Di antara shalat sunnah yg memiliki keistimewaan besar adalah shalat sunnah rawatib. Apa itu shalat sunnah rawatib? Kapan waktunya, bagaimana niat & tata caranya serta apa saja keutamaannya? Berikut ini pembahasannya.
Daftar Isi
Daftar isi
Pengertian Shalat Sunnah Rawatib & Hukumnya
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yg mengiringi shalat fardhu lima waktu. Jika pelaksanaannya sebelum shalat fardhu, namanya shalat qabliyah. Sebaliknya, jikalau pelaksanaannya setelah shalat fardhu, namanya shalat ba’diyah.
Semua shalat fardhu lima waktu memiliki shalat sunnah rawatib yg mengiringinya baik sebelum (qabliyah) maupun sesudah (ba’diyah). Kecuali sesudah Shalat Subuh & setelah Shalat Ashar. Sebab, dua waktu itu terlarang untuk shalat sunnah.
Sesuai namanya, hukum shalat sunnah rawatib yakni sunnah. Namun, ada yg sunnah muakkadah (sangat diusulkan) & ada yg sunnah ghairu muakkadah. Mana saja yg muakkadah & mana saja yg ghairu muakkadah? Penjelasannya ada pada poin Waktu Shalat Sunnah Rawatib.
Baca juga: Niat Sholat Tahajud
Waktu Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib itu semuanya berjumlah 22 rakaat, sebagai berikut:
- 2 rakaat qabliyah Subuh,
- 4 rakaat qabliyah Zhuhur & 4 rakaat ba’diyah Zhuhur
- 4 rakaat qabliyah Ashar
- 2 rakaat qabliyah Maghrib & 2 rakaat ba’diyah Maghrib
- 2 rakaat qabliyah Isya’ & 2 rakaat ba’diyah Isya’.
Dari 22 rakaat itu, 12 rakaat di antaranya merupakan shalat sunnah muakkadah, yakni:
- 2 rakaat qabliyah Subuh
- 4 rakaat qabliyah Zhuhur & 2 rakaat ba’diyah Zhuhur
- 2 rakaat ba’diyah Maghrib
- 2 rakaat ba’diyah Isya’
Hal ini menurut hadits shahih dr Bunda Aisyah radhiyallahu ‘anha:
عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ لاَ يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tak meninggalkan empat rakaat sebelum Zhuhur & dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sehabis Maghrib, dua rakaat setelah Isya’, & dua rakaat sebelum Subuh. (HR. Bukhari)
Baca juga: Sholat Dhuha
Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib memiliki banyak keutamaan, di antaranya ialah selaku berikut:
1. Menutupi kekurangan pada shalat fardhu
Ketika shalat fardhu kurang khusyu’ atau memiliki kekurangan, shalat sunnah rawatib bisa menjadi penyempurnanya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ
Sesungguhnya amalan insan yg pertama kali dihisab di hari akhir zaman nanti ialah shalat. Allah ‘Azza wa Jalla berkata pada malaikat-Nya & Dia-lah yg lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak?” Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yg tepat. Namun jikalau dlm shalatnya ada sedikit kelemahan, maka Allah berfirman: “Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah.” Jika ia memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: “Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dgn amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, & Ahmad; shahih)
2. Menghapus dosa & mengangkat derajat
Semua shalat sunnah, tergolong shalat sunnah rawatib, memiliki keutamaan meniadakan dosa & mengangkat derajat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
Hendaklah kamu-sekalian memperbanyak sujud (perbanyak shalat) pada Allah. Karena tidaklah kamu-sekalian sujud pada Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu & menghapuskan dosamu. (HR. Muslim)
3. Allah membangunkan istana di surga
Lebih khusus lagi, 12 rakaat shalat sunnah rawatib mempunyai keutamaan yg luar biasa. Yakni Allah membangunkan istana di surga bagi muslim yg mengamalkan 12 rakaat shalat sunnah ini. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
Tidaklah seorang muslim menjalankan shalat sunnah 12 rakaat saban hari, melainkan Allah membangunkan baginya suatu istana di surga. (HR. Muslim)
4. Memasukkan ke surga
Ketika Allah sudah membangunkan istana di nirwana, artinya Allah pula akan memasukkan hamba-Nya itu ke dlm nirwana. Penegasan makna ini kita dapati dlm hadits riwayat An Nasa’i.
