Sidang BPUPKI

Mestinya kita sudah sangat familiar dgn ungkapan BPUPKI yg merupakan kependekan dr Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau dlm bahasa jepangnya Dokuritsu Junbii Chosakai.

BPUPKI merupakan suatu badan yg didirikan oleh pemerintah pendudukan balatentara bangsa Jepang 1 Meret 1945, namun ada sumber yg lain yg mengatakan tanggal 29 April 1945.

Lantas bagaimana sejarah BPUPKI itu sendiri, & apa fungsi dr tubuh tersebut? Simak ulasan di bawah ini.

Sejarah BPUPKI

sejarah bpupki

Pada bulan Juni di tahun 1944, tepatnya pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, Pasukan Amerika Serikat berhasil menundukan seluruh garis pertahanan Jepang yg ada di Pasifik yaitu diantaranya : Saipan, Papua Nugini, Kepulauan Soloman, & Kepulauan Marshall.

Peristiwa tersebut pula seiring dgn pengangkatan jabatan perdana menteri Jepang oleh Jenderal Kuniaki Koiso yg menggantikan PM Tojo. Pengangkatan jabatan menteri tersebut dikerjakan pada tanggal 17 Juli 1944.

Tepat pada tanggal 7 September 1944, PM Koiso memberikan komitmen di hadapan sidang parlemen Jepang atau Teikoku Ginkai. Janji yg diungkapkan oleh PM Koiso berisikan ungkapan mengenai Hindia Timur (sebutan Indonesia pada zaman dahulu) yg akan diperbolehkan untuk merdeka.

Tujuan dr perjanjian tersebut tak lain semoga penduduk Indonesia tak melakukan perlawanan terhadap Jepang & ikut menolong Jepang untuk melawan pasukan dr sekutu.

Untuk meyakinkan maksud Jepang yg memperkenankan kemerdekaan untuk Indonesia, Jepang pun memperbolehkan rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih dengan-cara berdampingan dgn bendera jepang yg berjulukan Hinomaru.

Tak hanya itu saja, Jepang pula dengan-cara terang-terangan memberikan pengumuman adanya pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai) atau BPUPKI melalui Balatentara XIV di tanah Jawa.

Tujuan atau Latar Belakang di bentuknya BPUPKI

Sama halnya dgn organisasi atau badan yang lain, BPUPKI dibentuk pula dgn tujuan tertentu. Di bawah ini yakni tujuan atau latar belakang pembentukan BPUPKI :

  1. BPUPKI dibuat dgn tujuan untuk menarik simpati rakyat Indonesia sehingga rakyat Indonesia biar mau menolong Jepang dlm melawan pertempuran kepada sekutu dgn cara menawarkan janji kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, serta menjalankan praktik politik kolonial Jepang pada tanggal 1 maret tahun 1945.
  2. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari serta menyelidiki hal-hal penting yg berhubungan dgn pembentukan republik Indonesia yg merdeka beserta tata pemerintahannya.

Struktur Organisasi BPUPKI

jumlah anggota bpupki

Sejarah berdirinya BPUPKI pula tak lepas dr pengangkatan anggota di dalamnya yg dimana telah diumumkan pada tanggal 1 April 1945.

Namun baru diresmikan lewat suatu upacara yg diadakan pada tanggal 28 Mei 1945 di sebuah gedung bernama Gedung Cuo Sang In yg terletak di Jalan Pejambon Jakarta (ketika ini Gedung Departemen Luar Negeri).

