Seni Manajemen Pembelajaran Peer Lessons

Saat ini, terlalu banyak jenis strategi-strategi pembelajaran yang bermaksud untuk meningkatkan kesuksesan proses pembelajaran. Apalagi yang dibutuhkan dikala ini proses pembelajaran lebih ditekankan untuk berpusat kepada siswa. Dengan berpusat kepada siswa memiliki arti pembelajaran itu sepenuhnya membutuhkan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri secara aktif. Sementara jikalau siswa pasif atau cuma menerima pelajaran dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melewatkan pelajaran yang sudah diberikan. Selain itu, dengan siswa turut aktif dalam proses pembelajaran juga dapat membuat suasana belajar yang lebih menyenangkan sehingga keberhasilan pembelajaran yang diharapkan bisa lebih optimal.

Salah satu seni manajemen pembelajaran yang berpusat terhadap siswa adalah strategi pembelajaran Peer Lessons. Strategi pembelajaran Peer Lessons merupakan salah satu bentuk pembelajaran aktif yang mengajak peserta asuh untuk mencar ilmu secara aktif. Ketika siswa atau peserta latih berguru dengan aktif, bermakna mereka yang mendominasi acara pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif memperoleh wangsit pokok bahan, memecahkan problem atau mengaplikasikan apa yang mereka pelajari ke dalam satu dilema yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dengan belajar aktif ini, penerima ajar diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental namun juga melibatkan fisik. Dengan cara ini umumnya penerima bimbing akan merasakan situasi belajar yang lebih menyenangkan sehingga hasil mencar ilmu dapat dimaksimalkan.

Menurut Silberman (2009:53) menyampaikan bahwa: “Peer Lessons yakni seni manajemen yang berbagi peer teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab untuk mengajar para peserta ajar sebagai anggota kelas”. Senada dengan itu Zaini dkk (2008:62) juga menyampaikan bahwa: “Strategi Peer Lessons baik digunakan untuk menumbuhkan hasrat kemauan penerima bimbing untuk mengajarkan materi terhadap temannya”. Dalam hal ini, seni manajemen peer lessons lebih terarah pada pembelajaran aktif yang mendukung pengajaran materi pelajaran antara siswa terhadap sesama siswa yang lain di dalam kelas.

Dalam taktik pembelajaran Peer Lessons ini, siswa dibagi menjadi beberapa kalangan dan masing masing anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk menerangkan bahan terhadap kalangan lain sesuai sub topik materi yang mereka mampu dan dalam penyampaian materi hendaknya tidak memakai metode ceramah saja atau mirip membaca laporan, tetapi masing-masing kalangan mampu membuat pengalaman mencar ilmu sendiri dengan menggunakan tata cara-metode sesuai dengan kesanggupan mereka sendiri dan bahan yang mereka presentasikan terhadap teman mereka. Sebelum melaksanakan presentasi, siswa diberi waktu yang cukup untuk merencanakan dan merencanakan presentasi baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru mampu memberi beberapa nasehat kepada siswanya seperti menggunakan alat bantu visual, mempersiapkan media pengajaran yang dibutuhkan atau menggunakan pola-pola yang berkaitan. Sebelum mengawali penyajian golongan, guru juga mampu melakukan kombinasi dengan membiarkan penerima didik untuk membaca peran apalagi dulu. Setelah semua kalangan melakukan tugasnya, guru menawarkan kesimpulan dan mengklarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pengertian siswa.

Dari penjelasan di atas mampu ditarik kesimpulan bahwa Strategi Pembelajaran Peer Lessons ialah sebuah seni manajemen pembelajaran yang mengajak siswa untuk turut belajar aktif dalam proses pembelajaran dengan menawarkan potensi terhadap siswa untuk mengajarkan bahan pelajaran kepada sesama siswa lainnya di dalam kelas.

Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Peer Lessons

Strategi Pembelajaran Peer Lessons ialah salah satu strategi pembelajaran aktif. Strategi ini didesain untuk mengembangkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling ketergantungan positif kepada teman sekelompoknya sebab setiap kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran yang sudah diputuskan dan mengajarkan atau memberikan materi tersebut terhadap kalangan lain.

