close

Surat Ali Imran Ayat 31: Arti, Tafsir, Kandungan

Surat Ali Imran ayat 31 adalah ayat tentang cinta pada Allah Subhanahu wa Ta’ala & ittiba’ pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Berikut ini arti, tafsir, & kandungan maknanya.

Surat Ali Imran (آل عمران) merupakan surat madaniyah yg turun sehabis Surat Al Anfal. Nama surat ini Ali Imran sebab di dalamnya terdapat kisah keluarga Imran, ayah Maryam, kakek dr Nabi Isa ‘alaihis salam. Bersama surat Al Baqarah, keduanya disebut Az Zahraawan sebab kedua surat ini memberi petunjuk bagi pembacanya pada kebenaran dgn cahaya agung.

Demikian pula ayat 31 surat Ali Imran ini. Ia menjadi isyarat bagi orang yg mengaku mengasihi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukti cintanya adalah dgn mengikuti (ittiba’) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam ayat ini, Allah pula menunjukkan buah dr ittiba’ tersebut.

Surat Ali Imran Ayat 31 Beserta Artinya

Berikut ini Surat Ali Imran Ayat 31 dlm tulisan Arab, goresan pena Latin, & artinya dlm bahasa Indonesia:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

(Qul in kuntum tuhibbuunallooha fattabi’uunii yuhbibkumulloohu wa yaghfirlakum dzunuubakum walloohu ghofuurur rohiim)

Artinya:
Katakanlah: “Jika ananda (betul-betul ) mencintai Allah, ikutilah aku, pasti Allah mengasihi & mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Baca juga: Ayat Kursi

Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 31

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dlm Tafsir Al Munir mengetengahkan tiga asbabun nuzul Surat Ali Imran ayat 31 ini. Pertama, Ibnu Mundzir meriwayatkan dr Hasan Al Bashri, ia berkata, “Pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ada beberapa kaum berkata, “Wahai Muhammad, sungguh demi Allah, kami menyayangi Tuhan kami.” Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat ini.

Kedua, Muhammad bin Ja’far bin Zubair berkata, “Ayat ini turun berkenaan dgn delegasi kaum Nasrani Najran yg menganggap bahwa apa yg mereka asumsikan wacana diri Nabi Isa ‘alaihis salam merupakan sebuah wujud kecintaan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Ketiga, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ketika kaum Yahudi mengklaim bahwa mereka yaitu anak-anak Allah Subhanahu wa Ta’ala & para kekasih-Nya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat ini. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan ayat ini pada kaum Yahudi namun mereka menolaknya.”

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 31

Tafsir Surat Ali Imran ayat 31 ini kami sarikan dr Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, dan Tafsir Al Munir. Harapannya, semoga mampu terhimpun banyak faedah yg kaya khazanah tetapi tetap ringkas dgn bahasa yg sederhana.

Kami memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dr redaksi ayat & artinya. Kemudian diikuti dgn tafsirnya yg merupakan intisari dr tafsir-tafsir di atas.

1. Bukti cinta pada Allah

Allah menguji setiap orang yg mengaku mencintai-Nya untuk mengambarkan cintanya dgn cara mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي

Katakanlah: “Jika ananda (betul-betul ) mengasihi Allah, ikutilah saya,

Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menyampaikan pada umatnya, bila mereka menyayangi Allah, maka haruslah mengikuti Rasulullah.

“Ayat mulia ini menilai setiap orang yg mengakui dirinya cinta pada Allah, sedangkan sepak terjangnya bukan pada jalan yg sudah dirintis oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam; bahwa sesungguhnya ia yaitu orang yg dusta dlm pengakuannya sebelum ia mengikuti syariat dia,” kata Ibnu Katsir dlm tafsirnya.

Lalu dia mengemukakan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا ، فَهْوَ رَدٌّ

Barang siapa yg melakukan suatu amal yg bukan termasuk tuntunan kami, maka amal tersebut tertolak. (HR. Bukhari & Muslim)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dlm Tafsir Al Munir menerangkan, al-mahabbah adalah kecenderungan hati pada sesuatu sebab adanya suatu keutamaan yg ia peroleh di dalamnya. Ibnu ‘Arafah menyampaikan, al-mahabbah ialah menghendaki sesuatu alasannya adalah sesuatu tersebut.

