Tulisan ini dibentuk oleh Vito Andi Sapada Makmur di Grup Facebook Makassar, tepatnya di forum diskusi, ini linknya http://www.facebook.com/topic.php?uid=27623797906&topic=11242
Daftar Isi
Jika daripada Indonesia pada waktu itu Malaysia tertinggal 30 tahun, misalnya; Pada tahun 70-an karya-karya DESAIN mereka sama dengan karya rancangan di Indonesia tahun 40-an…
Itulah BUKTI KESUNGGUHAN pemerintah Malaysia dalam melaksanakan ‘PEMBIBITAN’ kualitas manusia demi BANGSA demi membangun NEGARA-nya… dan BERHASIL…! Mereka dikala ini memiliki sekolah tinggi tinggi kelas Internasional… mirip LIM KOK WING…. dan GILA-nya, kini banyak orang Indonesia yang belajar ke Malaysia (*atas biaya sendiri)… Lalu alhasil… si orang Indonesia ini merasa besar hati telah mencar ilmu di Malaysia………. HAHAHAHA… Artinya; dalam periode waktu +/- 30 tahun bangsa KITA bukannya tambah PINTER…malah jadi tambah GOBLOK… Why….Hwy…Ywh… *%$#@… ??? Lah… jadi mutu pendidikan mirip apa yang telah dikerjakan oleh para DOSEN di Indonesia pada dikala ini…??? (*terhadap para DOSEN di Indonesia saya mohon maaf atas fakta ini…)
Dalam waktu 10 tahun, memasuki tahun 90-an… negeri Malaysia BANGKIT mengejar-ngejar ketertinggalannya terhadap negara-negara tetangga….begitu pula Singapura. Dan HASILNYA….. mereka sekarang sudah memiliki banyak orang CERDAS yang berbakti kepada negaranya… mereka membangun Malaysia dalam segala bidang sampai Malaysia sekarang menjadi negeri yang BERDAULAT atas dirinya sendiri….!
Berkaitan dengan duduk perkara pembangunan NEGARA dan BANGSA… inilah kunci SUKSES Malaysia dan negara tetangga yang yang lain… yaitu:
“SEGALA LEMBAGA PENDIDIKAN HARUS BERLANDAS KEPADA POTENSI BANGSA DAN NEGARA, HARUS MERUJUK KEPADA KEBUTUHAN NEGERI… HARUS SESUAI DENGAN BUDAYA BANGSANYA…!!!”
Saat ini dunia pendidikan di Indonesia dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi semakin morat-marit… hingga terpaksa (DIPAKSA) untuk memproduksi SARJANA (*karbitan), memproduksi manusia BERGELAR KESARJANAAN S1, S2, S3…. yah… cuma untuk membuktikan terhadap dunia bahwa negara kita juga “banyak loh yang berpendidikan…!” … Dari sini munculah BISNIS PENDIDIKAN… DUNIA PENDIDIKAN DIJADIKAN LAHAN INDUSTRI, DUNIA PENDIDIKAN DIJADIKAN LAHAN KOMODITI….. ya ampuuun…. rakyat kena ditipu lagi dah…! Maka jangan heran bila para SARJANA-nya tidak ada yang PEDULI terhadap keadaan NEGARA dan BANGSA tempat mereka hidup berketurunan…!
Kembali terhadap so’al Malaysia……
Setelah Malaysia memiliki insan CERDAS yang BERBAKTI dan MENGABDI kepada negaranya, kini tinggal “BAGAIMANA MEMBANGUN KEBANGGAAN ATAS NEGARANYA…” sehingga kelak generasi bangsa berikutnya mereka akan merasa BANGGA selaku ORANG MALAYSIA !!! (*tunggu 100 tahun yang mau datang)…. oleh alasannya itulah mereka harus membangunnya melalui SEJARAH BANGSA MALAYSIA…! Demi bangsa dan negara cara apapun harus mereka tempuh…! (*HEBAT BUKAN….??? …dari pada bangsa Indonesia yang justru berusaha menghapus dan melupakan sejarah leluhurnya sendiri… GOBLOG BUKAN…???)
