Sketsa Rangkaian Sensor Bunyi

Maaf saja jika apa yang saya hidangkan diblog ini seperti rangkaian SKEMA RANGKAIAN SENSOR SUARA

Gambar rangkaian sensor bunyi
 
Maaf saja jikalau apa yang saya hidangkan diblog ini seperti rangkaian-rangkaian sensor memiliki sketsa yang mirip antara satu dengan yang lain, sehingga anda merasa tidak variatif dan monoton. Jujur saja saya merancang sendiri pada umumnya dari rangkaian-rangkaian yang ada di blog ini, jadi jangan heran bila pada rangkaian sensor semuanya hampir memiliki rancangan yang serupa. Bagi anda seorang pemula yang ingin mempelajari dan memahami prinsip kerja dari rangkaian sensor, saya rasa rangkaian-rangkaian sensor yang ada di blog ini cukup untuk merangsang daya evaluasi anda perihal rangkaian elektronik. Seperti yang saya katakan sebelum-sebelumnya bahwa rangkaian sensor itu hanya berbeda pada cuilan peng-indra atau perasa atau yang disebut komponen sensornya. Untuk selanjutnya anda hanya mempertimbangkan bagaimana semoga dengan pergeseran sedikit yang terjadi pada input komponen sensor mampu anda pakai untuk memicu suatu rangkaian switching baik itu transistor, IC atau komponen yang lain mampu bekerja.
Rangkaian sensor bunyi diatas sungguh ibarat dengan rangkaian sensor sentuh yang saya buat dan tampilkan di blog ini. Keduanya saya gunakan rangkaian monostable IC555 sebagai penentu lamanya rangkaian alarm diaktifkan sesudah mendapatkan satu kali picu pada pecahan input sensor. Anda mampu saja tidak menggunakan rangkaian monostable dan langsung mengubahnya dengan lampu atau rangkaian alarm. Tapi ingat bahwa lampu atau rangkaian output lainnya yang anda pasang akan eksklusif mati pada ketika input sensor berubah kembali. Atau anda memakai rangkaian penahan aktif yang lain seperti rangkaian JK flip-flop dan flip-flop yang lain. Hal itu tergantung juga pada keadaan yang anda inginkan pada potongan output, apakah rangkaian output akan diaktifkan selama jangka waktu tertentu atau akan diaktfkan selamanya sampai diadakan reset kembali pada rangkaian sensor tersebut.
Rangkaian di atas mempergunakan mikrofon selaku alat pengubah bunyi menjadi gelombang listrik. Gelombang listrik yang dihasilkan oleh mikrofon sungguh kecil sekali dan berupa bolak balik atau sinus. Gelombang listrik sinus ini kemudian diloloskan lewat kapasitor C3 untuk kemudian diperkuat oleh rangkaian penguat darlington yang terdiri dari transistor Q1 dan Q2. Kolektor dari transistor Q2 eksklusif dikopel dengan input pemicu rangkaian monostable. Rangkaian monostable tersebut akan menciptakan output yang faktual bila pada penggalan triggernya (pin 2) berganti dari logika 1 ke 0. Jika kita amati pada dikala rangkaian sensor tanpa sinyal input maka pengumpul -emitor transistor Q2 akan mirip saklar terbuka (keadaan cut-off), dengan kata lain idealnya tegangan pada pengumpul akan sebesar tegangan supply. Tapi alasannya adalah pengumpul tersebut paralele dengan input IC 555 maka bisa saya pastikan tegangan pada kolektor akan berkurang pengaruh kekerabatan parallel keduanya. Tetapi dengan demikian tegangan kolektor akan menawarkan kondisi tinggi pada input monostable (pin 2). Pada saat sinyal bunyi dari input sensor menciptakan transistor Q2 jenuh maka kekerabatan antara kolektor dan emitor idealnya bagai seutas kawat, sehingga tegangan pada kolektor akan 0 volt. Dengan begitu rangkaian monostable akan terpicu dan mengaktifkan rangkaian output (pin 3) selama waktu yang diputuskan oleh R1 dan C!. Jika anda ingin mengkondiskan lebih usang, anda cukup memperbesar nilai dari R1 dan atau C1.
DAFTAR KOMPONEN :
2. Transistor : Q1,Q2 dan Q3 semuanya BC 541
3. Resistor : R1 (100K), R2 (100K), R3 (10K), R4 (1K), R5 (1K) dan potensio VR1 (100K)
4. Kapasitor : C1 (220 µF), C2 (0.01 µF) dan C3 (100 µF)
5. Dioda : D1 (IN 4001)
6. Relay 9 volt
7. Mikrofon
8. Rangkaian alarm (sesuai selera)
Jika rangkaian yang anda buat tidak sensitif atau terlalu sungguh sensiti, cobalah anda bereksperimen dengan menganti nilai R2 dan R5 serta VR1 dan R3 jikalau diharapkan. Yang penting yang anda harus pahami yaitu bagaimana semoga memposisikan tegangan pada pengumpul Q2 tidak sampai eksklusif berlogika rendah dan pada titik kritis sesuai dengan yang anda harapkan. Jika rangkaian sudah melakukan pekerjaan dengan baik, cobalah anda kerjakan analisa pada jenis-jenis bunyi yang bisa anda ciptakan mirip suara pelan, keras, melengking, imbas bass.dan lain sebagainya. Asal jangan sampai menjerit-jerit cak wong gilo..hehe. Kemudian tarik kesimpulan dari analisa tersebut. Ingin download rangkaian sensor bunyi tinggal di copy aja…