai berbagai fungsi, seperti tempat tinggal, tempat untuk menyelenggarakan upacara akhlak, aneka macam kesibukan sosial, & membangun relasi kekeluargaan. Rumah Tongkonan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu belahan selatan untuk kepala keluarga, penggalan tengah untuk berkumpul dgn keluarga, & cuilan utara untuk ruang tamu, menaruh sesaji, & tempat tidur.
Baca juga: Cara Membuat Google Form
Masyarakat Toraja umumnya tak secepatnya memakamkan mayit, melainkan menyimpannya di rumah Tongkonan & memproses pembalseman menggunakan ramuan tradisional untuk menangkal mayit membusuk.
Kain Khas Tana Toraja
Dalam upacara Rambu Solo, mayit yg belum dikuburkan akan dilapisi dgn kain tenun khas dr Tana Toraja. Ini dipercayai sebagai hal penting dlm mengikuti tradisi Aluk Tadolo yg merupakan tradisi suku Tana Toraja.
Baca juga: Tempat Download E-Book Dalam Bahasa Indonesia
Ini dilakukan untuk memperkuat hubungan antar keluarga & menawarkan cinta & kasih sayang. Namun, karena harga kain tenun yg tinggi, yakni antara Rp 300.000 hingga Rp 5 juta, penggunaannya semakin berkurang & mulai tak terkenal lagi.
Kerbau Bernilai Tinggi
Dalam upacara Rambu Solo, kerbau memainkan peran penting. Keluarga yg sedang berduka umumnya akan mengkremasi beberapa kerbau sebagai penggalan dr upacara & sebagai pengorbanan. Semakin banyak jumlah kerbau yg dibakar, maka kian tinggi strata sosial orang yg akan dimakamkan.
Baca juga: Dasa Darma Pramuka: Pengertian, Isi, & Fungsi
Harga kerbau yg langka di Tana Toraja mampu meraih jutaan rupiah, bergantung pada jenis & keunikan mereka. Salah satu jenis kerbau termahal ialah tedong saleko, yg mempunyai kulit putih dgn gejala hitam & mata putih.
Kesimpulan
Tana Toraja yaitu sebuah tempat pegunungan yg terletak di Indonesia, dgn sebagian besar penduduknya berhubungan dgn pertanian kopi. Kopi Toraja yaitu salah satu jenis kopi terpopuler & berkualitas dgn rasa yg unik.
Tana Toraja pula memiliki beberapa kuburan yg unik & berlainan, seperti Goa Londa, yg merupakan kompleks pemakaman batu untuk keturunan eksklusif leluhur Tana Toraja. Rumah Tongkonan pula mempunyai peran penting bagi penduduk suku Toraja sebagai tempat tinggal, upacara adat, aktivitas sosial, & membangun kekerabatan kekeluargaan.
Dalam upacara Rambu Solo, jenazah akan dibungkus dgn kain tenun khas Toraja & kerbau memiliki tugas penting sebagai pengorbanan dlm upacara.
Referensi
- https://petabudaya.berguru.kemdikbud.go.id/Repositorys/tana_toraja/
- http://disbudpar.torajautarakab.go.id/
- https://tanatorajakab.go.id/category/pariwisata/
- https://disbudpar.sulselprov.go.id
- https://id.wikipedia.org