Jaman dahulu Malaysia itu cuma suatu kerajaan kecil di bawah KEMAHARAJAAN NUSANTA-RA (*bahkan semenjak jaman DIRGANTA-RA). Dewa Niskala Wastukancana pernah menjadi raja di Malaka dengan gelar HYANG TUAH (Hang Tuah). Setelah Kemaharajaan Nusanta-Ra AMBRUK di kala 17 maka Malaysia dan Barunai (Borneo) memisahkan diri… dan mereka bergabung dalam persekutuan prajurit Islam sampai KEDATUAN ACEH-pun jatuh dan berobah menjadi KESULTANAN ACEH (Serambi Mekah).
Dengan berbekal BACK-UP teori-teori bangsa Barat wacana BUDAYA MALAYU, maka budaya NUSANTA-RA pun DI-MALAYU-KAN bahkan tidak tanggung-tanggung DI-INDIA-KAN pula… hingga seakan-akan leluhur bangsa KITA itu dulunya BANGSA BIADAB yang tidak BERBUDAYA…… ironisnya (*atau malah GOBLOG-nya?) para ILMUWAN INDONESIA-pun turut mendukung teori tersebut… jadi bukannya MERDEKA dan BERDAULAT malah negeri kita kembali DIJAJAH dalam bentuk SEJARAH dan KEBUDAYAAN…!
Dukungan teoti BARAT kepada Maysia tentang BUDAYA MALAYU yang di “YA” kan oleh bangsa Kita sendiri pada kesannya menjadi BUMERANG… NUSANTA-RA yang kini berobah menjadi INDONESIA dulunya adalah PUSAT KEKUASAAN & PERADABAN DUNIA… teori Malaysia mengatakan “Masa PUSAT kok ada dipinggir…? Ya, tentunya ada di TENGAH dong… dan itu MALAYSIA !!!” (*dilihat dari peta Bumi).
Setelah Malaysia memiliki insan CERDAS yang BERBAKTI dan MENGABDI kepada negaranya, kini tinggal “BAGAIMANA MEMBANGUN KEBANGGAAN ATAS NEGARANYA…” sehingga kelak generasi bangsa berikutnya mereka akan merasa BANGGA selaku ORANG MALAYSIA !!! (*tunggu 100 tahun yang mau datang)…. oleh alasannya itulah mereka harus membangunnya melalui SEJARAH BANGSA MALAYSIA…! Demi bangsa dan negara cara apapun harus mereka tempuh…! (*HEBAT BUKAN….??? …dari pada bangsa Indonesia yang justru berusaha menghapus dan melupakan sejarah leluhurnya sendiri… GOBLOG BUKAN…???)
——————————————————————-
Kesimpulan :
1. Pendidikan di Indonesia saat ini TIDAK BERTUMPU kepada POTENSI dan KEBUTUHAN NEGARA.
2. Pendidikan di Indonesia sekarang sudah menjadi KOMODITI USAHA… LAHAN BISNIS INDUSTRI PENDIDIKAN yang menguntungkan.
3. Produksi SARJANA (apapun gelarnya) di Indonesia TIDAK MENGARAH kepada FUNGSI-GUNA KENEGARAAN DAN KEBANGSAAN… bahkan condong MANDUL dan IMPOTEN…. gelar-gelar KESARJANAAN cuma menjadi GAYA HIDUP yang menguntungkan individu dan ‘lembaga’ selaku DAYA JUAL di INDUSTRI PENDIDIKAN…….. (ini sungguh memalukan !)
4. Malaysia BERHASIL membangun negara-nya bukan sebab mengoleksi para SARJANA, melainkan menghimpun PARA PEJUANG yang sudah dicerdaskan otaknya dengan berbagai keilmuan.
5. Malaysia ketika ini sedang berupaya mengumpulkan data-data dan menyusun alasan semoga kelak dapat meng-klaim (mengaku) sebagai PUSAT PERADABAN di daerah ASIA…. Malaysia Mercusuar ASIA ….. dan INDONESIA itu hanya negeri pinggiran (ring paling luar di Benua Asia) yang pernah diterangi oleh PERADABAN MALAYU.
6. Seperti hal-nya wacana TEORI BUDAYA MELAYU…. maka KELAK nasib SEJARAH NUSANTA-RA pun tidak akan jauh berlainan… alasannya sebuah ketika mereka akan MENGATAKAN bahwa : PUSAT PERADABAN DAN KEBUDAYAAN MALAYU ADA DI MALAYSIA MAKA PULAU-PULAU INI yaitu MILIK BANGSA KAMI…!!! (Ooww…tetttttoooooowww….dwewewewew…%#$@!!!)
