Belakangan ini, jikalau kita mengatakan ihwal ahlul bait, maka pribadi dicap selaku penganut agama Syiah. Bisa juga, penganut agama Syiah menduga kita pecahan dr mereka. Di tambah lagi ada organisasi di Indonesia yg menyebutkan Ahlul Bait dlm namanya.
Sungguh, ini ialah pengertian yg salah kaprah. Sebab, Ahlul Bait menurut Ahlussunnah sangat berlawanan jauh dgn apa yg diketahui oleh agama Syiah.
Jika kita membaca hadits, tentu akan kita peroleh beberapa riwayat yg shahih wacana keistimewaan Ahlul bait (keluarga) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Imam Muslim meriwayatkan di dlm kitab Shahih dr Zaid bin Arqam Radhiyallahu Anhu, bahwa ia berkata,
“Suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bangun menyampaikan khutbah pada kami di suatu mata air yg berjulukan Khum & terletak di antara Mekah & Madinah. Beliau memuji Allah & memuja-Nya, kemudian memberi anjuran & perayaan, kemudian bersabda,
“Amma ba’du. Wahai sekalian insan, bahu-membahu gue hanyalah seorang insan, & sudah nyaris masanya kehadiran utusan Tuhanku (malaikat pencabut nyawa) & gue akan menyambutnya. Dan gue tinggalkan untuk kalian dua masalah yg sungguh berat: yg pertama yakni kitabullah (Al-Qur`an) yg di dalamnya terdapat petunjuk & cahaya, maka ambillah apa-apa yg ada di dlm kitabullah & berpeganglah kepadanya.”
Beliau terus memotivasi & menganjurkan insan untuk mengamalkan kitabullah, kemudian ia bersabda, “Dan ahlul baitku, gue ingatkan kalian pada Allah dlm memperlakukan ahlul baitku, gue ingatkan kalian pada Allah dlm memperlakukan ahlul baitku, gue ingatkan kalian pada Allah dlm memperlakukan ahlul baitku.” (HR. Muslim)
Wahai saudara sekalian yg tersayang.
Sesungguhnya di antara pokok-pokok doktrin seorang muslim yaitu kecintaan pada ahlul bait Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, menimbulkan mereka pemimpin, & mempertahankan wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika dia mengatakan,
“Aku ingatkan kalian pada Allah dlm memperlakukan ahlul baitku, gue ingatkan kalian pada Allah dlm memperlakukan ahlul baitku, gue ingatkan kalian pada Allah dlm memperlakukan ahlul baitku.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyuruh umatnya untuk menghormati ahlul baitnya, memuliakan mereka, mengenali hak-hak mereka, & tak mengganggu mereka dgn cacian ataupun gangguan yang lain.
Para ulama berkata, “Kedua kasus yg disampaikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam itu disebut sungguh berat alasannya keagungannya & pentingnya perkara itu. Dikatakan pula bahwa alasannya yakni sebab beratnya mengamalkan kedua perintah tersebut.”
Demikian ditulis Sayyid Hasan Al-Husaini dlm kitabnya Uzhama’ min Ahlil Bait (Tokoh-tokoh Besar dr Kalangan Ahlul Bait)