satu kata yg tertancapkan
pada setiaku & setiamu
melebur dlm satu
kamu & gue di kawasan penyatuan jiwa
untukmu kekasihku
izinkan kuluapkan resahku pada senja memerah
kemudian menumpahkannya ke dlm samudera
di tepi pantai yg bergelombang
di jingga yg pasrahkan warnanya pada lautan
pada tubuhku yg tergeletak tak berdaya
di sini gue bingung menunggu bulan
membelaiku dgn cahayanya yg lembut
seperti semalam
dikala kusisipkan bintang pada jemarinya
lalu kubaringkan di pangkuanku
dan mengelusnya dgn lembut
oh angin….
biarkan angin puting-beliung yg sekarang membalutku berlalu
karena gue tak akan pernah mampu bertahan
tanpa bidadariku
di sini…..
berhembuslah perlahan
dan bawa gue bareng kekasihku
ke mana pun kamu pergi
saya relakan semuanya pada kemudimu
aku pasrahkan dukaku pada arahmu
biarkan kuucap selamat tinggal
pada pilu yg terlalu dlm menggali di jantungku
sampai gue tak lagi mengenalnya
saya ingin berjanji
padamu kekasih yg paling kusayangi
saya tak akan pernah membiarkan air mata menetes
pada kelopak matamu
aku tak akan rela menatapmu dlm sendu
saya tak akan sanggup membiarkanmu
bersahabat dgn kesedihan
hingga kapan pun…….
sampai tubuhku terbaring kaku……
oh awan yg kian menebal….
beri jalan pada matahari untuk sekedar menghangatkanku
aku sedang kedinginan
bergeserlah perlahan
hingga tak ada lagi suram
menempel pada bumi yg kupijaki
saya ingin meminjam teduh langit
untuk kupersembahkan pada yg terkasih
biar tak ada keraguan menghampirinya
sekali lagi ingin kuucapkan
saya tidak mau beranjak tanpa kamu kekasihku
tanpa senyum manismu
tanpa suaramu yg mengalirkan kesegaran
pada duniaku
pada mimpiku
pada siang & malamku
pada dukaku
pada resahku
pada sepiku
selamanya…..
Makassar, 26 Januari 2010