close

Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan yaitu sifat-sifat yg cuma bergantung pada jumlah (kuantitas) partikel zat terlarut dlm larutan & tak bergantung pada jenis atau identitas partikel zat terlarut – tak peduli dlm bentuk atom, ion, ataupun molekul. Sifat koligatif merupakan sifat yg cuma memandang “kuantitas”, bukan “mutu”

Sifat larutan mirip rasa, warna, & kekentalan (viskositas) merupakan sifat-sifat yg bergantung pada jenis zat terlarut. Sebagai pola, larutan NaCl (garam dapur) terasa asin, namun larutan CH3COOH (asam cuka) terasa asam.

Lihat pula bahan Wargamasyarakat.org lainnya:

Laju Reaksi

Termokimia

Sifat – sifat Koligatif Larutan

Berikut penjelasan lengkap sifat-sifatnya, yaitu:

  1. Penurunan Tekanan Uap

Jika zat terlarut bersifat non-volatil (tidak mudah menguap; tekanan uapnya tak mampu terukur), tekanan uap dr larutan akan senantiasa lebih rendah dr tekanan uap pelarut murni yg volatil. Secara ideal, tekanan uap dr pelarut volatil di atas larutan yg mengandung zat terlarut non-volatil berbanding lurus kepada konsentrasi pelarut dlm larutan. Hubungan dlm sifat koligatif larutan ini dinyatakan dengan-cara kuantitatif dlm aturan Raoult: tekanan uap dr pelarut di atas larutan, Plarutan sama dgn hasil kali fraksi mol dr pelarut, Xpelarut dgn tekanan uap dr pelarut murni, P°pelarut. Penurunan tekanan uap, ΔP, yaitu P°pelarut−Plarutan berbanding lurus kepada fraksi mol dr Xterlarut.

X_ pelarut  = \frac mol \: pelarut  mol pelarut + mol \: terlarut  \newline \newline X_ terlarut  = \frac mol \: terlarut  mol \: pelarut + mol \: terlarut  \newline \newline X_ pelarut  + X_ terlarut  = 1.

P_ larutan  = X_ pelarut  \cdot P_ pelarut ^ \circ  \newline \newline P_ pelarut ^ \circ  - P_ larutan  = (1-X_ pelarut )P_ pelarut ^ \circ  \newline \newline \Delta P = X_ terlarut  \cdot P_ pelarut ^ \circ .

  1. Kenaikan Titik Didih

Titik didih dr sebuah larutan adalah temperatur tatkala tekanan uapnya sama dgn tekanan eksternal. Oleh karena terjadinya penurunan tekanan uap larutan oleh keberadaan zat terlarut non-volatil, dibutuhkan kenaikan temperatur untuk menaikkan tekanan uap larutan hingga sama dgn tekanan eksternal. Kaprikornus, eksistensi zat terlarut dlm pelarut menjadikan terjadinya peningkatan titik didih; titik didih larutan, Tb, lebih tinggi dr titik didih pelarut murni, Tb°. Kenaikan titik didih, ΔTb, yaitu Tb−Tb° berbanding lurus terhadap fokus (molalitas, m) larutan, sebagaimana:

molalitas \: (m) = \frac mol \: terlarut  kg \: pelarut  \newline \newline \Delta T_b = K_b m.

di mana Kb adalah konstanta peningkatan titik didih molal (dalam satuan °C/m) & m adalah molalitas larutan.

Yuk belajar materi ini juga:

Pembelahan Sel

Dimensi Tiga

Paragraf

  1. Penurunan Titik Beku

Pada larutan dgn pelarut volatil & zat terlarut non-volatil, cuma partikel-partikel pelarut yg mampu menguap dr larutan sehingga meninggalkan partikel-partikel zat terlarut. Hal serupa pula terjadi dlm banyak perkara di mana cuma partikel-partikel pelarut yg memadat (membeku), meninggalkan partikel-partikel zat terlarut membentuk larutan yg konsentrasinya lebih pekat. Titik beku dr suatu larutan yaitu temperatur di mana tekanan uap larutan sama dgn tekanan uap pelarut murni. Pada temperatur ini, dua fasa – pelarut padat & larutan cair – berada dlm kesetimbangan.

