close

Shalat Berjamaah, Amalan yang Banyak Dilupakan (Bagian 3)

Lanjutan dr Shalat Berjamaah, Amalan yg Banyak Dilupakan (Bagian 2)

Di samping hal-hal yg sudah disebutkan, pula disyariatkan sebelumnya untuk shalat sunnah sebagai antisipasi untuk melakukan shalat wajib, seperti dua rakaat sebelum shalat subuh & shalat shalat zhuhur sebagaimana yg dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ

“Diantara dua adzan terdapat shalat.” (HR. Al-Bukhari & Muslim).

Maksudnya yakni antara adzan & iqamah. Di samping hal-hal di atas, pula disyariatkan bagi seorang muslim untuk datang ke masjid dgn tenang, tak buru-buru yg menyebabkan orang lain terganggu.

Seorang muslim dianjurkan melaksanakan shalat tatkala kuliner sudah disuguhkan, & tak pula dlm kondisi menahan buang hajat.

Wahai saudaraku.

Semua ini disyariatkan untuk kesempurnaan shalat, khususnya shalat berjamaah yg memiliki keistimewaan yg sungguh banyak.

Oleh sebab itu, bagi seorang muslim wajib untuk merencanakan dgn baik untuk bermunajat pada Tuhannya & berdiri di depan-Nya seperti ia melihat-Nya.

Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

اَلإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

“Ihsan yakni hendaknya kau-sekalian beribadah pada Allah Ta’ala seakan-akan kau-sekalian menyaksikan-Nya, jika tak maka sebetulnya ia melihatmu.” (HR. Al-Bukhari & Muslim).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ

Keadaan terdekat antara seorang hamba & Tuhannya adalah tatkala ia sedang sujud. (HR. Muslim).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dlm hadits lain,

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِي صَلاَتِهِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ

  Akhir Hidup Beo yang Menampar Seorang Ustadz

Sungguh, bila seseorang di antara kalian sedang menjalankan sahlat, maka bekerjsama ia sedang bermunajat pada Tuhan-Nya. (HR. Al-Bukhari).

Wahai saudaraku.

Berharaplah senantiasa pada Allah untuk memperoleh pahala shalat berjamaah. Seorang yg tiba telat dgn sengaja sehingga shalat dimulai, ia akan tiba berlari dgn nafas yg terengah-engah & dapat mengganggu kekhusyukannya.

Ia pula kehilangan banyak hal disunahkan untuk dilaksanakan sebelum shalat berjamaah.

Apakah kita akan meninggalkan pahala shalat berjamaah yg wajib untuk dilakukan seperti yg disebutkan dlm banyak hadits?

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصَّلاَةِ مَعَ اْلإِمَامِ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ

“Barangsiapa yg memperoleh satu rakaat bareng imam, maka ia sudah memperoleh pahala shalat berjamaah.” (HR. Muslim).

Hadits ini berkenaan dgn yg telat tanpa disengaja. Apabila seseorang terlambat sebab disengaja, maka ia akan mendapatkan pahala sesuai dgn yg ia kerjakan & mendapatkan dosa atas apa yg ia tinggalkan.

Wahai para hamba Allah, bertakwalah pada Allah Ta’ala & mintalah karunia-Nya dgn melakukan perintah-perintah-Nya bukan dgn meremehkannya.

Wahai Tuhan kami, kami mohon kasih sayang-Mu, ampunan-Mu, karunia-Mu, & kemurahan-Mu. Engkaulah Dzat yg berhak untuk menerima ketakwaan & Engkau yg berhak menunjukkan ampunan. Aamiin.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]