Jika kalian mencari tahu perihal apa itu PPKI, bagaimana sejarah dr organisasi tersebut, maka berkunjung ke wargamasyarakat.org ialah hal yg tepat.
Sebab wargamasyarakat.org akan menawarkan segala informasinya dengan-cara lengkap mengenai PPKI, dr permulaan sejarah, hingga pembubarannya.
PPKI adalah salah satu organisasi bentukan pemerintahan Jepang yg dibikin pada tanggal 7 Agustus 1945 yg bertugas untuk menyiapkan segala sesuatu yg berhubungan dgn dilema ketatanegaraan untuk menghadapi penyerahan kekuasaan pemerintahan dr Jepang pada Indonesia.
PPKI beranggotakan 21 orang, dgn ketuanya yakni Soekarno & wakilnya yaitu Moh. Hatta. Untuk penasehatnya ditunjuklah Mr. Ahmad Subardjo.
Kemudian tanpa sepengetahuan Jepang, PPKI menambahkan 6 anggotanya yakni Wiranatakusumah, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman Singodimedjo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, & Ahmad Soebardjo.
Organisasi ini dibentuk dgn tujuan untuk menawan simpati berbagai golongan yg ada di Indonesia.
Supaya mereka mau membantu Jepang dlm perang pasifik, yg dimana kedudukan Jepang kian terdesak.
Tak hanya itu, Jepang pula berjanji untuk menunjukkan kemerdekaan pada bangsa Indonesia dgn melalui Perjanjian Kyoto.
Pada dikala Rusia bergabung dgn pihak sekutu & menyerbu Jepang dr Manchuria.
Pada saat itu pemerintah Jepang mempercepat putusan kemerdekaan Indonesia yg dimana sudah direncanakan oleh BPUPKI pada tanggal 17 September 1945.
Kemudian 3 tokoh besar PPKI yakni Soekarno, Hatta, & Radjiman diterbangkan menuju Dalath (Saigon) untuk menemui Jenderal Terauchi untuk merestui pembentukan negeri boneka tersebut.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 ketiga tokoh tersebut kembali ke Jakarta dimana pada waktu itu Jepang sedang menghadapi pemboman AS yg terjadi di Hirosima & Nagasaki.
Pada ketika itu, golongan tua & golongan muda terlibat pro & kontra, dimana golongan muda melihat Jepang semakin melemah, tetapi golongan renta tetap pada pendirian untuk menyerahkan keputusan pada PPKI.
Namun keputusan tersebut tak disetujui oleh golongan muda yg menilai bahwa PPKI yakni boneka Jepang serta tak menyetujui lahirnya proklamasi kemerdekaan dgn cara yg telah disetujui oleh Jenderal Besar Terauchi di dlm pertemuan di Dalath.
Golongan muda menginginkan proklamasi kemerdekaan dgn kekuatan sendiri & lepas dr pemerintahan Jepang.
Menanggapi sifat golongan muda yg radikal, Soekarno berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia yg tiba dr pemerintah jepang atau perjuangan sendiri bukanlah menjadi soal.
Karena pada faktanya Jepang sudah kalah. Selanjutnya yg harus dirundingkan yakni menghadapi sekutu yg sedang berusaha untuk mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia.
Oleh alasannya itu, untuk merealisasikan proklamasi kemerdekaan dibutuhkan suatu revolusi yg terorganisasi.
Para pihak dr bangsa Indonesia menghendaki untuk berbincang mengenai proklamasi kemerdekaan di dlm rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
PPKI
PPKI ialah akronim dr Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau dlm bahasa Jepang disebut pula dgn Dokuritsu Zyunbi Inkai.
Organisasi ini merupakan organisasi yg bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Sejarah PPKI
PPKI pada mulanya beranggotakan 21 orang yg berasal dr Jawa & luar Jawa. Namun kemudian, Ir. Soekarno memperbesar 6 orang lagi tanpa sepengetahuan Jepang. Hal tersebut pula membuktian bahwa PPKI merupakan organisasi yg mampu berdiri diatas kaki sendiri & tak tergantung pada Jepang.
Setelah BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya yakni untuk menyiapkan desain pembukaan UUD 1945 serta batang badan UUD 1945.
Selanjutnya organisasi tersebut membubarkan diri & mulai merekomendasikan membentuk sebuah organanisasi baru yaitu PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yg diberikan peran untuk melaksanakan kemerdekaan Indonesia serta mengambil langkah-langkah aktual untuk membentuk suatu negara.
