Kemolekan badan & keelokan busana yaitu dua hal yg tak mampu dipisahkan. Wanita ideal senantiasa memberi kebahagiaan tatkala suami melihatnya dlm keadaan sehat, ramping, & dlm balutan busana yg menghiasinya.
Kerampingannya mampu menyempurnakan kecantikannya. ia enggan tampil di depan para wanita dgn memakai pakaian yg bagus, sementara tubuhnya yg dibungkus dgn pakaian tersebut tak bagus.
Bertahun-tahun sebagian istri merasa suntuk dgn bobotnya & gemuk tubuhnya, namun ia cuma mengurung diri & tak bergerak. ia cuma bisa mengeluh & murka, tak berusaha menyelenggarakan perubahan.
Dia merasa cukup dgn panik & jeritan hati yg sering muncul, “Wahai fulanah, cukup,” sementara perang besar antara tubuhnya & baju-bajunya tahun kemudian telah dimulai.
Sepatu & sandalnya telah mengangkat kain putih tanda mengalah yg bertuliskan, “Cukup, cukup.” Ranjang pun mulai menjerit kesakitan sebab dihimpit tubuhnya yg besar.
Meskipun demikian, kemauan berpengaruh untuk berubah tak ada, bahkan semakin lahap menyantap makanan yg ada.
Biasanya, bobot sebagian istri bertambah seiring bertambahnya usia. Satu-satunya argumentasi mereka yakni bahwa perempuan pascahamil & melahirkan, tubuhnya pasti melar.
Andai semenjak dini, ia mengangkat tangannya dr piring-piring kuliner, mengulur-ulur waktu lapar, mengasihani badan, pakaian & suaminya dr tumpukan lemak, menghentikan kebuasan & selera yg berlebihan, sementara ia mengenali bahwa mengonsumsi daging yg berlebihan dapat membunuh cacing-cacing dlm tubuhnya.
Bagaimana mungkin hal itu tak membunuh seorang istri di rumahnya?
Kemudian ia aktif berolahraga agar kondisi tubuhnya segar bugar & lebih baik dengan-cara kesehatan, serta terhindar dr penyakit & dengan-cara sosial.
Salah seorang perempuan gendut menyampaikan, “Dahulu kita rutin periksa kandungan, kini kita sering periksa gula & tekanan darah.”
Kesehatan & kecantikan akan tetap terjaga dgn memperhatikan seruan mempertahankan kelangsingan, & olahraga dengan-cara rutin.
Tidak ada lagi argumentasi meninggalkan olahraga alasannya argumentasi tak ada sarana olah raga, sebab split (lompat tali) & latihan mengencangkan perut tak membutuhkan waktu banyak & tempat khusus.
Tidak ada lagi argumentasi meninggalkannya sebab tak ada waktu. Sebab, para ahli kesehatan menyatakan bahwa sepuluh menit berolahraga saban hari dgn rutin & terorganisir cukup untuk tujuan mempertahankan kelangsingan.
Hal ini tentu lebih utama dijalankan daripada menghabiskan banyak waktu di depan beling untuk mempercantik diri.
Ditulis kembali dr buku Dr. Abdullah bin Muhammad Al-Dawud berjudul Kado Pernikahan [Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Bersambung ke Tampil Cantik di Hadapan Suami (Bagian 2)