Seperti yang dilansir di liputan6.com pada Rabu (11/7/2018), yang dikutip dari Time.com yang dipublikasikan di jurnal heart menganalisis bahwa lebih dari 30 penelitian yang melibatkan lebih dari dua juta orang.
Nah, study itu tergolong info ihwal status pernikahan dan risiko pasangan kepada persoalan kesehatan yang ada kaitannya dengan kesehatan jantung,
Diperkirakan nih sobat, ada 80 persen dari risiko seseorang terkena penyakit jantung kardiovaskular, ini pasti berhubungan dengan kondisi genetika atau problem kesehatan lainnya, misalnya tekanan darah tinggi dan diaetes.
Menurut peneliti nih teman, ada 20 persen aspek lain yang turut mensugesti kesehatan jantung, seperti interaksi sosial baik itu secara personal juga kelompok, nah tergolong juga interaksi dalam berumah tangga.
Adanya data yang memberikan bahwa orang yang belum menikah memiliki resiko 42 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan 16 persen terancam gangguan arteri koroner, ketimbang mereka yang sudah nikah.
Nah, jadi bagaimana dengan mereka yang telah menikah namun sudah bercerai?
risiko bagi mereka yang sudah bercerai adalah 35 persen risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Khusus bagi yang menyandang janda atau duda akan memiliki seitar 16 persen kemungkinan tanda-tanda stroke.
Perlu dikenali nih sobat-sahabat, meski mempunyai spektrum faedah yang luas, studi ini tentu terbatas bagi pasangan heteroseksual, dan tidak melihat mutu kekerabatan antar perorangan.
Meski demikian, penelitian ini juga tidak melihat kesehatan jantung orang-orang yang tinggal dengan pasangan selingkuhan mereka (tidak menikah).