Sedangkan, pada waktu itu kedudukan Jepang semakin melemah dgn desakan yg diberikan oleh pihak sekutu, sehingga pimpinan Jepang yg berada di wilayah selatan mengadakan rapat pada final bulan Juli 1945 di Singapura.
Dalam rapat tersebut telah menciptakan kesepakatan mengenai kemerdekaan Indonesia yg akan diberikan pada tanggal 7 September 1945, setahun sehabis dari pernyataan Koiso.
Namun di bulan Agustus, terjadi pergeseran yg sangat cepat.
Hingga pada alhasil Jenderal Terauchi pada tanggal 7 Agustus menyepakati tentang pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai) yg dimana bertanggung jawab untuk melanjutkan pekerjaan BPUPKI serta menyiapkan segala sesuatu yg dibutuhkan.
Sebab dlm waktu dekat akan diadakan pemindahan kekuasaan dr Jepang pada bangsa Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh besar yaitu Soekarno, Hatta, & Radjiman Wediodiningrat diundang untuk berkunjung ke Dalat (Saigon) yg merupakan kawasan kedudukan Jenderal Terauchi sang panglima seluruh angkatan perang Jepang di Asia Tenggara.
Tujuan di undangnya ketiga tokoh bangsa tersebut yakni untuk melantik dengan-cara simbolis Ir. Soekarno sebagai ketua PPKI & Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketuanya.
Acara peresmian tersebut dijalankan pada tanggal 12 Agustus 1945 sesampainya mereka tiba di Dalat, yg di dahului dgn pidato singkat dr Terauchi mengenai pernyataannya bahwa pemerintah Jepang yg ada di Tokyo memutuskan menawarkan kemerdekaan pada Indonesia.
Keesokan harinya, oekarno, Hatta, & Radjiman pribadi kembali ke Jakarta, namun sebelum kembali ke Jakarta mereka singgah di Singapura selama satu malam.
Sesampinya di Jakarta, mereka pribadi disambut oleh warga Indonesia. Dan Soekarno memberikan pidato singkat yg berisi :
“Jika beberapa waktu yg kemudian saya menyampaikan bahwa akan merdeka sebelum flora jagung berbuah, kini saya katakan pada ananda bahwa Indonesia akan merdeka sebelum tanaman tersebut berbunga.”
Dengan demikian, resmilah sudah tentang pembentukan PPKI serta mampu melaksanakan tugasnya pada tanggal 12 Agustus 1945.
Untuk anggota PPKI sendiri terdiri dr 21 orang yg merupakan perwakilan dr seluruh kalangan penduduk yg ada di tanah air, yakni 12 dr tanah Jawa, 3 dr Sumatera, 2 dr Sulawesi, 1 dr Kalimantan, 1 dr Nusa Tenggara, 1 dr Maluku, serta 1 dr penduduk Cina.
Tugas PPKI
Menyiapkan segala sesuatu yg berkaitan dgn dilema ketatanegaraan untuk menghadapi penyerahan kekuasaan pemerintahan dr Jepang pada Indonesia (merencanakan kemerdekaan Indonesia).
Tugs PPKI bahwasanya :
- Mengesahkan Undang Undang Dasar
- Memilih & Mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden & Drz.M.Hatta sebagai wakil Presiden
- Membentuk Komite Nasional untuk menolong tugas Presiden sebelum DPR & MPR terbentuk.
Struktur Organisasi PPKI
- Ketua : Ir. Soekarno
- Wakil Ketua : Drs. Moh. Hatta
- Penasehat : Mr. ahmad Soebarjo
Anggota PPKI
Pada permulaan pembentukan PPKI terdiri dr 21 orang yg dimana 12 orang dr Jawa, 3 orang dr Sumatra, 2 orang dr Sulawesi, 1 orang dr Kalimantan, 1 orang dr Nusa Tenggara, 1 orang dr Maluku, & 1 orang dr golongan Tionghoa.
