Rangkaian lampu berjalan yaitu merupakan rangkaian elektro yang sering dijadikan selaku hiasan. Baik itu selaku hiasan dirumah pribadi ataupun di kawasan-kawasan komersial mirip restaurant, taman, café serta kawasan-kawasan lain yang dianggap lebih cocok dan menarik jikalau ditamhkan dengan kerlap-kerlip lampu hias. Lampu berjalan juga sudah dijadikan selaku hiasan
Pada dasarnya semua rangkaian lampu hias memakai prinsip kerja yang serupa dengan lampu berjalan, yakni memanfaatkan kondisi keluaran yang bergantian atau shift register sehingga dengan kondisi tersebut bisa dibentuk kombinasi yang bermacam-macam antara lampu yang satu dengan lainnya. Apalagi jikalau kombinasi tersebut mampu dicocokkan dengan penataan warna yang tepat, sehingga akan tercipta keindahan yang sedap untuk dipandang mata.
Untuk membuat rangkaian lampu hias bahwasanya mampu dikatakan cukup gampang. Karena anda tidak perlu menyedot anggapan untuk melakukan evaluasi kerja pada rangkaian dan juga tidak perlu melaksanakan adaptasi-penyesuaian pada rangkaian untuk memperoleh hasil yang optimal. Yang anda butuhkan hanyalah rangkaian penghasil sinyal clock dan rangkaian shift register atau rangkaian penghasil keluaran yang bergantian. Anda mampu menggunakan rangkaian apa saja selaku penghasil sinyal clock tersebut, mirip rangkaian oscillator transistor atau rangkaian astable IC 555. Kemudian untuk menerima keluaran yang memiliki logika bergilir anda bisa menggunakan IC 4017 yang sering diketahui selaku Jhonson Counter dan paling sering dipakai pada rangkaian lampu berjalan. IC 4017 mempunyai 10 keluaran yang tercacah secara bergilir, yakni mulai dari O0 (pin 3) sampai dengan O9 (pin 11). Anda mampu menyaksikan informasi pin IC 4017 beserta table kebenaran pada gambar di bawah ini :
TABEL KEBENARAN IC 4017
|
|||
MR
|
CP0
|
CP1
|
OPERATION
|
H
|
X
|
X
|
O0 = O5-9 = H;O1 to O9 = L
|
L
|
H
|
N
|
Counter advances
|
L
|
P
|
L
|
Counter advances
|
L
|
L
|
X
|
No change
|
L
|
X
|
H
|
No change
|
L
|
H
|
P
|
No change
|
L
|
N
|
L
|
No change
|
H = HIGH state (the more positive voltage)
L = LOW state (the less positive voltage)
X = state is immaterial
P = positive-going transition
N = negative-going transition
n = number of clock pulse transitions
|
Gambar Rangkaian Lampu Berjalan |
Rangkaian lampu berlangsung diatas memakai sepuluh buah led sebagai indicator keluaran. Kecepatan kedipan lampu ditentukan oleh nilai R1, C1 dan VR1. Semakin besar nilai dari ketiga unsur tersebut maka jangka waktu akan makin lama dan begitu pula sebaliknya. Keluaran dari IC 4017 memiliki supply arus yang sangat terbatas sehingga anda mesti menambahkan rangkaian driver selaku switching pada arus beban yang lebih besar. Rangkaian driver tersebut mampu memakai transistor, SCR ataupun relay. Anda bisa juga menggerakkan lampu tegangan tinggi mirip lampu jala-jala PLN 220 volt dengan rangkaian diatas. Yakni dengan menggunakan relay ataupun SCR sebagai driver. Hanya saja kalau anda memakai SCR maka anda harus menyearahkan terlebih dahulu supply PLN 220 volt dengan rangkaian penyearah, anda bisa menggunakan dioda 4007 empat buah untuk menciptakan rangkaian penyearah tersebut. Tapi jika anda menggunakan relay anda tidak perlu menyearahkan apalagi dahulu tegangan jala-jala 220 volt, anda cukup menghubungkan supply PLN tersebut dengan terminal pensaklaran relay. Hal ini dimungkinkan sebab relay itu bahu-membahu mempunyai prinsip kerja yang serupa dengan saklar mekanik. Bedanya hanya pada relay digerakkan oleh gaya magnet, sedangkan pada saklar mekanik digerakkan oleh manusia.
DAFTAR KOMPONEN
- Resistor : R1 (1 Kohm), R2 – R11 (220 ohm) dan VR1 (4K7)
- Kapasitor : 10 uF
- Led : 10 buah
- Integrated circuit : IC1 (NE555) dan IC2 (4017)
- Supply 9 volt