Sifat keasaman asam-asam organik dan anorganik mampu dimengerti melalui uji indikator asam-basa. Beberapa sifat senyawa asam selaku berikut:
- 1. Berasa masam
Salah satu ciri zat yang bersifat asam adalah berasa asam. Uji organoleptik atau dengan cara menikmatinya dapat dilakukan pada zat yang aman untuk disantap seperti buah lemon dan asam cuka.
- 2. Bersifat korosif
Artinya asam-asam mirip asam klorida, asam sulfat, dan asam asetat dapat menjadikan kerusakan pada benda lain mirip karat pada logam, atau luka pada kulit, mata dan jalan masuk pernapasan. Sifat korosif ini disebabkan oleh adanya ion H⁺ dalam larutan. Semakin banyak ion H⁺, makin tinggi keasamannya sehingga tingkat korosinya juga semakin tinggi.
- 3. Memerahkan kertas lakmus biru
Saat kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan yang bersifat asam, kertas lakmus merah tetap berwarna merah. Namun, dikala kita menggunakan kertas lakmus biru, kertas lakmus biru akan berganti warna menjadi merah.
- 4. Menghasilkan garam dan gas hidrogen ketika bereaksi dengan beberapa logam
Materi yang bersifat asam dikala direaksikan dengan beberapa logam akan menciptakan gas hidrogen. Contoh reaksi antara logam magnesium dan larutan asam klorida akan menghasilkan garam magnesium klorida dan gas hidrogen.
- 5. Menghasilkan gas karbon dioksida ketika bereaksi dengan senyawa karbonat
Suatu materi yang bersifat asam dikala direaksikan dengan senyawa karbonat akan menciptakan gas karbon dioksida. Contoh reaksi antara asam asetat yang direaksikan dengan kalsium karbonat.
- 6. Saat dilarutkan dalam air menciptakan ion H⁺
Jika asam asetat dilarutkan ke dalam air, asam asetat akan terionisasi sebagian menjadi ion asetat (CH₃COO⁻) dan ion hidrogen (H⁺), sedangkan asam klorida (HCl) akan terionisasi menjadi ion hidrogen (H⁺) dan ion (Cl⁻). Asam asetat (CH₃COOH) merupakan asam lemah. Asam lemah cuma mampu terionisasi sebagian. Asam klorida (HCl) merupakan asam kuat. Asam besar lengan berkuasa dapat terionisasi semuanya.