Surat Yusuf ayat 4 adalah ayat wacana mimpi Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Berikut ini arti, tafsir & kandungan maknanya.
Surat Yusuf turun di Makkah, termasuk surat Makkiyah. Kecuali ayat 1, 2, 3, & 7 yg merupakan Madaniyah. Ibnu Katsir menyebutkan, sejumlah orang Yahudi masuk Islam tatkala mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat ini. Sebab kandungannya sesuai dgn apa yg ada pada kitab mereka.
Ayat 4 ini mengisahkan Nabi Yusuf ‘alaihis salam tatkala masih kecil. Saat itu ia berimajinasi melihat 11 bintang, matahari, & bulan sujud kepadanya.
Daftar Isi
Surat Yusuf Ayat 4 Beserta Artinya
Berikut ini Surat Yusuf Ayat 4 dlm tulisan Arab, tulisan latin & artinya dlm bahasa Indonesia:
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
(Idz qoola yuusufu li,abiihi yaa abati innii ro,aitu ahada ‘asyaro kaukabaw wasy syamsa wal qomaro ro,aituhum lii saajidiin)
Artinya:
(Ingatlah), tatkala Yusuf berkata pada ayahnya: “Wahai ayahku, sebenarnya gue berkhayal menyaksikan sebelas bintang, matahari & bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku”. (QS. Yusuf: 4)
Baca juga: Ayat Kursi
Tafsir Surat Yusuf Ayat 4
Tafsir Surat Yusuf ayat 4 ini kami sarikan dr Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir, dan Tafsir Al Misbah. Harapannya, biar mampu terhimpun banyak faedah yg kaya khazanah tetapi ringkas & mudah dimengerti.
Kami memaparkannya menjadi beberapa poin mulai dr redaksi ayat & artinya. Kemudian gres tafsirnya yg merupakan intisari dr tafsir-tafsir di atas.
Baca juga: Surat Ali Imran Ayat 190-191
1. Kisah Nabi Yusuf kecil
Poin pertama dr Surat Yusuf ayat 4, Allah menyuruh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menceritakan kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam tatkala ia masih kecil & bicara pada ayahnya.
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ
(Ingatlah), tatkala Yusuf berkata pada ayahnya:
Ayah Nabi Yusuf ‘alaihis salam ialah Nabi Ya’qub ‘alaihis salam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan kemuliaan nasab Nabi Yusuf.
الْكَرِيمُ ابْنُ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ يُوسُفُ ابْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ – عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
Orang mulia anak orang mulia anak orang mulia anak orang mulia yakni Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘alaihimus salam. (HR. Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pula bersabda:
فَأَكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِىُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِىِّ اللَّهِ ابْنِ نَبِىِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ
Orang yg paling mulia yakni Yusuf Nabi Allah anak Nabi Allah anak Nabi Allah anak kekasih Allah. (HR. Bukhari)
2. Mimpi menyaksikan 11 bintang, matahari, & bintang
Poin kedua dr Surat Yusuf ayat 4, Nabi Yusuf ‘alaihis salam dlm mimpinya melihat 11 bintang, matahari, & bulan.
يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
“Wahai ayahku, bekerjsama gue bermimpi melihat sebelas bintang, matahari & bulan;
Inilah mimpi yg Nabi Yusuf ceritakan pada sang ayah, Nabi Ya’qub. Saat itu Nabi Yusuf masih kecil namun mimpi yg ia lihat ialah mimpi yg luar biasa.
Ibnu Katsir menjelaskan, sebelas bintang yakni kerabat-kerabat Nabi Yusuf. Sedangkan matahari & bulan yakni ayah & ibunya.
Buya Hamka dlm Tafsir Al Azhar menjelaskan bahwa Nabi Ya’qub mempunyai dua orang istri; Rakhel & Lea. Dari keduanya, Nabi Ya’qub mempunyai 12 orang anak; 10 dr Lea, 2 dr Rakhel. Rakhel meninggal apalagi dahulu sehingga dua anaknya –Yusuf & Benyamin- menjadi piatu. Nabi Ya’qub sangat mencintai dua anak piatu itu. Apalagi Nabi Yusuf yg menawarkan etika paling mulia.
Nabi Ya’qub berharap salah seorang putranya akan menjadi penerus risalah. Dan ia melihat Yusuf ialah prospeknya. Terlebih setelah mimpi yg asing ini.
Baca juga: Surat Al Baqarah ayat 286
3. Semua bersujud pada Nabi Yusuf dlm mimpinya
Poin ketiga dr ayat ini, 11 bintang, matahari, & bulan itu semuanya bersujud pada Nabi Yusuf.
رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
kulihat seluruhnya sujud kepadaku”.
Inilah abnormalitas mimpi itu. Ini bukan mimpi belum dewasa. “Yang umumterjadi dlm mimpi anak-anak yakni melihat bintang, matahari, & bulan dlm pangkuannya atau di depannya,” kata Sayyid Qutb dlm Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. “Akan tetapi, Yusuf bermimpi menyaksikan semua itu bersujud kepadanya.”
Karenanya Nabi Ya’qub meminta Nabi Yusuf merahasiakan mimpu itu. Ia khawatir jika orang lain mengenali mimpi itu, utamanya kerabat-saudara Nabi Yusuf, mereka akan bertindak sesuatu karena keutamaan mimpi ini.
Kelak mimpi itu menjadi kenyataan. Empat puluh tahun kemudian, Nabi Yusuf mempersilakan kedua orang tuanya untuk menduduki kursi singgasananya, sedangkan seluruh saudaranya ada di hadapannya.
وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا
Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (seluruhnya) merebahkan diri seraya sujud pada Yusuf. Dan berkata Yusuf: “Wahai ayahku inilah ta’bir mimpiku yg dahulu itu; bekerjsama Tuhanku sudah menjadikannya sebuah kenyataan…. (QS. Yusuf: 100)
Adapun mengenai kepercayaan sebagaian orang bahwa Surat Yusuf ayat 4 adalah ayat pengasihan yg memiliki manfaat menghadirkan kasih sayang musuh jenis dikala seseorang membacanya, hal ini tak berdasar. Buya Yahya yg pernah ditanya tentang manfaat membaca Surat Yusuf di malam Jumat untuk menciptakan musuh jenis tertarik, dia menerangkan bahwa hal itu bukan tujuan membaca Al-Qur’an.
Baca juga: Isi Kandungan Surat Yusuf Ayat 4
Kandungan Surat Yusuf ayat 4
Berikut ini yaitu isi kandungan Surat Yusuf ayat 4:
- Ayat ini menunjukkan pentingnya mempelajari kisah Nabi & Rasul.
- Nabi Yusuf & ayahnya memiliki korelasi yg erat sehingga mudah dongeng/curhat. Demikian seharusnya orang renta bersahabat pada anaknya.
- Sewaktu masih kecil, Nabi Yusuf bermimpi menyaksikan 11 bintang, matahari, & bulan bersujud kepadanya.
- Mimpi itu kelak menjadi kenyataan sebagaimana yg Allah harapkan. Nabi Yusuf menjadi pemimpin negeri & kerabat-saudaranya sujud menghormatinya.
- Ayat ini mengandung hikmah sejarah, bukan ayat pengasihan sebagaimana kepercayaan sebagian orang.
Demikian Surat Yusuf ayat 4 mulai dr goresan pena Arab & latin, terjemah dlm bahasa Indonesia, tafsir & isi kandungan maknanya. Semoga berguna & menguatkan keimanan kita. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]