Suku Tengger : Sejarah, Kebudayaan Dan Etika Istiadat – Wargamasyarakat

Suku Tengger – Suku Tengger yakni suku yg penduduknya bertempat tinggal di sekeliling Gunung Bromo. Suku ini mempunyai tradisi yg sangat berkaitan akrab dgn gunung Bromo. Keunikan suku ini mempunyai bahasa, dogma & kebudayaan yg terbilang unik.

Keunikan dr gunung Bromo & orangnya yakni suku Tengger menjadi daya tarik tersendiri untuk para pelancong. Masyarakat tengger yg bermukim di sekeliling gunung Bromo ini terkenal dgn upacara yadnya kasada.

Keunikan lain dr suku ini adalah mereka mempunyai penanggalan sendiri selain penanggalan Masehi. Ada beberapa pertimbangan mengenai asal-seruan nama Tengger.  Ada yg beropini bahwa tengger mempunyai arti “pegunungan yg menjadi tempat tinggal mereka”.

Pendapat berikutnya menyampaikan bahwa kata tengger berasal dr kata Tenggering Budi Luhur yg memiliki arti berbudi pekerti luhur. Untuk lebih jelasnya, berikut yakni sejarah dr Suku Tengger:


Sejarah Suku Tengger

Sejarah Suku Tengger

Suku ini merupakan keturunan dr penduduk Kerajaan Majapahit. Pada masa ke 16 Kerajaan Majapahit mendapat serangan dr kerajaan Islam yg dipimpin oleh Raden Patah. Karena kekalahan Majapahit, para penduduk Majapahit mengungsi ke Pulau Bali & sebagian ada yg mengungsi ke tempat pegunungan di Jawa Timur.

Para pengungsi yg mengungsi ke pegunungan Jawa timur ini mulai menutup diri dr dunia luar. Orang-orang yg mengungsi inilah yg nantinya disebut dgn nama Suku Tengger. Kemudian dr golongan suku ini muncullah legenda dr leluhur mereka.

Leluhur mereka ialah Roro Anteng anak dr Raja Majapahit sedangkan Joko Seger anak dr seorang Brahmana. Roro Anteng & Joko Seger menikah & mereka pula ikut mengungsi di kawasan pegunungan Jawa Timur. Dalam pengungsian itu Roro Anteng & Joko Seger menjadi pemimpin.

  Suku Bangsa Di Indonesia Kental Dengan Budpekerti Istiadat – Wargamasyarakat

Keturunan dr Roro Anteng & Joko Seger inilah yg nantinya akan menjadi Suku Tengger yg tinggal di sekeliling gunung Bromo. Kehidupan masyarakat suku ini sungguh tertutup, mereka tak tersentuh oleh dunia luar selama beberapa tahun. Walaupun tak mengenal dunia luar, suku ini tetap memiliki keunikan & tradisi seperti halnya dgn suku lain di Indonesia.

Baca Juga: Suku Aceh


Keunikan Suku Tengger

Keunikan Suku Tengger

Seperti halnya suku-suku di Indonesia, Suku ini pula memiliki keunikan yg menjadi ciri khas. Misalnya saja upacara yadnya kasada & masih banyak keunikan-keunikan yg lain. Jika anda belum terlalu mengenal atau mengetahui wacana suku ini, berikut yaitu beberapa keunikan-keunikan dr Suku Tengger:

1. Upacara Yadnya Kasada

Upacara ini adalah upacara yg senantiasa dinanti-nanti oleh para turis lokal maupun luar negeri. Untuk upacara yadnya kasada atau yg sering disebut dgn upacara kasodo ini hanya dilakukan oleh penduduk Tengger yg beragama Hindu. Upacara ini diadakan setiap tanggal 14 bulan kasada atau bulan kesepuluh.

Pelaksanaan upacara kasada ini masyarakat Tengger menunjukkan seserahan berupa hewan ternak & hasil panen yg berbentuksayuran & buah-buahan. Kemudian seserahan tersebut dibawa menuju gunung Bromo. Upacara tersebut dilaksanakan dgn tujuan untuk meminta keamanan & berkah.

2. Ojung, Ritual Meminta Hujan

Ojung yakni kesenian adat yg dimiliki oleh suku ini, kesenian ini nyaris ibarat dgn orang tabrak satu lawan satu. Senjata yg dipakai oleh para akseptor adalah rotan. Peserta yg paling banyak mencambuk berarti ia ialah pemenangnya.

