Senyawa kimia merupakan gabungan dari dua atau lebih unsur kimia yang berbeda. Biasanya, senyawa-senyawa ini terbentuk dari ion-ion yang saling berikatan untuk membentuk struktur kimia yang stabil. Namun, tidak semua senyawa terbentuk dari ion-ion. Ada juga senyawa yang tidak tersusun atas ion-ion, dan inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Senyawa yang tidak tersusun atas ion-ion disebut juga dengan senyawa kovalen. Senyawa ini terbentuk ketika dua atom saling berbagi elektron untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil. Atom-atom ini saling berikatan dengan ikatan kovalen, di mana elektron-elektron yang terlibat dalam ikatan ini bersifat bersama atau terbagi.
Salah satu contoh senyawa yang tidak tersusun atas ion-ion adalah air, atau H2O. Dalam molekul air, atom hidrogen dan oksigen saling berbagi elektron untuk membentuk ikatan kovalen. Hal ini membuat molekul air tidak memiliki muatan listrik dan bukan merupakan senyawa yang terbentuk dari ion-ion.
Senyawa kovalen memiliki sifat yang berbeda dengan senyawa ionik. Misalnya, senyawa kovalen cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah daripada senyawa ionik. Selain itu, senyawa kovalen juga cenderung tidak larut dalam air, karena tidak terbentuknya ion-ion yang bisa berinteraksi dengan molekul air.
Senyawa kovalen banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti pembuatan plastik, obat-obatan, dan bahan kimia lainnya. Contohnya adalah senyawa karbon dioksida (CO2), yang digunakan dalam minuman berkarbonasi dan sebagai bahan tambahan dalam proses pengeboran minyak bumi.
Senyawa yang tidak tersusun atas ion-ion, atau senyawa kovalen, merupakan senyawa kimia yang terbentuk dari ikatan kovalen antara atom-atom. Keunikan sifat-sifat senyawa kovalen membuatnya memiliki berbagai macam aplikasi dalam industri. Dengan pemahaman yang baik tentang senyawa ini, kita dapat lebih memahami dunia kimia di sekitar kita.
1. Apa bedanya senyawa ionik dan senyawa kovalen?
Senyawa ionik terbentuk dari ion-ion yang saling berikatan, sementara senyawa kovalen terbentuk dari ikatan kovalen antara atom-atom yang saling berbagi elektron.
2. Apa contoh lain dari senyawa yang tidak tersusun atas ion-ion selain air?
Contoh lainnya adalah senyawa karbon dioksida (CO2), senyawa amonia (NH3), dan senyawa metana (CH4).
3. Mengapa senyawa kovalen cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah?
Hal ini disebabkan oleh ikatan kovalen yang lebih lemah dibandingkan ikatan ionik, sehingga membutuhkan energi yang lebih rendah untuk memutus ikatan tersebut.
4. Apa keuntungan penggunaan senyawa kovalen dalam industri?
Senyawa kovalen sering digunakan dalam industri karena sifatnya yang beragam dan fleksibel, serta kemampuannya untuk membentuk berbagai jenis molekul organik.
5. Bagaimana cara mengetahui apakah suatu senyawa terbentuk dari ion-ion atau ikatan kovalen?
Salah satu cara yang paling umum adalah dengan melihat jenis atom yang terlibat dalam senyawa tersebut. Jika terdapat atom non-logam, kemungkinan besar senyawa tersebut terbentuk dari ikatan kovalen.