Sistem Seksualitas Budaya, Prespektif Berbeda Dari Metode Agama

Budaya menjadi peranan penting kepada pembangunan bangsa Indonesia, itu yang saat ini dipelajari oleh “aku” tentang keberagaman, toleransi, budaya penduduk suku akhlak, serta agama yang menjadi ketaatan terhadap banyak sekali hal yang dilakukan.

Ada suatu era, pada tahun tahun yang memang mempunyai peranan penting kepada pembangunan, ketika ini banyak sekali aktivitas kebudayaan di Indonesia, telah di pagelarkan dengan adanya identitas diri terhadap aktivitas sosial budaya di penduduk .

Berbagai hal terkait itu, mengingatkan dengan identitas masing-masing suku, baik itu Dayak, Batak, Tionghoa, Betawi dan Jawa, serta  Timur yang melekatkan banyak sekali budaya, dan agama dalam hal ini terhadap pembangunan insan itu sendiri.

Batasan yang perlu diketahui dalam hal ini jelas bagaimana dengan prilaku, karakteristik, penduduk yang hendak dimengerti dengan baik dengan tata cara budaya dan agama yang melekat pada upaya insan dalam mengetahui tata cara pertentangan sosial, ekonomi, budaya, agama ialah hasil dari penyadaran manusia dalam menyaksikan aktivitas apa yang diperankan ketika ini.

Hal yang dapat dimengerti ialah, bagaimana mereka meletakan manusia semau mereka, dengan pekerjaan mereka, serta aktivitas budaya mereka di masyarakat, yang ketika ini menjadi bentuk dramaturgi dalam kehidupan mereka berbudaya, pada sistem politik yang mau mereka buat dengan kebijakan yang memang tidak serta merta dari mana asal eksistensi mereka, terhadap pertentangan sosial yang dibentuk.

Ini menjadi sebuah pengalaman kepada pembelajaran manusia itu selama hidup, Ternyata orang Indonesia memiliki perilaku karakteristik yang bernafsu, dan budaya yang berbeda serta wawasan mengakibatkan mereka licik kepada acara dan pekerjaan mereka, kepada Tuhan, dan sesame.

  Sosial Inovatif Masyarakat Urban

Semakin maju wawasan dan teknologi yang mereka konsumsi diberbagai Negara, ialah hasil penemuan yang diciptakan, menjadikan sebuah Negara Indonesia, gagal dalam membangunan sumber daya manusia, pada kala 2000-2021.

Hal ini, masing terbukti dari kualitas pendidikan, kesehatan yang diakses dari Negara maju, seperti Amerika Serikat, dan Tiongkok, serta mutu sumber daya manusia, pada budaya dan agama sebagai jalan kepada faktor kehidupan bermasyarakat yang masih tidak baik dalam hidup mereka, Batak, Sihombing, 2005-2019 (Sistem Politik, PDI Perjuangan).

Prilaku dan karakteristik itulah, yang dipadukan dalam sebuah kebudayaan Jawa dan Batak, selaku majunya hasil pengetahuan dan genetika yang dihasilkan lewat asimilasi budaya. Konflik ketika ini, mengenai profesi (Pendidikan dan Kesehatan) yang diperankan. Hal ini, tidak lepas dari kawasan asal mereka di Sumatera, yang memiliki latar belakang dan kehidupan berbudaya yang sangat buruk semenjak era kolonial Belanda hingga kala revolusi mental 2021, di Indonesia.

Pola konsumsi yang mereka hasilkan melalui asimilasi budaya dan agama, akan tampak bagaimana mereka menciptakan dan memperlihatkan kemakmuran sosial dalam berkeluarga misalnya, yang mau dipahami sarat dengan pertentangan sosial, serta kepentingan ekonomi di dalamnnya, Batak Sihombing, Silaban, Pontianak, Kalimantan Barat.

Suatu kesadaran terhadap budaya lainnya, menjadi pembelajaran penting terhadap status, dan kelas sosial yang akan menjadi persaingan dalam penduduk , lingkungan dan budaya agama mereka terhadap aneka macam problem kehidupan mereka dikala ini. 

Tetapi, mereka layaknya tidak memiliki aspek lainnya dalam berkehidupan dan bernegara dengan kondisi mirip itu, begitu tata cara budayanya, dan ternyata rasa malu belum dimiliki oleh para suku itu mereka, ketahui pada desain agama.