Ojung ini bukan cuma selaku kesenian saja, melainkan sebagai ritual untuk meminta hujan pada yg maha kuasa. Ojung ini lazimnya dikerjakan saat demam isu kemarau tiba. Sebelum Ojung ini dimulai, lazimnya ada pagelaran tarian tarian terlebih dahulu nama tarian tersebut adalah Tari Topeng Kuna & Tari Rontek Singo Wulung.

  Suku Batak Sumatera Utara: Sejarah, Budaya & Akhlak Istiadat – Wargamasyarakat

Tarian ini mengisahkan ihwal seorang yg dianggap selaku pendekar, seorang tersebut bernama Ju Seng. Pada dikala itu Ju Seng ialah seorang demang yg sangat gigih dlm menghalau penjajah. Untuk membiayai usaha dlm pengusiran penjajah, Ju Seng sering menyelenggarakan pentaskedua tarian itu.

Setelah pagelaran tarian tersebut selesai dilanjutkan dgn pertarungan antara dua pria. Pertandingan tersebut disertai oleh laki-laki yg memiliki usia 17 hingga 50 tahun.

3. Karo, Hari Raya Masyarakat Tengger

Bagi suku ini, karo yakni hari raya terbesar yg paling dinanti-nanti. Hari raya karo ini biasanya diselenggarakan sehabis hari raya Nyepi. Acara karo ini mencakup pawai hasil bumi, kesenian adat seperti pagelaran Tari Sodoran. Kemudian dilanjutkan dgn bersilaturahmi ke rumah tetangga & sanak kerabat.

Untuk ritual di hari raya karo ini dipimpin oleh seorang ratu. Ratu disini berarti seorang pemimpin yg selalu memimpin doa. Uniknya lagi, ratu disini adala seorang laki-laki. Masyarakat  Tengger ada yg menyebut ratu dgn istilah dukun.

Baca Juga: Suku Anak Dalam


Unsur-Unsur Kebudayaan Suku Tengger

Unsur Unsur Kebudayaan Suku Tengger

Baca Juga: Suku Minangkabau

Berbeda dgn peradaban suku Jawa yg sudah dimasuki oleh pemikiran Islam, suku ini masih tetap meyakini doktrin leluhurnya dr kerajaan Majapahit. Selain itu bahasa yg mereka gunakan pula berbeda dgn suku Jawa. Untuk lebih mengetahui ihwal Suku ini, berikut ialah beberapa unsur-unsur kebudayaan Tengger:

  • Bahasa. Masyarakat Tengger menggunakan bahasa jawi antik. Bahasa tersebut diyakini sebagai dialek pada masa kerajaan Majapahit. Bahasa yg digunakan selaku mantra ditulis dgn karakter jawa kawi.
  • Teknologi. Perkembangan Teknologi disini sedikit demi sedikit sudah mengalami pertumbuhan. Hal tersebut karena kehadiran para pelancong domestik. Mereka mengenalkan beberapa jenis teknologi pada msyarakat Tengger.

  • Religi. Sebagian besar masyarakat disini memeluk agama Hindu. Tetapi agama Hindu disini berlainan dgn agama Hindu di Bali. Masyarakat Bali memeluk agama Hindu Dharma sedangkan masyarakat Tengger memeluk agama Hindu Mahayana.

  • Mata Pencaharian. Saat ini sebagian besar masyarakat Tengger bertahan hidup dgn bertani di ladang. Hasil dr pertaniannya adalah kubis, wortel, kentang, tembakau & jagung. Selain menjadi petani, masyarakat Tengger pula ada yg menjadi pemandu wisata Gunung Bromo.

  • Pengetahuan. Seiring pertumbuhan zaman yg begitu pesat, di kawasan tempat tinggal Suku ini sudah dibangun – berdiri sekolah. Mulai dr sekolah dasar hingga sekolah menengah. Tetapi ada pula sebagian orang yg masih percaya dgn mantra-mantra.

Makara Suku Tengger merupakan suku yg berada atau menetap di sekeliling gunung Bromo Jawa Timur. Penduduk dr suku ini merupakan orang-orang dr masa kerajaan Majapahit. Bahasa yg digunakan adalah bahasa jawi kuno. Keunikan tersebut akan menciptakan anda ingin tau, & membuat anda ingin sekali berkunjung kesana.

Suku Tengger