Dalam Zaini dkk (2008:62-63) memaparkan tindakan pelaksanaan strategi pembelajaran Peer Lessons ialah:
  1. Bagi akseptor ajar menjadi kalangan-kelompok sebanyak segmen bahan yang hendak disampaikan.
  2. Masing-masing kelompok diberi peran untuk mempelajari satu topik bahan, kemudian mengajarkannya kepada kalangan lain. Topik-topik yang diberikan mesti yang saling berhubungan.
  3. Minta setiap kelompok menyiapkan seni manajemen untuk memberikan materi kepada sobat-teman sekelas. Sarankan terhadap mereka untuk tidak memakai metode ceramah atau mirip membaca laporan.
  4. Buat beberapa usulan seperti:
    • Menggunakan alat bantu visual.
    • Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan.
    • Menggunakan pola-teladan yang berhubungan .
    • Melibatkan sesama penerima ajar dalam proses pembelajaran melalui diskusi, permainan, kuis, studi kasus, dan lain-lain.
    • Memberi potensi terhadap lainnya untuk bertanya.
  5. Beri mereka waktu yang cukup untuk antisipasi, baik di dalam maupun di luar kelas.
  6. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai peran yang sudah diberikan.
  7. Setelah semua golongan melakukan peran, beri kesimpulan dan penjelasan sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pengertian penerima ajar.

Dengan beberapa tindakan taktik pembelajaran Peer Lessons di atas tergambar bahwa siswa diajak untuk belajar secara aktif dengan melibatkan mental dan fisik, serta mampu membuat pengalaman mencar ilmu siswa yang lebih efektif dengan memberikan potensi kepada siswa untuk melakukan antisipasi-persiapan belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan demikian siswa akan merasakan suasana berguru yang menyenangkan sehingga termotivasi untuk mencar ilmu dan dapat berinteraksi dengan sesama siswa lainya dan pada alhasil mampu memperlihatkan hasil berguru yang maksimal.

Manfaat Strategi Pembelajaran Peer Lessons

Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan berita ke dalam pikiran siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaman semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Guru yang hanya bercerita dan ceramah tidak akan memperlihatkan hasil yang maksimal terhadap siswa karena pembelajaran yang bagus adalah pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan menyimak , menyaksikan, bertanya dan membahasnya dengan orang lain. Bukan cuma itu, siswa perlu menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menawarkan misalnya, mencoba mempraktikkan keterampilan dan menjalankan peran yang menuntut wawasan yang telah atau harus mereka peroleh.

Manfaat strategi pembelajaran Peer Lessons adalah:
  1. Otak melakukan pekerjaan secara aktif
  2. Dengan strategi Peer Lessons siswa diajak belajar secara aktif baik di dalam maupun di luar kelas, mereka diberi potensi untuk memilih strategi apa yang mereka harapkan dan mereka juga mempunyai tanggung jawab menguasai pelajaran untuk dipresentasikan atau diajarkan terhadap temannya.
    Ketika akseptor didik berguru aktif, memiliki arti mereka mendominasi kegiatan pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif memakai otak, baik untuk menemukan ide pokok dari bahan pelajaran, memecahkan problem atau mengaplikasikan apa yang gres mereka pelajari ke dalam duduk perkara yang ada dalam kehidupan aktual.
  3. Hasil belajar yang maksimal
  4. Dengan seni manajemen Peer Lessons akseptor bimbing dapat berguru secara aktif, di dalam dan diluar kelas dan mereka mempunyai tanggung jawab untuk mendiskusikan dan mengajarkan bahan pelajaran kepada sahabat yang lain, sehingga mendorong mereka untuk lebih ulet belajar baik secara berdikari maupun kalangan. Dengan demikian hasil berguru akan lebih optimal.
  5. Tidak gampang melalaikan bahan pelajaran
  6. Ketika peserta didik pasif atau cuma mendapatkan dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang sudah diberikan. Dan dalam strategi Peer Lessons ini siswa diajak serta untuk aktif dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan demikian akan membuahkan hasil berguru yang langgeng.
  7. Proses pembelajaran yang mengasyikkan
  8. Strategi Peer Lessons ialah seni manajemen pembelajaran yang mengajak siswa untuk mencar ilmu aktif. Dengan mencar ilmu aktif ini akseptor latih diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini lazimnya akseptor asuh akan merasakan situasi menggembirakan.
  9. Otak mampu memproses isu dengan baik
  10. Otak tidak akan memproses info yang masuk bila otak itu tidak dalam kondisi on, maka otak membutuhkan sesuatu yang mampu dipakai untuk menghubungkan antara gosip yang baru diajarkan dengan info yang telah dimiliki. Jika mencar ilmu itu pasif, otak tidak akan mampu menghubungkan antara gosip yang baru dengan gosip yang usang. Selanjutnya otak perlu beberapa langkah untuk dapat menyimpan isu. Langkah-langkah itu bisa berupa pengulangan isu, mempertanyakan berita atau mengajarkannya kepada orang. Adapun tindakan tersebut terdapat dalam strategi Pembelajaran Peer Lessons.