Surah At Tin dalam Arab, Latin dan Terjemahan

Surah At-Tin ialah surah ke 95 dlm Al-Alquran yg tergolong surah Makkiyah (diwahyukan sebelum Nabi SAW hijrah ke Medinah). Nama At-Tin diambil dr ayat pertama dlm surah ini. 

Surah At-tin

Sebagian Pesan Surah At-Tin

Pada ayat 1 hingga 3 Allah SWT bersumpah dgn menggunakan empat kata benda. Pada ayat berikutnya (ayat 4) Allah SWT memberi pernyataan bahwa Ia mencipta insan dlm bentuk yg sebaik-baiknya (pada ayat selanjutnya) . 

Sebagian ulama beropini ayat 1-3 dimaksudkan untuk memastikan bahwa semua yg tumbuh di muka bumi ialah bukti kekuasaan Allah SWT. 

Sedangkan pada ayat 4, pernyataan “Bentuk paling baik” lebih utama merujuk pada kecerdasan nalar & kelurusan fitrah, tak cuma sekedar fisik.  

Untuk menyaksikan isi kandungan surah yg lebih lengkap silahkan ikuti bacaan dlm Arab, Latin serta terjemahannya di bawah ini:

Baca juga: Baca pula Surah Al Kautsar,Surah Al-Humazah, Surah Ad Dhuha, Ayat Kursi, Surah Al-Maun

Surah At-Tin

Arab

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ

وَطُورِ سِينِينَ

وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ

أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ

Latin

wat-tīni waz-zaitụn

wa ṭụri sīnīn

wa hāżal-baladil-amīn

laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm

ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn

illallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn

fa mā yukażżibuka ba’du bid-dīn

a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn

Terjemahan

Demi (buah) Tin & (buah) Zaitun,

dan demi bukit Sinai,

  Makam Kuno Peninggalan Budaya Islam Biasanya Memiliki Ciri Khas Berikut, Kecuali

dan demi kota (Mekah) ini yg aman,

bergotong-royong Kami telah membuat insan dlm bentuk yg sebaik-baiknya.

Kemudian Kami kembalikan ia ke tempat yg serendah-rendahnya (neraka),

kecuali orang-orang yg beriman & mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yg tiada putus-putusnya.

Maka apakah yg menyebabkan ananda mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya informasi-keterangan) itu?

Bukankah Allah Hakim yg seadil-adilnya?

(QS. At-Tin 95: 1-8)