Jalan al-mahabbah atau cinta pada Allah adalah mengikuti Rasulullah. Dan jalan ini, menurut Buya Hamka, yakni jalan yg gampang.

“Di sinilah jawaban Tuhan datang, dirumuskan oleh ayat ini. Jika sungguh-sungguh kau-sekalian cinta kepada-Ku, jalan untuk menemui-Ku mudah saja,” tulis Buya Hamka dlm Tafsir Al-Azhar.

Kaprikornus, cinta itu bukan sekadar ucapan. Cinta itu bukan sekadar akreditasi. Bukti cinta pada Allah yakni mengikuti Rasulullah.

“Sesungguhnya cinta pada Allah itu bukan hanya akreditasi lisan & bukan pula khayalan dlm angan-angan. Namun, ia harus disertai sikap mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, melaksanakan petunjuknya, & mengikuti manhajnya dlm kehidupan,” kata Sayyid Qutb dlm Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.

Baca juga: Surat At Taubah Ayat 105

2. Buah ittiba’

Allah menjanjikan buah dr ittiba’ (mengikuti) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yg merupakan bukti cinta kepada-Nya.

يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

niscaya Allah mengasihi & mengampuni dosa-dosamu

Buah pertama adalah Allah akan menyayangi orang tersebut. Menurut Ibnu Katsir, balasan dr Allah berbentukcinta-Nya ini lebih besar ketimbang apa yg ia lakukan berupa mengasihi Allah.

“Kecintaan Allah pada kalian lebih besar ketimbang kecintaan kalian kepada-Nya. Seperti kata sebagian ulama yg bijak, duduk perkaranya bukanlah bertujuan semoga ananda mengasihi, melainkan bahu-membahu adalah bagaimana supaya ananda dicintai,” kata Ibnu Katsir dlm Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adhim.

Buah kedua yaitu ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah mengampuni dosa-dosa yg menyayangi-Nya & mengikuti Rasul-Nya. Ampunan inilah yg sungguh kita harapkan karena selaku insan kita tentu tak lepas dr salah & dosa.

Baca juga: Surat Al Maidah Ayat 48

3. Allah Maha Pengamun lagi Maha Penyayang

Ayat ini ditutup dgn dua asmaul husna; ghafur & rahim.

وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ghafur artinya Allah Maha Pengampun. Hanya Dialah yg bisa mengampuni dosa-dosa kita. Rahim artinya Maha Penyayang. Yakni Allah sangat penyayang pada hamba-Nya yg beriman. Ini berlainan dgn Ar Rahman yang menunjukkan kasih sayang Allah di dunia & alam baka. Di dunia, dgn kasih-Nya, ia menunjukkan lezat pada seluruh manusia baik yg beriman maupun kafir, taat maupun maksiat, taqwa maupun durhaka. Demikian pula ia menunjukkan lezat pada seluruh makhluk di dunia.

Baca juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191

Kandungan Surat Ali Imran Ayat 31

Berikut ini adalah isi kandungan Surat Ali Imran ayat 31:

1. Cinta pada Allah bukan sekadar ucapan di mulut atau hanya pengakuan. Namun, cinta pada Allah haruslah dibuktikan.

2. Bukti cinta pada Allah yaitu ittiba’ (mengikuti) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

3. Orang yg mengaku cinta pada Allah tetapi tak mengikuti Rasulullah, cintanya bukanlah cinta yg benar. Dengan kata lain, cintanya artifisial.

4. Allah mengasihi orang yg menyayangi-Nya & mengikuti Rasul-Nya. ia pula memperlihatkan ampunan pada orang tersebut.

5. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Demikian Surat Ali Imran ayat 31 mulai dr goresan pena Arab & latin, terjemah dlm bahasa Indonesia, tafsir, & isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat, memotivasi kita untuk mengasihi Allah & mengikuti Rasulullah. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]

  Surat An Nas: Terjemah, Tafsir, Asbabun Nuzul