close

Sifat-Sifat Manajer

A.MANAJER

Manajer yaitu orang yang melakukan aktivitas administrasi. Dalam banyak sekali jenis organisasi,Istilah manajer dapat di presentasikan oleh istilah lain, seperti presiden, ketua, wakil presiden, wakil ketua, kepala bab, dan seterusnya. Manajer harus bisa bekerjasama dengan semua anggota tim dalam suatu bisnis
 Hal ini dikarenakan bahwa seorang manajer yaitu pengantara bagi orang yang bekerja baik tingkat bos maupun bawahan. Manajer juga haruslah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para pelanggan, klien dan anggota staf. Sehingga dia memang benar-benar mengusai apa yang sedang ia bicarakan. Orang yang ideal untuk manajer yaitu orang yang sudah berpegalaman dibidang bisnis tersebut.

Beberapa keahlian yang  di butuhkan semoga para manajer dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajernya dengan baik. Keahlian-keterampilan tersebut diantaranya yaitu kemampuan teknis, keterampilan konseptual, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, keahlian dalam pengambilan keputusan, keahlian dalam pengaturan waktu, keterampilan dalam manajemen global, serta keterampilan dalam teknologi. Dan manajer yang bagus kebanyakan mempunyai sifat:
1.       Memahami planning tindakan dan prosedur organisasi
2.       Memperhatikan tujuan jangka panjang bisnis, menyeimbangkan ambisi eksklusif dengan perjuangan meraih tujan pribadi
3.       Imajinatif dan efektif dala pelmipahan peran kepada bawahan yang akan elaksanakannya dengan efisien dan efektif
4.       Menerapkan kepemimpinan berdasarkan keteladanan
5.       Mengembangkan motivasi  yang kuat terhadap anak buah
6.       Mengupayakan efektivitas dan efisiensi departemennya
7.        Mampu menanggulangi aneka macam dilema sehari-hari
8.       Memupuk kolaborasi
Selain hal yang sudah disebutkan diatas , skill kepemimpinan yaitu sangat penting. Seorang manajer harus mampu memimpin suatu tim dalam melaksanakan peran mereka. Dia harus percaya diri dalam memimpin suatu tim. Dia mesti menjadi pembicara publik yang baik, seseorang yang mampu mendelagasikan peran dengan sempurna dan orang akan merasa nyaman menjadi bagian darinya. Karena tidak ada satupun orang yang ingin memiliki manajer yang memiliki sikap pesimis alasannya dapat merusak semua tujuan perusahaan. Manajer harus mempunyai kemampuan dan keyakinan bahwa mereka mampu meraih maksudnya.
SIFAT MANAJER
Pemimpin memupuk koordinasi dan membangun semangat tim. Mereka memperkuat orang lain, menciptakan setiap orang merasa mampu dan besar lengan berkuasa. Pemimpin penuh gairah percaya bahwa mereka bisa membuat perbedaan
1.       Memahami rencana langkah-langkah dan prosedur organisasi
Setiap manajer perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap aktivitas organisasinya, baik penyusunan rencana produksi, penyusunan rencana rekrutmen karyawan gres, program pemasaran produk gres, maupun perencaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk menentukan sasaran dan memutuskan bagaimana cara mencapainya. Oleh sebab itu, manajer  harus bisa  memutuskan tujuan dan target yang mau diraih sebelum melaksanakan proses-proses perencanaan tersebut.
2.       Memperhatikan tujuan jangka panjang bisnis, menyeimbangkan ambisi eksklusif dengan usaha meraih tujuan langsung
Seorang manajer mesti pintar memperhatikan tujuan jangka panjang dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Ketika semua bagian atau bagian dalam organisasi mengenali tujuan organisasinya dengan jelas dan benar, maka mereka akan melakukan pekerjaan ke satu arah yang sama. Artinya mereka mengetahui prosedur apa saja yang mau dikerjakan sebagaimana yang sudah mereka sepakati dalam perencanaan.
3.       Imajinatif dan efektif dala pelmipahan peran terhadap bawahan yang akan elaksanakannya dengan efisien dan efektif
Imajinasi sungguh  diperlukan untuk tetap menciptakan organisasi yang dipimpinnya survive dalam menghadapi tantangan dalam bentuk perubahan lingkungan. Imajinasi ialah kunci untuk melaksanakan adaptasi, dan inovasi. Efektif kepemimpinan banyak bergantung pada beberapa variabel, mirip kultur organisasi, sifat dari peran dan kegiatan kerja, dan nilai serta pengalaman dalam memimpin. ”Yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan meliputi kepribadian, pengalaman, era lampau, dan cita-cita dari manajer yang bersangkutan, harapan dan perilaku bawahan, persyaratan tugas, kultur dan kebijakan organisasi, dan impian serta sikap rekan bekerja.”
4.       Menerapkan kepemimpinan menurut keteladanan
Seorang pemimpin harus mengetahui kematangan bawahannya sehingga dia akan tidak salah dalam menerapkan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan sang atasan yang lemah lembut dan bijaksana serta bisa memberikan penyelesaian yang sempurna atas setiap masalah mampu memotivasi para anak buahnya untuk bekerja lebih giat lagi dalam menciptakan ilham-ide kreatif yang lebih cemerlang. Karena seorang atasan yang tangguh mampu menciptkan keadaan perusahan menjadi kental dengan suasana kekeluargaan, bukan membuat kompetisi yang tidak sehat antarpara karyawan.
 
 
5.       Mengembangkan motivasi  yang kuat kepada anak buah
Siraman motivasi yang diterima para karyawan pun dapat menjadikan dampak nyata yang lain bagi setiap karyawan. Hal ini terbukti, contohnya, dari terpenuhinya target pemasaran per bulan, sehingga bisa menimbulkan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Hal itu juga makin membuat para karyawan percaya diri dengan kesanggupan yang dimiliki.
6.       Mengupayakan efektivitas dan efisiensi departemennya
Seorang pemimpin mesti bisa atau perlu mengupayakan penyehatan dan penyempurnaan meliputi kenaikan produktivitas, efisiensi, serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Seperti pencapaian efektivitas dan efisiensi mesin mampu dilakukan dengan memaksimalkan pendayagunaan mesin atau perlengkapan bikinan sehingga kontinuitas produksi dapat terjamin.
7.       Mampu menanggulangi aneka macam duduk perkara sehari-hari
Kepemimpinan ialah tindakan atau perbuatan di antara perseorangan dan kelompok yang menjadikan baik orang seorang maupun kalangan maju ke arah tujuan-tujuan tertentu. Mampu mena
ngani setiap persoalan yang terjadi di lapangan dan menyikapinya dengan bijak.
8.       Memupuk kerja sama

Pemimpin memupuk kerjasama dan membangun semangat tim. Mereka memperkuat orang lain, membuat setiap orang merasa mampu dan berpengaruh. Pemimpin penuh gairah percaya bahwa mereka bisa menciptakan perbedaan menciptakan sesuatu  yang baru. Junaedi