Adapun struktur dr organisasi BPUPKI, berikut ulasannya :

  • Ketua            : Dr. Radjiman Wedyodiningrat
  • Ketua muda : Itibangase Yosio (orang Jepang)
  • Sekretaris     : R.P. Suroso

Anggota dr Indonesia :

  1. Abdul Kaffar
  2. Abdul Kahar Muzakir
  3. Agus Muhsin Dasaad
  4. AR Baswedan
  5. Bandoro Pangeran Hairo Purobujo
  6. Bendoro Kanjeng Pangeran Ario Suryohamijoyo
  7. Bendoro Pangeran Hairo Bintoro
  8. Dr. Raden Buntaran Martoatmojo
  9. Dr. Raden Suleiman Effendi Kusumaatmaja
  10. Dr. Samsi Sastrawidagda
  11. Dr. Sukiman Wiryosanjoyo
  12. Drs. Kanjeng Raden Mas Hario Sosrodiningrat
  13. Drs. Muhammad Hatta
  14. K. H. A. Ahmad Sanusi
  15. Haji Abdul Wahid Hasyim
  16. Haji Agus Salim
  17. Ir. Pangeran Muhammad Nur
  18. Ir. Raden Ashar Sutejo Munandar
  19. Ir. Raden Mas Panji Surahman Cokroadisuryo
  20. Ir. Raden Ruseno Suryohadikusumo
  21. Ir. Soekarno
  22. K.H. Abdul Halim Majalengka
  23. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Ario Wuryaningrat
  24. Ki Bagus Hadikusumo
  25. Ki Hajar Dewantara
  26. Kiai Haji Abdul Fatah Hasan
  27. Kiai Haji Mas Mansoer
  28. Kiai Haji Masjkur
  29. Liem Koen Hian
  30. Mas Aris
  31. Mas Sutarjo Kartohadikusumo
  32. Mr. A. A. Maramis
  33. Mr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonagoro
  34. Mr. Mas Besar Martokusumo
  35. Mr. Mas Susanto Tirtoprojo
  36. Mr. Muhammad Yamin
  37. Mr. Raden Ahmad Subarjo
  38. Mr. Raden Hindromartono
  39. Mr. Raden Mas Sartono
  40. Mr. Raden Panji Singgih
  41. Mr. Raden Syamsudin
  42. Mr. Raden Suwandi
  43. Mr. Raden Sastromulyono
  44. Mr. Yohanes Latuharhary
  45. Ny. Mr. Raden Ayu Maria Ulfah Santoso
  46. Ny. Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito
  47. Oey Tiang Tjoei
  48. Oey Tjong Hauw
  49. P.F. Dahler
  50. Parada Harahap
  51. Prof. Dr. Mr. Raden Supomo
  52. Prof. Dr. Pangeran Ario Husein Jayadiningrat
  53. Prof. Dr Raden Jenal Asikin Wijaya Kusuma
  54. Raden Abdul Kadir
  55. Raden Abdulrahim Pratalykrama
  56. Raden Abikusno Cokrosuyoso
  57. Raden Adipati Ario Purbonegoro Sumitro Kolopaking
  58. Raden Adipati Wiranatakoesoema V.
  59. Raden Asikin Natanegara
  60. Raden Mas Margono Joyohadikusumo
  61. Raden Mas Tumenggung Ario Suryo
  62. Raden Oto Iskandardinata
  63. Raden Rusian Wongsokusumo
  64. Raden Sudirman
  65. Raden Sukarjo Wiryopranoto
  66. Tan Eng Hoa

Anggota dr Jepang :

  1. Matuura Mitukiyo
  2. Miyano Syoozoo
  3. Tanaka Minoru
  4. Tokonami Tokuzi
  5. Itagaki Masumitu
  6. Masuda Toyohiko
  7. Ide Teitiroo

Tugas BPUPKI

Seperti yg telah wargamasyarakat.org jelaskan, BPUPKI mempunyai peran khusus yakni mempelajari sekaligus mengusut banyak sekali duduk perkara penting yg berhubungan dgn pembentukan Negara Indonesia.

Mulai dr faktor politik ekonomi, tata pemerintahan, serta hal-hal penting lainnya. Sesui dgn sidang yg sudah dijalankan, peran dr BPUPKI diantaranya :

  • Membahas tentang segala hal yg berkaitan dngan Dasar Negara.
  • Pembentukan reses dlm waktu satu bulan.
  • Pembentukan Panitia Kecil atau panitia delapan dgn tugas memuat saran serta konsepsi para anggotanya.
  • Membantu panita sembilan & pula panita kecil.
  • Hasil dr panitia sembilan ialah Piagam Jakarta(Jakarta Charter).