Kaprikornus, visi dan misi negara Malaysia yang hendak dicapai adalah MEMBANGUN KEBANGGAAN BAGI GENERASI YANG AKAN DATANG…. SALUT UNTUK MALAYSIA… SELAMAT BERJUANG… !!!
(Kalo udah sukses…tolong bantu anak-cucu bangsa Indonesia yah… jangan lupa kasih makan seperlunya…!)
(Kalo udah sukses…tolong bantu anak-cucu bangsa Indonesia yah… jangan lupa kasih makan seperlunya…!)
————————
Siapakah bahu-membahu bangsa PENCURI yang paling BIADAB, bangsa Malaysia atau bangsa Indonesia…??? Jawabannya pastinya bangsa INDONESIA…!!!
Pemahaman Dasar :
Berlandas terhadap keberadaan konsep TRI-SU-LA-NAGA-RA di jaman Dirganta-Ra, Swarganta-Ra, Dwipanta-Ra sampai Nusanta-Ra maka Kemaharajaan di negara kita dijalankan berdasarkan KESETIAAN terhadap sistem Karesian/Kedatuan, Keratuan/Keraton, Rama, & Sang-HYANG.
1). Rasi atau Datuk / Datu —> Kadatuan / Kedaton, selaku panata negara diwilayah paling luar (ring 3 atau external goverment).
2). Ratu (Raja) —> Karatuan / Keraton, sebagai panata nagara bagian dalam (ring 2 atau internal goverment).
3). Rama = Maharatu atau Maharaja selaku pemangku KEBIJAKAN TERTINGGI (ring 1).
4). Hyang = …negara berlandas kepada nilai Agung dan Adi-Luhung atau KETUHANAN (kawasan inti yang paling sakral / suci).
Konsep kenegaraan ini disebut sebagai “SITUMANG” yang tersirat dalam legenda DA HYANG SU-UMBI dan SANG GURU HYANG.
Mengkaji perihal pertengkaran RE-PUBLIK INDONESIA dengan MALAYSIA yang konon melaksanakan “pencurian kekayaan” negara pastinya perlu dikaji kembali secara bijak melalui banyak sekali sudut pandang yang berlainan. Artinya perlu dipertanyakan kembali :
“APA YANG MELATAR-BELAKANGI MALAYSIA MELAKUKAN HAL TERSEBUT…?”
ANALISA :
Dalam proses membangun jati diri bangsa demi kepentingan generasi dimasa mendatang, Malaysia harus menggali seluruh potensinya dari banyak sekali mata-rantai pembentukan “negara dan bangsa” dalam hal ini tentu saja data alur SEJARAH ialah bab yang paling PENTING.
Malaysia, lewat kesadaran atas pentingnya JATI DIRI yang bukan sekedar IDENTITAS SEMATA tetapi juga selaku DASAR PEMBENTUKAN KARAKTER KECERDASAN MENTAL dan SPIRITUAL, KEHORMATAN dan KEBANGGAAN BANGSA maka Malaysia mesti menelusuri kesejarahan diri mereka…!
KRONOLOGIS :
Maka, Malaysia harus mengakui bahwa dulunya kawasan mereka ialah pusat pemerintahan Kedatuan Malaka atau kawasan KEDATUAN yang berada di bawah KERATUAN NUSANTARA. Saat ini kita mengenalnya selaku ‘Kerajaan’ Malaysia. Setelah KALAH oleh gempuran prajurit ISLAM gelar penguasa Malaysia berobah menjadi KESULTANAN (simbol kekalahan dari serdadu Islam), namun demikian sampai ketika ini ‘raja-raja’ kecilnya masih menyandang gelar “Datuk” (Rasi).
Runtuhnya Kedatuan Malaka menyebabkan jebolnya PINTU GERBANG KEMAHARAJAAN NUSANTARA hingga KEDATUAN Aceh-pun pada hasilnya runtuh dan berganti menjadi KESULTANAN. Aceh selaku ‘dermaga’ mejadi tempat berlabuh dan berkumpulnya pasukan perang ISLAM hingga mereka menyebutnya selaku SERAMBI MEKAH (*lihat legenda Putri HIJAU dan MERIAM)…. lalu disusul dengan kejatuhan Kedatuan Deli, Batak, Padang sampai penghancuran Sri Wijaya.
