Seni Manajemen Pemberdayaan Penduduk

Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Uraian diatas memperlihatkan penjelasan bahwa insiden pembangunan tidaklah cukup diketahui sebagai kejadian ekonomi ansih. Setiap insiden pembangunan senantiasa memiliki dimensi ekonomi, politik, dan budaya. Oleh sebab itu dapat diketahui mengapa banyak sekali upaya yang cuma berdimensi ekonomi selalu menemui kekagagalan dan tidak menenteng pergeseran yang cukup bermakna.

Upaya pemberdayaan masyarakat ialah jalan yang panjang dan penuh tantangan baik internal maupun eksternal. Hanya dengan janji yang kuat dan keberpihakan terhadap rakyat yang tulus serta upaya yang betul-betul pemberdayaan masyarakat dapat dikembangkan

Pemberdayaan masyarakat memerlukan kesepakatan yang kuat dari pemerintah, legislatif, para pelaku ekonomi, rakyat, lembaga-lembaga pendidikan serta organisasi-organisasi non pemerintah.  Cara kerja yang eksklusif berafiliasi dengan penduduk dilapis bawah menunjukkan peluang yang luas untuk menggerakkan dan melancarkan proses belajar masyarakat dalam membangun kehidupannya melalui kerja-kerja konkrit dan melalui uji coba-uji coba dalam skala mikro, kecil dan menengah.  Dalam kaitan ini fasilitator pemberdayaan masayarakat memiliki peran penting dan strategis. Fasilitator bukanlah pekerja ansih yang bekerja dengan model “tukang” namun mereka ialah pencetus yang bekerja sarat komitmen dan kreativitas serta mempunyai semangat tinggi menolong masyarakat mencar ilmu membebasakan dirinya dari segala bentuk dominasi yang memiskinan dan dan membodohkan.

Tugas utama fasilitator pemberdayaan penduduk yakni berbagi pembelajaran bagi masyarakat setempat untuk membangun tingkat kemandirian dalam menuntaskan persoalan yang mereka hadapi. Bersamaan dengan itu, membangun kesadaran kritis masyarakat kepada banyak sekali format ekonomi-politik yang berlangsung secara mapan dibarengi dengan memperkuat kemampuan penduduk untuk berdialog  sehingga mempunyai kapasitas transaksional dan diperlukan mampu mengambil posisi tawar yang kuat dengan  kekuatan lain. Upaya-upaya itu mesti diikuti dengan menggalang kesanggupan untuk membetuk aliansi strategis dengan kekuatan-kekuatan lain semoga mampu menghipnotis pergantian-perubahan kebijakan yang lebih menguntungkan bagi kehidupan mereka.

