Shalat Asharnya Orang Munafik, Apakah Anda Termasuk??

 
Apakah Anda sering menunda-nunda shalat ? Hati-hati bila memang iya. alasannya Anda mampu dibilang orang munafik. Tak mampu kita pungkiri aktivitas dunia kadang membuat kita lebih sibuk sampai mampu melalaikan kewajiban kita, yakni shalat. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya menjelaskan bahwa :

«تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ، قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا، لَا يَذْكُرُ اللهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا»

“Itulah shalatnya orang munafik, (yakni)duduk memperhatikan matahari. Hingga saat matahari berada di antara dua tanduk setan (adalah saat hampir karam, pent.), dia pun bangun (untuk menjalankan shalat ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengenang Allah, kecuali cuma sedikit saja.”  (HR. Muslim no. 622)

Ketahuilah bahwa Shalat ashar mempunyai kedudukan istimewa dalam islam. Karena shalat ashar tergolong bentuk dzikir, mengenang Allah di waktu sore.

Allah berfirman :

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustho. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.”
(QS. al-Baqarah: 238).

Setelah Allah memerintahkan untuk menjaga semua shalat, Allah perintahkan untuk mempertahankan shalat wustho. Perintah itu Allah sendirikan, menunjukkan adanya penitikberatan untuk shalat wustho.

APA ITU SHALAT WUSTHO?

Yang dimaksud shalat Wustho adalah shalat ashar, berdasarkan pendapat mayoritas teman dan tabi’in. serta pendapat mayoritas jago hadist.

Ibnu Katsir menyebutkan, ini yakni pertimbangan Umar, Ali, Ibnu Mas’ud, Abu Ayub, Abdullah bin Amr, Samurah bin Jundub, Abu Hurairah, Abu Said, Hafshah, Ummu Habibah, Ummu Salamah. Serta pendapat Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan Aisyah, menurut riwayat yang shahih dari mereka.

  Pemerintah Mesir Rencanakan Pembangunan Ibu Kota Gres

Karena itu, sungguh ditekankan agar shalat ashar dilaksanakan di awal waktu. Dan ini bab dari upaya mempertahankan shalat ashar.

BATAS WAKTU SHALAT ASHAR

Dalam shalat, ada batas awal dan batas tamat. Batas awal shalat asar ialah saat panjang bayangan sama dengan tinggi bendanya.

Sementara batas final shalat ashar ada 2 :
 

1. Batas ikhtiyari

Batas ikhtiyari ialah :  Batas dimana orang dibolehkan untuk melakukan shalat ashar dari sejak masuk waktu sampai masuk batas ikhtiyari.

Dalam arti, ketika ia melaksanakan shalat di rentang itu, ia tidak dianggap berdosa.

Batas ikhtiyari shalat asar ialah sesaat sebelum matahari menguning.

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَوَقْتُ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ

“Waktu ashar, selama matahari belum menguning”
(HR. Ahmad 6966 dan Muslim 1417)

2. Batas dharuri

Batas dharuri artinya rentang waktu di mana bila ada seseorang yang melaksanakan shalat ashar di waktu itu, maka ia berdosa, kecuali dalam kondisi darurat atau ada udzur. Batas waktu dharuri dimulai sejak matahari menguning, hingga matahari terbenam.

Dalilnya, hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ

“Siapa yang menerima satu rakaat dikala shalat ashar sebelum matahari terbenam, dia dianggap sudah menerima shalat ashar (shalat asarnya sah).”

(HR. Muslim 1404).

Mari kita ingatkan diri kita dan  berupaya menjaga shalat ashar di permulaan waktu, dan jangan hingga menunda shalat ashar hingga matahari sudah menguning, atau bahkan mendekati waktu terbenam tanpa alasan yang dibenarkan.

  Keunggulan Bahasa Arab

Tentu kita tak mau dikategorikan seperti orang munafik, bukan?

Wallahu a’lam…
Sumber :
Muslim.or.id
Kajian Online WA : Tholabul’ilmi (GRUP TI 14)
Sumber gambar : islamidia.com