Berikut susunan awal pembentukan anggota PPKI :
- Soekarno (Ketua)
- Moh. Hatta (Wakil Ketua)
- Mr. Dr. Soepomo (Anggota)
- KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota)
- P. Soeroso (Anggota)
- Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota)
- Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)
- Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)
- Otto Iskandardinata (Anggota)
- Abdoel Kadir (Anggota)
- Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)
- Pangeran Poerbojo (Anggota)
- Mohammad Amir (Anggota)
- Abdul Maghfar (Anggota)
- Teuku Mohammad Hasan (Anggota)
- GSSJ Ratulangi (Anggota)
- Andi Pangerang (Anggota)
- H. Hamidan (Anggota)
- I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
- Johannes Latuharhary (Anggota)
- Yap Tjwan Bing (Anggota)
Kemudian, tanpa wawasan Jepang, PPKI menyertakan 6 orang anggota baru, yaitu :
- Achmad Soebardjo (Penasehat)
- Sajoeti Melik (Anggota)
- Ki Hadjar Dewantara (Anggota)
- A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)
- Kasman Singodimedjo (Anggota)
- Iwa Koesoemasoemantri (Anggota)
Pertemuan dgn Marsekal Terauchi
Sokarno selaku ketua PPKI yg baru, tanggal 9 Agustus 1945 beserta Hatta & Radjiman Wedyodiningrat diundang untuk berkunjung ke Dalat untuk menemui Marsekal Terauchi.
Namun setelah konferensi tersebut dilaksanakan, PPKI sudah tak dapat melakukan tugasnya alasannya adalah desakan oleh para cowok untuk melakukan proklamasi kemerdekaan tak atas nama PPKI.
Karena mereka menganggap bahwa PPKI merupakan boneka produksi Jepang. Bahkan planning rapat pada tanggal 16 Agustus 1945 tak terlaksana karena terjadi insiden Rengasdengklok.
Berikut isi dr pertemuan tiga tokoh Indonesia dgn Jendral Terauchi :
- Pemerintah Jepang menetapkan untuk member kemerdekaan pada Indonesia secepatnya sehabis antisipasi kemerdekaan selesai & berangsur-angsur dimulai dr pulau Jawa kemudian kepulau-pulau lainnya.
- Untuk pelaksaan kemerdekaan diserahkan pada PPKI & sudah disepakati tanggal 18 Agustus 1945.
- Wilayah Indonesia akan mencakup seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda.
Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok merupakan awal mula dr “penculikan” yg dilakukan oleh sejumlah perjaka tanah air yakni a.l. Adam Malik & Chaerul Saleh dr Menteng 31 untuk membawa Soekarno & Hatta ke Rengasdengklok, Karawang yg kemudian mendesak mereka untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30. WIB.
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno & Hatta tetap dgn pendiriannya. Sementara itu, golongan muda sudah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan.
Namun sayang rencana tersebut tak terealisasi karena beberapa anggota PETA tak mendukung rencana tersebut.
Rencananya, Bung Karno & Bung Hatta akan membacakan naskah teks proklamasi pada hari Kamis, 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, tepatnya di rumah Djiaw Kie Siong.
Bahkan bendera merah putih pula sudah dikibarkan golongan muda pada Rabu tanggal 15 Agustus, alasannya adalah mereka tahu esok harinya Indonesia akan merdeka.
Karena tak mendapatkan berita dr Jakarta, Jusuf Kunto kemudian diantardgn tujuan untuk berunding dgn golongan muda yg ada di Jakarta.
Namun sesampainya Jusuf Kunto di Jakarta hanya dapat menemui Mr. Achmad Soebardjo, selanjutnya Kunto & pula Achmad Soebardjo menuju Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati & Guntur.
Selanjutnya, Achmad Soebardjo mengajak Bung Karno & Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.
Keesokan harinya, sempurna di tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan mengenai proklamasi kemerdekaan dikumandangkan dgn teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yg telah diketik oleh Sayuti Melik memakai mesin ketik yg “dipinjam” (lebih tepat diambil) dr kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.
Piagam Jakarta
Piagam Jakarta merupakan hasil putusan tentang dasar negara Indonesia yg telah dirumuskan oleh Panitia Sembilan & telah mendapatkan persetujuan pada tanggal 22 Juni 1945 antara pihak Islam serta kaum kebangsaan (nasionalis).
Panitia Sembilan sendiri merupakan suatu panitia kecil bentukan dr BPUPKI.
Di dlm piagam jakarta tersebut terdapat lima rumusan yg kelak akan menjadi lima sila dr Pancasila, berikut merupakan isi dr piagam jakarta :
- Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
- Kemanusiaan yg adil & beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Di dikala penyusunan Undang-Undang Dasar dlm sidang BPUPKI yg kedua, Piagam Jakarta dijadikan Muqaddimah atau preambule dlm UUD.