Demikian berikutnya IBU PERIWI tidak mampu lagi mempertahankan dirinya akibat penyusupan PENGKHIANATAN dan PENGHAPUSAN IDEOLOGI BANGSA sampai puncak kejadiannya ialah saat Laksamana Laut GAN ENG CU atau GAJAH MADA menghancurkan Keraton KADIRI (Majapahit / Maha Raja Purahita) serta merebut PATAKA NAGARA (Citra Resmi Dyah Pitaloka atau LAMBANG KEKUASAAN MAHARAJA NUSANTARA / Lambang Ibu Pertiwi) dalam PERISTIWA BUBAT (*Kudeta Berdarah) sampai menewaskan Prabhu LINGGA BUANA yang saat itu posisinya sebagai RAMA AGUNG yang mau melantik HAYAM WURUK…. singkatnya yaitu Gajah Mada dan kroninya berupaya MEMUTUSKAN SISTEM PEMERINTAHAN antara RATU dan RAMA.
Setelah berhasil merebut PATAKA NAGARA, Gajah Mada menduga bahwa ia akan mampu menguasai (‘mempersatukan’) seluruh Nusantara hingga dia berani bersumpah PALAPA… karena CITRA RESMI DYAH PITA LOKA berada di tangannya. Misi Gajah Mada TIDAK BERHASIL, alasannya adalah masih banyak KEDATUAN yang tidak mau tunduk (Bali, dll.) dan masih setia kepada KEMAHARAJAAN NUSANTARA yang SAH.
Misi Islam beserta pasukannya dilanjutkan oleh WALI SANGA, seperti :
1. Laksamana Laut Bong Swee Ho (Sunan Bonang)
2. Laksamana Laut Ja Tik Su (Sunan Drajat)
3. Laksamana Laut Sam Po Bo (Sunan Ampel)
4. Laksamana Laut Gan Shi Ciang
4. Laksamana Laut Ma Ceng Ho
5. Jin Bun (Rd. Fatah)
……dll….. hingga misi merebut Nusantara itu dilanjutkan oleh Sunan GUNUNG JATI (Laksamana Laut Kin San, sering disebut sebagai Prabhu Kiansantang).
Setelah runtuhnya Kemaharajaan Nusantara maka di negara kita terjadi VACUM OF POWER (kekosongan kekuasaan) dari kurun XVI hingga XVIII. Penghapusan IDEOLOGI BANGSA NUSANTARA dijalankan terus-menerus dan turun temurun, dari pemutar-balikan fakta sejarah, perpecahan bangsa, pengkhianatan, hingga proses PEMBODOHAN dan PEMISKINAN Bangsa….. Akhirnya VOC (Perusahaan Dagang Belanda) dijadikan KAMBING HITAM (katempuhan buntut maung)… padahal BELANDA pada saat itu sedang DIJAJAH oleh PERANCIS… jadi… MUSTAHIL Belanda menjajah Nusantara.
Menyadari kondisi seperti itu (Vacum of Power) maka para pemuda di seluruh Indonesia dalam gerakan kepemudaannya (Celebes, Ambon, Sumatra, Jawa, dll) menyatakan diri selaku Putra Bangsa…dalam ikrar SUMPAH PEMUDA. Hal ini pasti saja akhir KESADARAN para pemuda pada ketika itu yang menyadari bahwa MAHARAJA NUSANTARA SUDAH ‘TIDAK ADA’ (selama 300 tahun…!) Maka, dari pada jatuh ketangan ‘MUSUH’ (?) lebih baik diambil alih… Terpilihlah Soekarno sebagai penanggung-jawab negara (pemimpin) yang pertama dengan istilah PRESIDEN.
Lalu, negeri NUSANTARA berganti nama menjadi INDONESIA, dari rancangan negara KERAJAAN berobah menjadi RE-PUBLIC… padahal… “publik” (rakyat) awalnya hanya NUMPANG HIDUP di daerah kerajaan.
