Al-Qur’an diturunkan dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yakni mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi sampai 9 Dzulhijjah Haji wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.
Permulaan turunnya Al-Qur’an ketika Nabi SAW bertahannus (beribadah) di Gua Hira. Pada saat itu turunlah wahyu dengan mediator Jibril Al-Amin dengan membawa beberapa ayat Al-Qur’an Hakim.
Surat yang pertama kali turun yakni surat Al-Alaq ayat 1-5.
Sebelum wahyu diturunkan sudah turun sebagian irhas (tanda dan dalil) sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori dengan sanad dari Aisyah yang menunjukkan akan datangnya wahyu dan bukti nubuwwah bagi rasul SAW yang mulia.
Diantara gejala tersebut adalah mimpi yang benar di era dia tidur dan kecintaan ia untuk menyendiri dan berkhalwat di Gua Hira untuk beribadah kepada Tuhannya.
Al-Qur’an diturunkan pada bulan puasa berdasarkan nash yang jelas yang terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 185:
“(Beberapa hari yang ditentukan itu yaitu) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (awal) Al Alquran sebagai isyarat bagi insan dan klarifikasi-penjelasan mengenai isyarat itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”
Proses turunnya Al-Qur’an terhadap Nabi Muhammad SAW melalui tiga tahap, yaitu:
1) Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah ke lauh al-mahfuzh yaitu suatu daerah yang merupakan catatan ihwal segala ketentuan dan kepastian Allah.
Proses pertama ini diisyaratkan dalam Surah Al-Buruuj ayat 21-22:
” Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al- Qur’an yang mulia. Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
Dan dalam Surah Al-Waqi’ah ayat 77-80:
” Sesungguhnya Al-Qur’an Ini adalah bacaan yang sungguh mulia, Pada Kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan, Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.
2) Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-Izzah (kawasan yang berada di langit dunia. Diisyaratkan dalam Surah Al-Qadar ayat 1:
”Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Alquran) pada malam kemuliaan.
”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi perayaan.” (Q.S. Ad-Dhuhan:3)
3) Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah ke dalam hati Nabi lewat malaikat Jibril dengan cara berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan.
Adakalanya satu ayat, dua ayat, bahkan kadang-kadang satu surat. Diisyaratkan dalam Surat Asy-Syu’ara’ ayat 193-195:
” Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu (Muhammad) biar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi perayaan, dengan bahasa Arab yang terang.
Sering pula wahyu diturunkan untuk menjawab pertanyaan para sobat yang dilontarkan terhadap Nabi atau membenarkan langkah-langkah Nabi SAW.
Di samping itu, banyak ayat atau surat yang diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan atau kejadian tertentu.