![]() |
Tafsir Ilmi : Eksistensi Kehidupan di Alam Semesta dlm Perspektif Al-Alquran & Sains |
seperti tumbuhan, hewan, & manusia. Adapun yg kedua ialah bendabenda yg tak berkembang atau tak mengalami pertumbuhan dlm keberadaannya. Ragam dr golongan ini sangat banyak, seperti bebatuan, tanah, & sebagainya.
Benda-benda mati tak memerlukan persyaratan rumit bagi keberadaan & keadaannya di alam raya ini. Fenomena tersebut berlawanan dr benda hidup, yg tentu membutuhkan berbagai hal yg mendukung eksistensinya di jagat ini. Karena itu, sangat masuk akal bila dibutuhkan berbagai kondisi yg harus ada supaya makhluk hidup ini mampu ada.
Pada umumnya insan menilai bahwa Bumi ini, yg meliputi daratan, lautan, & udaranya, merupakan wilayah yg memungkinkan adanya makhluk hidup. Penilaian ini didasarkan pada penelitian bahwa hanya di planet ini terdapat air yg merupakan syarat utama untuk kehidupan. Dengan adanya air, pepohonan akan berkembang & dgn aktivitas fotosintesisnya pepohonan akan menghasilkan oksigen yg merupakan komponen kedua yg diperlukan semua makhluk hidup. Sementara itu, sejauh ini di planet-planet lain belum ditemukan gejala keberadaan air. Dari hasil observasi memang diketahui adanya tanda-tanda itu, namun alasannya adalah planet-planet lain, mirip Mars, tak dilindungi oleh atmosfer & letaknya lebih jauh dr matahari, maka permukaannya menjadi gersang & air yg mungkin pernah terkandung di dlm nya mengering, menyisakan bekas-bekas yg disangka merupakan sungai atau bekas konsentrasi air. Keadaan semacam ini melahirkan kesimpulan bahwa di planet-planet tersebut tak mungkin ada kehidupan. Karena itu, anggapan bahwa yg memungkinkan adanya makhluk hidup itu cuma di bumi merupakan evaluasi yg wajar. Inilah hasil analisis sementara dr fenomena yg ada.