Ketika konsep REPUBLIK, disediakan terhadap seluruh daerah Nusantara (Indonesia) untuk bergabung dalam PEMERINTAHAN REPUBLIK (Kepresidenan), maka terdapat DUA (2) KARESIAN (Kedaton) yang menolak untuk bergabung, adalah KEDATUAN MALAYSIA dan KEDATUAN BORNEO (Baruna / Brunai)……… mereka…. “TIDAK MAU BERKHIANAT UNTUK YANG KEDUA KALINYA KEPADA MAHARAJA NUSANTARA….!!!”
(*….di duga termasuk KEDATUAN BIRMA dan THAILAND).
Malaysia dan Brunai memilih untuk memisahkan diri dari REPUBLIK INDONESIA yang senyata-nyatanya sudah BERKHIANAT KEPADA PENGUASA NEGARA NUSANTARA yang SAH…!!!
Saat ini, bangsa INDONESIA sedang berupaya mati-matian untuk MENGHAPUS JATI DIRI-nya, sebaliknya MALAYSIA dengan bijaksana menggeliat berdiri untuk menemukan JATI DIRI NUSANTARA (*bukan Indonesia…!) yang dahulu sudah dikubur dan dimusnahkan oleh MUSUH BANGSA dan NEGARA… cilaka 12… yang BENAR dibentuk SALAH dan yang SALAH dijadikan KEBENARAN… sangat bangsa yang BIADAB…!!!
PROTES ihwal ‘DICURI’ nya kebudayaan NUSANTARA oleh MALAYSIA pada prinsipnya hanyalah MALING TERIAK MALING… dan itu-pun cuma karena KETAKUTAN … takut DIREBUT BARANG DAGANGAN (objek wisata) dan SAMA SEKALI TIDAK ADA URUSANNYA DENGAN KEHORMATAN BANGSA…!!!
Owwww may gad… kenapa seluruhnya jadi tibaralik ginih….???
Berlandas terhadap keberadaan konsep TRI-SU-LA-NAGA-RA di jaman Dirganta-Ra, Swarganta-Ra, Dwipanta-Ra sampai Nusanta-Ra maka Kemaharajaan di negara kita dijalankan berdasarkan KESETIAAN terhadap sistem Karesian/Kedatuan, Keratuan/Keraton, Rama, & Sang-HYANG.
2). Ratu (Raja) —> Karatuan / Keraton, sebagai panata nagara bagian dalam (ring 2 atau internal goverment).
3). Rama = Maharatu atau Maharaja selaku pemangku KEBIJAKAN TERTINGGI (ring 1).
4). Hyang = …negara berlandas kepada nilai Agung dan Adi-Luhung atau KETUHANAN (kawasan inti yang paling sakral / suci).
Dalam proses membangun jati diri bangsa demi kepentingan generasi dimasa mendatang, Malaysia harus menggali seluruh potensinya dari banyak sekali mata-rantai pembentukan “negara dan bangsa” dalam hal ini tentu saja data alur SEJARAH ialah bab yang paling PENTING.
Maka, Malaysia harus mengakui bahwa dulunya kawasan mereka ialah pusat pemerintahan Kedatuan Malaka atau kawasan KEDATUAN yang berada di bawah KERATUAN NUSANTARA. Saat ini kita mengenalnya selaku ‘Kerajaan’ Malaysia. Setelah KALAH oleh gempuran prajurit ISLAM gelar penguasa Malaysia berobah menjadi KESULTANAN (simbol kekalahan dari serdadu Islam), namun demikian sampai ketika ini ‘raja-raja’ kecilnya masih menyandang gelar “Datuk” (Rasi).
1. Laksamana Laut Bong Swee Ho (Sunan Bonang)
2. Laksamana Laut Ja Tik Su (Sunan Drajat)
3. Laksamana Laut Sam Po Bo (Sunan Ampel)
4. Laksamana Laut Gan Shi Ciang
4. Laksamana Laut Ma Ceng Ho
5. Jin Bun (Rd. Fatah)
……dll….. hingga misi merebut Nusantara itu dilanjutkan oleh Sunan GUNUNG JATI (Laksamana Laut Kin San, sering disebut sebagai Prabhu Kiansantang).
(*….di duga termasuk KEDATUAN BIRMA dan THAILAND).