Berdasar uraian tersebut, maka upaya pemberdayaan penduduk haruslah melibatkan beberapa pendekatan dan taktik sebagai berikut:
a.   Memulai dengan langkah-langkah mikro. Proses pembelajaran rakyat mesti dimulai dengan tindakan mikro, tetapi memiliki konteks makro dan global. Dialog mikro – makro harus terus menerus menjadi bagian pembelajaran masyarakat supaya berbagai pengalaman mikro dapat menjadi policy input dan policy reform sebagai komponen  utama pemberdayaan sehingga mempunyai imbas yang lebih luas.
b.   Membangun kembali kelembagaan rakyat. Peranserta penduduk menjadi keniscayaan bagi semua upaya pemberdayaan masyarakat. Peran serta masyarakat secara teknis memerlukan hadirnya kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya yang benar-benar diciptakan oleh penduduk sendiri.
c.       Pengembangan kesadaran rakyat. Karena kejadian ekonomi juga merupakan peristiwa politik atau lebih dikenal politik ekonomi, maka tindakan yang cuma ber-orientasi memperlihatkan sumbangan teknis terperinci tidak memadai. Yang diharapkan ialah tindakan politik yang berasis pada kesadaran rakyat untuk membebaskan diri dari belenggu kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik yang menghalangi proses demokratisasi ekonomi. Pendidikan alternatif dan kritis ialah pendekatan yang sungguh penting selaku upaya membangun kesadaran rakyat.
d.      Redistribusi sumberdaya ekonomi  ialah syarat pokok pemberdayaan rakyat. Redistribusi aset  bukanlah sejenis hibah. Tapi ialah keikutsertaan dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumberdaya ekonomi nasional serta pendayagunaannya dengan segala resiko dan keuntungan yang hendak dihadapi.
e.       Menerapkan model pembangunan berkesinambungan. Sudah tidak jamannya lagi mempertentangkan pendekatan ekonomi dan lingkungan. Memperpanjang perdebatan dilema ini akan memperpanjang gugusan kerusakan sumberdaya lingkungan yang mengancam terhadap proses pembangunan itu sendiri. Yang mesti diwujudkan yaitu setiap kejadian pembangunan mesti mampu secara terus menerus  mengkonservasi daya dukung lingkungan. Dengan demikian daya dukung lingkungan akan mampu dipertahankan untuk mendukung pembangunan.
f.       Kontrol kebijakan dan advokasi. Upaya membuat  metode ekonomi modern dan meninggalkan   tata cara ekonomi primitif (primitive capitalisme) haruslah didukung oleh berbagai kebijakan politik yang memadai oleh pemerintah. Agar kebijakan pemerintah betul-betul mendukung kepada upaya pemberdayaan rakyat maka kekuasaan pemerintahan harus dikontrol. Setiap kebijakan yang berlawanan dengan upaya pemberdayaan rakyat haruslah diadvokasi. Untuk ini sangatlah penting hadirnya kalangan penekan yang melaksanakan peran kontrol terhadap kebijakan.
g.      Pengembangan sektor ekonomi strategis sesuai dengan keadaan lokal (daerah).   Ini ialah upaya untuk menggeret gerbong ekonomi biar ekonomi rakyat kembali bergerak. Yang dimaksud produk strategis (unggulan) di sini tidak hanya buatan yang ada di masyarakat laku di pasaran,  tetapi juga unggul dalam hal bahan baku dan teknis produksinya, serta memiliki keterkaitan sektoral yang tinggi.
h.      Mengganti pendekatan kewilayahan administratif dengan pendekatan tempat. Pemberdayaan masyarakat mustahil didasarkan atas kewilayahan administratif. Pendekatan kewilayahan administratif yaitu pendekatan birokrasi/kekuasaan. Pendekatan tempat memiliki arti lebih menekankan pada kesamaan dan perbedaan potensi yang dimiliki oleh sebuah daerah tertentu. Dengan pendekatan ini akan memungkinkan terjadinya pemberdayaan masayarakat dalam skala besar disamping keanekaragaman versi yang didasarkan atas kelebihan antara daerah satu dengan lainnya. Lebih lanjut akan memungkinkan terjadinya koordinasi antar kawasan yang lebih produktif.
i.        Mengembangkan penguasaan wawasan taknis. Perlu dimengerti bersama bahwa desakan modernisasi sudah menggusur ilmu wawasan dan teknologi lokal dan membuat ketergantungan rakyat pada imput luar serta hilangnya iman diri yang sangat serius. Pendidikan alternatif yang mampu mengembalikan dogma diri rakyat serta mampu menggerakkan proses pengembangan ilmu wawasan dan teknologi yang betul-betul sesuai dengan kebutuhan mereka sangat penting untuk dikembangkan.
j.        Membangun jaringan ekonomi strategis. Jaringan ekonomi strategis akan berfungsi untuk membuatkan koordinasi dalam mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki kalangan ekonomi satu dengan lainnya baik dalam bidang buatan, pemasaran, teknologi dan permodalan. Disamping itu jaringan strategis juga akan berfungsi sebagai media pembelajaran rakyat dalam berbagai faktor dan advokasi.