Oleh sebab terjadinya penurunan tekanan uap larutan dr tekanan uap pelarut, larutan membeku pada temperatur yg lebih rendah dibanding titik beku pelarut murni — titik beku larutan, Tf, lebih rendah dr titik beku pelarut murni, Tf°. Dengan kata lain, jumlah partikel-partikel pelarut yg keluar & masuk padatan yg membeku per satuan waktu menjadi sama pada temperatur yg lebih rendah. Sifat koligatif larutan berupa penurunan titik beku, ΔTf, yaitu Tf° – Tf berbanding lurus kepada fokus (molalitas, m) larutan, sebagaimana:

\Delta T_f = K_f m

di mana Kf yaitu konstanta penurunan titik beku molal (dalam satuan °C/m) & m ialah molalitas larutan.

  1. Tekanan Osmosis

Ketika dua larutan dgn konsentrasi yg berlainan dipisahkan oleh suatu membran semipermeabel — membran yg hanya dapat dilewati partikel pelarut tetapi tak mampu dilewati partikel zat terlarut—maka terjadilah fenomena osmosis. Osmosis adalah kejadian perpindahan pilih-pilih partikel-partikel pelarut lewat membran semipermeabel dr larutan dgn fokus zat terlarut yg lebih rendah ke larutan dgn konsentrasi zat terlarut yg lebih tinggi.

sifat koligatif larutan osmosis

Gambar 1. Ilustrasi insiden osmosis pada baskom U

(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5th edition). New York: McGraw Hill)

Perhatikan Gambar 1. Tekanan osmosis didefinisikan selaku tekanan yg diberikan untuk menahan perpindahan netto partikel pelarut dr larutan dgn fokus pelarut tinggi menuju larutan dgn fokus pelarut rendah. Bila tekanan eksternal sebesar tekanan osmosis diberikan pada segi larutan, maka ketinggian pelarut & larutan akan kembali mirip semula.

Yuk berguru bahan ini juga:

Elektroskop

Adjective Clause

Metabolisme

Tekanan osmosis, π, berbanding lurus terhadap jumlah partikel zat terlarut, n, dlm sebuah volum larutan tertentu, V—yang merupakan molaritas (M), sebagaimana:

\pi = \frac n_ terlarut   V_ larutan   RT = MRT.

di mana R yaitu konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K) & T yakni temperatur (dalam satuan K).

Sifat koligatif larutan elektrolit besar lengan berkuasa

Pendekatan sifat koligatif larutan elektrolit besar lengan berkuasa sedikit berlawanan dgn sifat koligatif larutan nonelektrolit. Hal ini dikarenakan sifat elektrolit yg dapat terdisosiasi menjadi ion-ion dlm larutan, contohnya satu unit senyawa CaCl2 mampu terdisosiasi menjadi 3 partikel tatkala dilarutkan, yakni 1 ion Ca2+ & 2 ion Cl.Oleh alasannya itu, perlu ikut diperhitungkan faktor van’t Hoff (i) pada perhitungan larutan elektrolit.

i = \frac nilai \: terukur \: untuk \: larutan \: elektrolit  nilai \: ekspektasi \: untuk \: larutan \: elektrolit  \newline \newline i = 1 + (n-1) \alpha.

di mana n = jumlah ion yg terdisosiasi dr 1 unit formula senyawa ; α = derajat disosiasi senyawa.

\Delta T_b = i K_b m \newline \newline \Delta T_f = i K_f m.

\pi = i(\frac n_ terlarut   V_ larutan  ) RT = i MRT.

Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan

Tekanan osmosis dr larutan KI 0,01 M pada 25°C adalah 0,465 atm. Hitunglah faktor van’t Hoff untuk KI pada konsentrasi ini.

Pembahasan:

i = \frac \pi  MRT  = \frac 0,465 \: atm  (0,001 M)(0,0821 L \cdot atm/mol \cdot K)(298 \: K)  = 1,90

Referensi

– Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.

– Chang, Raymond. 2010. Chemistry (10th edition). New York: McGraw Hill

– Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications (10th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.

– Purba, Michael. 2006. Kimia 3A untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

– Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5th edition). New York: McGraw Hill

Judul Artikel: Sifat Koligatif Larutan

Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si.

Alumni Kimia UI

Materi Wargamasyarakat.org lainnya:

  1. Konfigurasi Elektron
  2. Struktur Atom
  3. Reaksi Redoks

  Ikatan Hidrogen