Tahapan Penyelesaian Duduk Perkara


Masalah yaitu sebuah keadaan yg memiliki peluangutk mengakibatkan kerugian luar biasa atau menciptakan keuntungan luar mampu.
Makara pemecahan dilema memiliki arti langkah-langkah memberi respon terhadap persoalan untuk menekan akhir buruknya atau memanfaatkan potensi keuntungannya.
Pentingnya pemecahan problem bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan namun pada konsekuensinya.Sedangkan keputusan yaitu pemilihan sebuah taktik atau tindakan yang tepat.
Pengambilan keutusan yaitu langkah-langkah memilih strategi atau agresi yg manajer yakini akan menawarkan penyelesaian terbaik atas dilema tersebut.
Salah satu kunci pemecahan persoalan ialah identifikasi banyak sekali alternatif keputusan.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem berita mampu digunakan untuk memeriksa tiap alternatif.
Masalah yang ditemukan dalam suatu organisasi dikala ini kian kompleks dan memerlukan pemecahan masalah yang tepat. Mulai dari masalah yang sederhana sampai yang kompleks, semua harus dituntaskan secara sempurna. Namun, dalam pelaksanaannya memecahkan masalah bukanlah suatu masalah mudah. Dalam hal ini teknologi melalui sebuah sistem yang dirancang insan mampu memberikan alternatif pemecahan masalah yang tepat dan cepat.

Hasil dari aktivitas pemecahan persoalan yaitu solusi. Memikirkan dilema selaku sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dijalankan, alasannya kita jarang mengartikan frase mengambil laba dari suatu suasana sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah suasana yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan peluang ke dalam pemecahan persoalan dengan mendefinisikan dilema (dilema) selaku sebuah kondisi atau kejadian yang merugikan atau mempunyai peluanguntuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menciptakan keuntungan. Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, ialah tindakan memilih banyak sekali alternatif langkah-langkah. Keputusan yakni tindakan tertentu yang diseleksi. Biasanya, pemecahan satu duduk perkara akan membutuhkan beberapa keputusan.
Tahapan-tahapan Pemecahan Masalah
Menurut Herbert A. Simon, pemecah dilema akan terlibat dalam empat hal:

a.       Aktivitas Intelijen : Mencari kondisi-kondisi yang memerlukan penyelesaian didalam lingkungan.
b.      Aktivitas Perancangan : Menemukan,membuatkan dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan langkah-langkah.
c.       Aktivitas pemilihan : Memilih satu tindakan tertentu dari aneka macam langkah-langkah yang tersedia.
d.      Aktivitas peninjauan : Menilai opsi-pilihan abad lalu.

Proses pemecahan problem mampu dikerjakan dengan empat tahapan utama adalah :

1.       Memahami dan mendefinisikan duduk perkara
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting sebab menjadi awal dari seluruh proses pemecahan dilema.Tujuan pada bagian ini ialah mengerti problem dengan baik dan menghilangkan bagian-bab yang dirasa kurang penting.
2.       Pada bab ini ada dua aktivitas yang penting :
a.       Mencari aneka macam cara solusi yang mungkin dipraktekkan.
b.      Membuat planning pemecahan duduk perkara.
Penyelesaian sebuah masalah umumnya tidak hanya satu tapi mungkin mampu berbagai jenis.Sebagai gambaran,jika kita berada di kota Surabaya dan ingin pergi ke Jakarta,maka banyak cara yang mungkin bisa dilakukan, contohnya kita mampu menempuh dengan angkutan darat,laut atau udara.Dengan transportasi darat kita bisa menggunakan kereta api,bus atau angkutan yang lain.Jalurnyapun kita bisa lewat jalur utara,tengah,atau selatan.Makara aneka macam cara penyelesaian yang mampu kita kembangkan.Masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Dari sekian banyak solusi ini kita mesti memilih satu yang menurut persyaratan tertentu ialah cara yang paling baik untuk menyelesaikan masalah. Setelah terplih, maka kita dapat membuat planning agresif (outline) penyelesaian dilema dan membagi duduk perkara dalam bab-bagian yang lebih kecil.Rencana bernafsu (outline) solusi problem hanya berisi tahapan-tahapan utama penyelesaian masalah.
3.       Merancang dan menerapkan planning untuk mendapatkan cara penyelesaian.
Pada bab ini rencana garang solusi persoalan diperbaiki dan diperjelas dengan pembagian dan urutan rinci yang harus ditempuh dalam penyelesian problem.
4.       Memeriksa dan memberikan hasil dari pemecahan problem.
Bagian ini bermaksud untuk menyelidiki apakah akurasi(ketepatan) hasil dari cara dipilih sudah menyanggupi tujuan yang dikehendaki.Selain itu juga untuk melihat bagaimana daya guna dari cara yang diseleksi.
Faktor manusia yang mensugesti pemecahan duduk perkara
Ada 3 Kategori manajer dalam mencicipi problem :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil perilaku kasatmata dan menganggap semua baik-baik saja.beliau berupaya menghalangi kemungkinan duduk perkara dengan mengabaikan isu.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
 a. Gaya terorganisir, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak bekerjasama dengan area minatnya.
 b. Gaya mendapatkan, manajer jenis ini ingin menyaksikan seluruhnya, lalu menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.Menggunakan gosip untuk memecahkan masalah/Pemecah persoalan
( Problem solver) :
a. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu tata cara yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan metode.
Gaya intuitif, manajer tidak menggemari sebuah metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
 Tahapan pemecahan problem dengan pendekatan sistem
I.                    Persiapan
Manajer menatap perusahaan selaku sebuah sistem dengan mengetahui lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
II.                  Definisi
Manajer bergerak dari tingkat tata cara ke subsistem dan menganalisis bab tata cara menurut sebuah urutan tertentu.
III.                Solusi
Manajer mengidentifikasi banyak sekali solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan menciptakan tindak lanjut utk menentukan bahwa penyelesaian itu berlangsung sebagaimana mestinya.
Kesimpulan :
Masalah ialah suatu hal yang tidak mampu kita hindari jika kita hidup di dunia ini. karna itu yang mesti kita lakukan terhadap masalah yaitu mencari penyelesaian dari problem-problem yang ada dan menghalangi supaya duduk perkara itu tidak terulang kembali.Dimana setiap penyelesaian merupakan hasil keputusan yang terbaik.