Energi Hijau : Pengertian, Konsep, Sumber Energi Serta Kelebihan dan Kekurangan
Oleh : Ibnu Sopyan (@T33-Ibnu)
Abstrak
Energi Hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan ketimbang bahan bakar fosil. Karena itulah energi hijau meliputi semua sumber energi terbarukan.
Abstract
Green Energy is energy produced from energy sources that are more environmentally friendly than fossil fuels. That’s why green energy includes all renewable energy sources.
Pendahuluan
Istilah energi hijau tidak hanya mencakup sumber energi terbarukan tetapi mampu diperluas untuk meliputi konservasi energi (misalnya energi hijau juga dipakai untuk menyebut bangunan yang dibangun dengan cara semoga tetap hambar di siang hari dan tetap panas di malam hari lewat rancangan arsitektur yang tidak mengandalkan AC atau metode pemanas ruangan). Promosi energi hijau tidak cuma dengan memakai sumber energi terbarukan di tahun-tahun mendatang, namun juga untuk menciptakan dominasi teknologi bahan bakar fosil dikala ini menjadi lebih hijau dan menghemat tingkat polusi (seperti teknologi batubara higienis).
Rumusan Masalah
Dari pendahuluan diatas, terdapat rumusan persoalan adalah :
1. Apa yang dimaksud Energi Hijau?
2. Apa saja konsep dari Energi Hijau?
3. Sebutkan sumber-sumber Energi Hijau?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Energi Hijau?
Tujuan
Setelah menerima rumusan dilema, kita mempunyai tujuan yakni :
1. Dapat mengenali pengertian Energi Hijau
2. Dapat mengetahui konsep dari Energi Hijau
3. Dapat menyebutkan sumber-sumber Energi Hijau
4. Dapat mengetahui kekurangan & kelebihan Energi Hijau
Pembahasan
Pengertian Energi Hijau
Energi hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan (atau “hijau”) ketimbang materi bakar fosil (batubara, minyak, dan gas alam). Karena itulah energi hijau meliputi semua sumber energi terbarukan (surya, angin, panas bumi, biofuel, tenaga air), dan berdasarkan definisi juga mesti meliputi energi nuklir walaupun ada banyak penggiat lingkungan yang menentang ide mengenai energi nuklir masuk ke dalam energi hijau alasannya nuklir memiliki dilema limbah, dan efeknya yang berbahaya terhadap lingkungan (Petrescu, 2014).
Konsep Energi Hijau
Energi menjadi bab penting kehidupan. Sayangnya, masih ada -persepsi, pemahaman, dan perlakuan kepada energi yang dipengaruhi oleh kesadaran terdalam yang “purbawi”, yakni naluri pemburu. Kita mencari, mencari, dan memperoleh untuk mendapatkan dan mengangkat timbunan fosil (minyak bumi dan batubara), lalu sebagian besar dibakar. Kita mengejar-ngejar energi (energy-hunting), bukan membudidayakan energi (energy-farming). Kita hidup dengan menerapkan diri terlena alasannya adalah begitu gampang dan murahnya alam menyediakan materi keperluan utama pelopor kehidupan. Lupa, bahwa energi fosil yang terbentuk selama dua ratus juta tahun ternyata hanya dihabiskan selama duaratus tahun saja.
Sumber-sumber Energi Hijau
1. Biomassa, ialah bahan biologis yang hidup atau gres mati yang dapat dipakai selaku sumber bahan bakar.
2. Energi matahari, merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling penting.
3. Energi angin, pada biasanya cara untuk memanfaatkan energy angin ialah dengan memakai kincir angin.
4. Energi air, salah satu pola penggunaan Air sebagai sumber energi yaitu PLTA.
5. Energi geothermal (Geothermal), adalah energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi.
Kelebihan & Kekurangan Energi Hijau
Kelebihan Energi Hijau
1. Tersedia Secara Melimpah dan Dapat Diperbaharui
Sumber energi mirip angin, air, geothermal dan panas matahari akan senantiasa tersedia dan tidak akan pernah habis mirip batubara dan minyak bumi. Kaprikornus sumber energi ini mampu dimanfaatkan dalam jangka panjang.
2. Ramah Lingkungan
Pemanfaatkan sumber energi alternatif tidak akan menjadikan kerusakan lingkungan sebab pada umumnya energi alternatif tidak menciptakan limbah dan polusi. Kalaupun menciptakan limbah atau polusi tidak akan sebesar sumber energi berbahan bakar fosil (Ghosh, S. 2016).
Kekurangan Energi Hijau
1. Biaya Investasi dan Instalasi Awal Mahal
Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan instalasi permulaan penggunaan sumber energi hijau termasuk mahal. Misalnya, pengerjaan bendungan yang akan digunakan untuk PLTA dan biaya pembuatan / pembelian Panel Surya yang sangatlah mahal untuk pembuatan PLTS.
2. Kurang Dapat Diandalkan dan Kurang Efisien
Penggunaan sumber energi hijau kebanyakan bergantung pada kondisi alam dan terpengaruh oleh kondisi iklim/cuaca. Sehingga ketika musim kemarau misalnya, maka PLTA yang menggunakan energi air tidak dapat berfungsi secara optimal alasannya adalah debit air yang pastinya akan menurun. Sebaliknya, ketika isu terkini hujan, PLTS yang mempergunakan energi panas matahari tidak akan berfungsi secara maksimal alasannya adalah sumber panas matahari sungguh terbatas pada animo hujan.
Penggunaan sumber energi yang berasal dari alam dirasa belum efisien jikalau harus mengambil alih sumber energi berbahan bakar fosil. Terlebih lagi teknologi yang dimiliki Negara kita belum cukup mendukung dalam pengerjaan fasilistas dan sarana penunjang lainnya.
3. Pembiayaan utang sulit dijamin untuk proyek energi hijau gres. Secara historis, tarif utilitas yang tinggi sehingga mengembangkan risiko utilitas di seluruh pelanggan (Hesary, Taghizadeh. 2020).
Daftar Pustaka
Atep Afia Hidayat. 2021. Modul 15 : Energi Hijau. Fakultas Teknik, Teknik Industri.