Pada saat pengakuan UUD berlangsung tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945, perumpamaan dr Muqaddimah diubah menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar yg dimana setelah bulir pertama diganti menjadi kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa.
Perubahan tersebut dilaksanakan atas pemikiran Drs. M. Hatta atas usul A.A. Maramis sesudah melaksanakan konsultasi dgn Teuku Muhammad Hassan, Kasman Singodimedjo serta Ki Bagus Hadikusumo.
Naskah Piagam Jakarta ditulis dlm ejaan Republik & telah ditandatangani oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, A.A. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, H.A. Salim, Achmad Subardjo, Wahid Hasjim, & Muhammad Yamin.
Memilih & Mengangkat Presiden & Wakil Presiden
Dengan aklamasi atas ajakan dr Otto Iskandardinata, penyeleksian Presiden & Wakil Presidan dilakukan dgn mengusulkan agar Ir. Soekarno menjadi presiden serta Moh. Hatta selaku wakil presiden.
Kemudian, anjuran tersebut disetujui oleh seluruh anggota PPKI.
Sementara itu, tugas dr presiden dibantu oleh Komite Nasional sebelum dibentuknya MPR & dewan perwakilan rakyat.
Sidang PPKI Pasca Kemerdekaan Indonesia
Sidang 18 Agustus 1945
Seusai proklamasi, PPKI menyelenggarakan sidang untuk pertama kalinya pada tanggal 18 Agustus 1945 yg berlokasi di bekas Gedung Road van Indie di Jalan Pejambon untuk mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945.
Namun sebelum disahkan, terdapat perubahan menonjol dlm Undang-Undang Dasar 45, yaitu :
- Kata Muqaddimah kemudian diganti dgn kata Pembukaan.
- Pada pembukaan di potongan alenia keempat anak kalimat Ketuhanan, dgn menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dgn kalimat Ketuhanan yg Maha Esa.
- Pada pembukaan di pecahan alenia keempat anak kalimat Menurut kemanusiaan yg adil & beradab diganti menjadi kalimat Kemanusiaan yg adil & beradab.
- Pada Pasal 6 Ayat (1) yg pada awalnya berbunyi Presiden merupakan orang Indonesia Asli & beragama Islam diganti menjadi kalimat Presiden adalah orang Indonesia Asli.
Sidang 19 Agustus 1945
Hasil sidang kedua pada tanggal 19 Agustus 1945 :
- Membentuk 12 Kementerian & 4 Menteri Negara
- Membentuk Pemerintahan Daerah
Sidang 22 Agustus 1945 & Pembubaran PPKI
Sidang terakhir pada tanggal 22 Agustus 1945, dlm sidangnya PPKI membentuk 3 lembaga yaitu :
- Membentuk Komite Nasional
- Membentuk Partai Nasional Indonesia
- Membentuk Badan Keamanan Rakyat
Dengan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) hal ini bermaksud semoga tak memancing timbulnya permusuhan antara prajurit gila dgn Indonesia.
Anggota dr Badan Keamanan Rakyat (BKR) sendiri yaitu himpunan bekas anggota PETA, Heiho, Seinendan, Keibodan, & semacamnya.
Dan dgn adanya sidang yg ketiga tersebut serta dgn bentukan BKR tersebut otomatis PPKI dengan-cara resmi dibubarkan.
Ringkasan
Pelantikan tokoh PPKI oleh Jendral Terauchi dengan-cara simbolik dgn cara menghadirkan Sukarno, Hatta & Rajiman Wedyodiningrat ke Dalat (Saigon) pada tanggal tanggal 9 Agustus 1945.
Jendral Terauchi menyatakan akan menawarkan kemerdekaan pada Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945 tergantung pada kerja PPKI. Serta seluruh pelaksanaan kemerdekaan Indonesia diserahkan pada pihak PPKI.
Persamaan antara BPUPKI & PPKI
- Sama-sama organisasi bentukan Jepang
- DIbentuk tatkala kondisi Jepang sedang lemah atau terpuruk
- Dibentuk dlm maksud untuk mewujudkan keinginan dr kesepakatan Koiso untuk menunjukkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
- Hanya untuk menawan simpati rakyat.
Demikianlah ulasan singkat mengenai PPKI mulai dr sejarah, hingga pembubaran PPKI. Semoga bermanfaat.