Sidang BPUPKI

anggota bpupki

1. Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945)

Selanujutnya merupakan sidang yg dilaksanakan pertama kali oleh BPUPKI pad tanggal 29 Mei 1945 hingga 1Juni 1945.

Tepat di tanggal 28 Mei tahun 1945, BPUPKI pula menyelenggarakan acara pelantikan yg berbarengan dgn acara pembukaan sidang pertama yg berada di sebuah gedung bernama Chuo Sangi In ( Pada masa Belanda gedung tersebut bernama gedung Volksraad, namun ketika ini gedung tersbut dinamai Gedung Pancasila).

Sementara itu, program resmi dr sidang PBUPKI yg pertama gres dilaksanakan pada tanggal 29 Mei tahun 1945 untuk membicarakan tentang Dasar Negara.

Berbagai tokoh besar sejarah Indonesia pula mengungkapkan persepsi mereka masing-masing, diantaranya Muh. Yamin, Prof. Supomo, & Ir. Soekarno.

Pada tanggal 29 Mei tahun 1945, Mr. Muhammad Yamin untuk yg pertama mengemukakan 5 asas untuk Dasar Negara Indonesia, asas tersebut diantaranya yakni selaku berikut :

  1. Asas Peri Kebangsaan
  2. Asas Peri Kemanusiaan
  3. Asas Peri Ketuhanan
  4. Asas Peri Kerakyatan
  5. Asas Kesejahteraan Rakyat

Selanjutnya pada tanggal 31 Mei tahun 1945, Profesor Dr. Mr. Soepomo pula ikut mengemukakan 5 asas selaku dasar Negara Indonesia, yg berbunyi :

  1. Asas Persatuan
  2. Asas Mufakat & Demokrasi
  3. Asas Keadilan Sosial
  4. Asas Kekeluargaan
  5. Asas Musyawarah

Yang terakhir di tanggal 1 Juni tahun 1945, Ir. Soekarno pula ikut mengemukakan 5 sila rumusan selaku dasar Negara Republik Indonesia yg hingga dikala ini kita kenal selaku Pancasila, kelima rumusan tersebut merupakan :

  1. Sila Kebangsaan Indonesia
  2. Sila Internasionalisme & Peri Kemanusiaan
  3. Sila Mufakat atau Demokrasi
  4. Sila Kesejahteraan Sosial
  5. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Ide dr Ir. Soekarno mengenai rumusan dasar negara Indonesia atau Pancasila pula mampu diringkas kembali menjadi Trisula atau tiga sila yaitu :

  1. Sosionasionalisme
  2. Sosiodemokrasi
  3. Ketuhanan yg berkebudayaan

Ir. Soekarno pula menyebutkan kalau ingin diringkas lagi mampu dibuat menjadi Ekasila atau satu sila & kemudian menjadi gotong-royong. Dari ide tersebut, sebenarnya Soekarno menerangkan bahwa rumusan dasar negara ada pada satu kesatuan yg utuh.

Pidato yg disampaikan oleh Ir. Soekarno pula menyelesaikan masa sidang pertama BPUPKI. Kemudian BPUPKI menginformasikan masa reses atau masa istirahat dlm waktu satu bulan lebih.

Dari masa reses BPUPKI (antara persidangan pertama & persidangan kedua) hingga masa sidang yg pertama berakhir, belum membuahkan rumusan mengenai dasar negara.

Hanya menciptakan persepsi lazim mengenai dasar negara Indonesia merdeka.

Selanjutnya untuk memuat aneka macam rekomendasi, ajakan, & konsep-konsep yg diberikan, BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil yan diberi nama panitia sembilan.

Berikut sturktur keanggotaan dr Panitia Sembilan :

  • Ketua : Ir. Soekarno
  • Wakil ketuan : Drs. Mohammad Hatta

Anggota :

  • Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.o
  • Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo
  • KH. Abdul Wahid Hasjimo
  • H. Agus Salim
  • Abdoel Kahar Moezakiro
  • Mr. Alexander Andries Maramis
  • Raden Abikusno Tjokrosoejoso

Selesainya negosiasi yg dilakukan oleh 4 anggota dr kebangsaan (nasionalis) serta 4 orang lagi dr pihak keagamaan (islam).