مَنْ ثَابَرَ عَلَى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Barangsiapa mempertahankan 12 rakaat sehari semalam, niscaya ia masuk surga… (HR. An-Nasa’i; shahih lighairihi)
Baca juga: Niat Shalat Istikharah
Tata Cara Shalat Sunnah Rawatib
Tata cara shalat sunnah rawatib intinya sama dgn sholat sunnah pada umumnya. Ia dilaksanakan dua rakaat salam. Sehingga tatkala di atas tertulis 4 rakaat qabliyah Zhuhur, artinya dua kali shalat. Yakni dua rakaat salam, dua rakaat salam.
Secara ringkas, tata caranya sebagai berikut:
- Niat
- Takbiratul ihram, dibarengi dgn doa iftitah
- Membaca Surat Al Fatihah
- Membaca Surat Al Kafirun atau yang lain
- Ruku’ dgn tuma’ninah
- I’tidal dgn tuma’ninah
- Sujud dgn tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dgn tuma’ninah
- Sujud kedua dgn tuma’ninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca Surat Al Fatihah
- Membaca Surat Al Ikhlas atau yang lain
- Ruku’ dgn tuma’ninah
- I’tidal dgn tuma’ninah
- Sujud dgn tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dgn tuma’ninah
- Sujud kedua dgn tuma’ninah
- Tahiyat selesai dgn tuma’ninah
- Salam
Untuk bacaan tiap gerakan shalat, silakan baca postingan Bacaan Sholat.
Niat Shalat Sunnah Rawatib
Semua ulama sepakat bahwa kawasan niat ialah hati. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tak harus melafalkan niat. Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, jumhur ulama selain madzhab Maliki berpendapat hukumnya sunnah dlm rangka menolong hati mendatangkan niat.
Sedangkan dlm madzhab Maliki, yg terbaik yakni tak melafadzkan niat alasannya adalah tak ada misalnya dr Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Bagi yg melafadkan niat, berikut ini lafadz masing-masing shalat sunnah rawatib:
Niat Shalat Qobliyah Subuh
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatas subhi rok’ataini qobliyyatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyah Subuh dua rakaat sebab Allah Ta’ala
Baca juga: Sholat Jenazah
Niat Shalat Qobliyah Zhuhur
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatadh dhuhri rok’ataini qobliyyatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyah Zhuhur dua rakaat alasannya Allah Ta’ala
Niat Shalat Ba’diyah Zhuhur
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatadh dhuhri rok’ataini ba’diyyatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat shalat sunnah ba’diyah Zhuhur dua rakaat sebab Allah Ta’ala
Niat Shalat Qobliyah Ashar
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatal ‘ashri rok’ataini qobliyyatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyah Ashar dua rakaat alasannya Allah Ta’ala
Niat Shalat Qobliyah Maghrib
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatal maghribi rok’ataini qobliyyatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyah Maghrib dua rakaat alasannya adalah Allah Ta’ala
Baca juga: Niat Sholat Hajat
Niat Shalat Ba’diyah Maghrib
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatal maghribi rok’ataini ba’diyyatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat shalat sunnah ba’diyah Maghrib dua rakaat alasannya adalah Allah Ta’ala
Niat Shalat Qobliyah Isya’
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatal isyaa’i rok’ataini qobliyyatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat shalat sunnah qobliyah Isya’ dua rakaat alasannya Allah Ta’ala
Niat Shalat Ba’diyah Isya’
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatal isyaa’i rok’ataini ba’diyyatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat shalat sunnah ba’diyah Isya’ dua rakaat alasannya adalah Allah Ta’ala
Demikian keutamaan shalat sunnah rawatib, waktu, metode sampai niatnya. Semoga berfaedah & makin memotivasi untuk mengamalkan shalat sunnah ini. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]