Karena mereka tersebar diberbagai serpihan dunia, jumlah populasi pelatuk secara keseluruhan tidak diketahui. Burung pelatuk mampu didapatkan di tempat hutan di seluruh dunia, kecuali di Australia.
Kebanyakan burung memiliki satu jari kaki mengarah ke belakang dan tiga jari mengarah ke depan pada setiap kakinya, lain halnya dengan burung pelatuk yang mempunyai dua jari kaki ke arah depan dan dua jari ke arah belakang, semua jarinya mempunyai cakar tajam, keadaan tersebut menolong mereka mengetahui segi pohon dan menjaga keseimbangan, deretan ini disebut dengan kaki zygodactal. Banyak dari spesies burung pelatuk memiliki bulu ekor yang kaku, yang mereka gunakan menekan kepada permukaan pohon untuk menolong mendukung berat badan mereka.
Beberapa spesies akan mematuk di pohon-pohon untuk berkomunikasi dengan burung pelatuk lain dan sebagai bagian dari sikap pacaran mereka. Burung pelatuk diperkirakan mematuk hingga 8,000-12,000 kali per hari.
Musim kawin dan reproduksi burung pelatuk beraneka ragam, tergantung dari spesies burung pelatuk. Mereka rata-rata memproduksi empat telur setiap bertelurnya.
Burung pelatuk yang betina dan jantan bekerja sama untuk menggali sebuah rongga di pohon yang dipakai selaku sarang dan menetaskan telur selama sekitar dua minggu. Ketika telur menetas, anak burung pelatuk tidak mampu menyaksikan dan tidak memiliki bulu. Salah satu orang tuanya akan membawa makanan ke sarang, sementara orang renta satunya tetap menjaganya. Anak burung pelatuk lazimnya meninggalkan sarang sehabis mereka berumur 25-30 hari.
http://binatang.net/mengenal-burung-pelatuk/