Tepat pada tanggal 22 Juni tahun 1945, Panitia Sembilan merumuskan dasar negara Indonesia atau yg dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yg pada ketika itu disebut selaku Gentlement Agreement.

Isi dr Piagaam Jakarta adalah sebagai berikut :

  1. Ketuhanan dgn keharusan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  2. Dasar kemanusiaan yg adil & beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. (Dan) kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan perwakilan.
  5. (Serta dgn merealisasikan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kemudian rancangan tersebut diterima & hingga dijadikan sebagai inti dr pembukaan Undang-Undang Dasar.

2. Sidang Kedua BPUPKI (10 Juli – 17 Juli 1945)

Terlepas dr dua sidang resmi di atas, BPUPKI pula melaksanakan persidangan yg tak resmi dgn didatangi oleh 38 anggota BPUPKI.

Sidang yg tak resmi itu diketuai oleh Bung Karno dgn topik pembahasan mengenai desain “Pembukaan “(Preambule) pada Undang-Undang Dasar 1945.

Di dlm persidangan tersebut kemudian dibuat lagi kelompok kecil yg beranggotakan tujuh orang dgn strukturnya selaku berikut :

  • Ketua : Prof. Soepomo

Anggota :

  1. Mr. Wongsonegoro
  2. Mr. Achmad Soebardjo
  3. Mr. A. A. Maramis
  4. Mr. R. P. Singgih
  5. H. Agus Salim
  6. Dr. Soekiman

Kelompok atau panitia kecil tersebut bertugas untuk merumuskan rancangan Undang-Undang Dasar. Kemudian bahasa dr hasil rumusan rancangan UUD oleh panitia kecil tersebut disempurnakan oleh Panitia Penghalus Bahasa yg beranggotakan Husein Djajadiningrat, H. Agus Salim, & Prof. Soepomo.

Dari hasil pembahasan Panitia Perancang UUD yg telah disampaikan dlm sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945. Terdapat tiga konsep yakni : pernyataan kemerdekaan Indonesia, pembukaan UUD, serta batang tubuh UUD. Ketiga konsep tersebut diterima oleh dlm sidang BPUPKI.

Hasil dr sidang kedua yg dilaksanakan oleh BPUPKI sendiri dapat dirincikan selaku berikut :

  1. Kesepakatan wacana kawasan negara yaitu bekas kawasan Hindia Belanda, ditambah dgn Malaya, Borneo Utara (ketika ini ialah wilayah Sabah & Serawak di negara Malaysia, serta wilayah negara Brunei Darussalam), Papua, Timor-Portugis (ketika ini adalah kawasan negara Timor Leste), & pulau-pulau di sekitarnya.
  2. Kesepakatan tentang bentuk negara yaitu kesatuan atau unitaris.
  3. Kesepakatan perihal bentuk pemerintahan yaitu republik.
  4. Kesepakatan tentang bendera nasional yaitu Sang Merah Putih.
  5. Kesepakatan ihwal bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia.
  6. Kesepakatan tentang pernyataan kemerdekaan Indonesia.
  7. Kesepakatan ihwal pembukaan UUD & batang tubuh UUD.

Pembubaran BPUPKI

pkn tentang bpupki

BPUPKI dengan-cara resmi dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945. Pembubaran tersebut dilakukan alasannya adalah dianggap sudah bisa dlm melaksanakan tugasnya.

Setelah itu, BPUPKI diganti oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau Dokuritsu Junbi Inkai yg dlm bahasa indonesia disingkat sebagai PPKI dgn ketuanya Ir. Soekarno.

Demikianlah artikel yg dapat wargamasyarakat.org berikan, mengenai sejarah, hingga akhir dr pembubaran organisai BPUPKI, gampang-mudahan berfaedah.

  Pengertian Konstitusi Dalam Arti Perspektif Politik​