Rendra (Willibrordus Surendra Bawana Rendra) yakni penyair terkemuka yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak“. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Ketika golongan teaternya kocar-kacir alasannya adalah tekanan politik, lalu beliau mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada bulan Oktober 1985. Semenjak periode kuliah beliau sudah aktif menulis cerpen dan esai di aneka macam majalah.
Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya ialah seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa pada sekolah Nasrani, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya yaitu penari serimpi di keraton Surakarta. Masa kecil sampai cukup umur Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya.
Biodata:
Nama Lengkap: Willibrordus Surendra Broto Rendra.
Lahir: Solo, 7 Nopember 1935.
Agama: Islam.
Istri: Ken Zuraida.
Pendidikan:
Sekolah Menengan Atas St. Josef, Solo
Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
American Academy of Dramatical Art, New York, USA (1967)
Daftar Isi
Karya-Karya
Drama:
Orang-orang di Tikungan Jalan
SEKDA dan Mastodon dan Burung Kondor
Oedipus Rex
Kasidah Barzanji
Perang Troya tidak Akan Meletus
Dll
Sajak/Puisi:
Jangan Takut Ibu
Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
Empat Kumpulan Sajak
Rick dari Corona
Potret Pembangunan Dalam Puisi
Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta
Pesan Pencopet terhadap Pacarnya
Rendra: Ballads and Blues Poem (terjemahan)
Perjuangan Suku Naga
Blues untuk Bonnie
Pamphleten van een Dichter
State of Emergency
Sajak Seorang Tua ihwal Bandung Lautan Api
Mencari Bapak
Rumpun Alang-alang
Surat Cinta
Dll
Kegiatan lain: Anggota Persilatan PGB Bangau Putih
Penghargaan:
Hadiah Puisi dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (1957)\
Anugerah Seni dari Departemen P & K (1969)
Hadiah Seni dari Akademi Jakarta (1975)