Sejarah Perjuangan Masyarakat Tanjungbatu Kota Melawan Penjajahan (Sejarah Biasa )

Judul : Sejarah Perjuangan Masyarakat Tanjungbatu Kota Melawan Penjajahan
Mata Kuliah : Sejarah Umum

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tanjungbatu Kota ialah salah satu daerah di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Tanjungbatu Kota yakni Ibu Kota dari Kecamatan Kundur, yang merupakan salah satu Kecamatan tertua di Kabupaten Karimun. Tanjungbatu Kota selain merupakan tempat kaya akan sumber Daya Alam yang dijadikan komoditi paling besar di Kabupaten Karimun, disamping itu pula menyimpan situs sejarah unik yang kalau kiita kaji lebih mendalam, akan terasa sangat mempesona.

Hal yang sangat miris dirasakan adalah, kecendrungan penduduk untuk mengetahui sejarah wilayahnya sndiri sudah sangat menurun. Bahkan masyarakat sendiri kurang mengenali bahkan terkesan acuh kepada sejarah usaha wilayahnya sendiri. Hal ini pastinya sangat disayangkan, mengingat tanpa berkaca pada sejarah, maka hidup kita akan terasa sungguh suram dan tidak memiliki pandangan untuk kala depan.

The Founding Father bangsa Indonesia (Ir. Soekarno) pernah menegaskan ungkapan Jas Merah yaitu jangan pernah melalaikan sejarah. Istilah ini ditegaskan oleh Beliau sebagai pandangan bahwa bangsa yang besar yaitu bangsa yang menghargai sejarah, bangsa yang hendak belajar dari sejarah. Islam juga dahulunya ialah suatu Imperium besar tak terkalahkan yang bisa menguasai dunia selama 13 kala. Dan untuk menghidupkan kegemilangan itu kembali, diperlukan sejarah sebagai bahan pembelajaran, biar umat abad sekarang dan akan tiba tidak mengulangi kesalahan para pendahulu.

Kembali terhadap Tanjungbatu Kota, salah satu wilayah di Kabupaten Karimun dan merupakan Ibu Kota Kecamatan Kundur. Kota ini menyimpan banyak dongeng kala lalu yang sangat elok untuk dikaji. Namun sayang, karena banyak penduduk asli yang telah usang bermukim di kawasan Tanjungbatu sendiri yang tidak mengetahui sejarah wilayahnya, terutama sejarah usaha penduduk Tanjungbatu.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Kami berniat untuk menyusun suatu Makalah yang berjudul : “Sejarah Wilayah Tanjungbatu Kota, Kec. Kundur Kab Karimun, Prov. Kepulauan Riau”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah Kami kemukakan, maka rumusan masalah yang hendak dibahas dalam Makalah ini yaitu : Bagaimana sejarah Tanjungbatu Kota ?

3. Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan penyusunan Makalah ini adalah :
? Untuk melengkapi peran semester Mata Kuliah Sejarah Umum.
? Memberikan wawasan wacana sejarah Tanjungbatu Kota.
? Memberikan wawasan tentang beberapa peninggalan sejarah Tanjungbatu Kota.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Letak Geografis Tanjungbatu Kota

Tanjungbatu Kota selaku sebagian wilayah Kabupaten Karimun yang dibuat berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999. Pada permulaan terbentuknya wilayah Kabupaten Karimun terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Karimun, Kecamatan Moro dan Kecamatan Kundur. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 16 tahun 2001, maka kawasan Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 8 (delapan) kecamatan, dan kesudahannya menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 10 tahun 2004 dimekarkan lagi menjadi 9 (sembilan) kecamatan.(1)

Kecamatan Kundur yaitu salah satu kecamatan dari 9 kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Karimun Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang mempunyai letak dan kawasan yang strategis di tinjau dari pendekatan ekonomis. Luas daerah Tanjungbatu Kota 1380° yang terdiri dari 596 km2 daratan dan 784 km2 lautan dan letak posisi 103° – 21° bujur kandang timur dan 38° – 13° bujur utara serta tinggi sentra pemerintahan Kecamatan Kundur dengan permukaan maritim yaitu 00,33 m2.(2)

Tanjungbatu Kota secara geografis mampu diuraikan selaku berikut : Tanjungbatu Kota ialah salah satu Kelurahan dari tiga kelurahan yang berada di Kecamatn Kundur yang memiliki luas kawasan 9000m2, yang terdiri dari lautan dan daratan. Keluarah Tanjungbatu Kota telah memiliki V Lingkungan, 15 Rukun Warga dan 52 Rukun Tetangga.(3)

  Skripsi: Analisis Frustasi Tokoh Utama Novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu (Sebuah Kajian Psikologis)

2. Tata Pemerintahan Tanjungbatu Kota

Menurut sejarahnya, Tanjungbatu Kota (Kecamatan Kundur) pada zaman kolonial Belanda yang pada kurun itu ialah desa yang tertua yaitu desa Alai yang merupakan suatu perkampungan. Pada zaman penjajahan Belanda sistem pemerintahan kecamatan Kundur dipimpin oleh seorang Amir, seteleah menjadi Kecamatan di Tanjungbatu Kota dipimpin oleh seorang Camat secara penyelenggaraan pemerintahan secara berperiode.

Hingga dikala ini, Tanjungbatu Kota ialah ibukota dari Kecamatan Kundur. Dan saat ini dipimpin oleh seorang Camat ialah Bapak H. Ramli, S.Sos, M.Si yang menggantikan Bapak Drs. Zifridin, M.Si yang sekarang menjabat sebagai Kepala Bagian di Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Karimun.(4)

3. Asal Nama Tanjungbatu

Konon, menurut kisah rakyat yang berkembang, asal mula nama Tanjungbatu adalah sebab tumbuhnya sebuah bunga yaitu bunga Tanjung di atas sebuah watu.(5)

4. Tanjungbatu Kota Pada Masa Penjajahan Belanda

Pada periode ke-16, kekuasaan aneh mulai masuk ke Indonesia dimulai dari Portugis, Spanyol kemudian Belanda. Di sebagian daerah Indonesia, semua areal perkebunan dikuasai oleh Belanda. Ttapi hal itu tidak terjadi di Tanjungbatu. Pada permulaan abad ke-19, berdirilah suatu pabrik yang dipegang oleh seorang yang berkebangsaan Jepang. Bernama YAMAMOTO, dengan diberi nama NAN KOKO GUNGU KAISA. Kebun Yamamoto ini sangat luas, kebun karetnya hingga 6 hektar, kebun pinangnya sebesar Kebun Pinang dan Tanjung Sari (sekarang).(6) Dalam satu bulan karet dan pinang yang di dapat meraih 80 ton. Oleh alasannya adalah itu untuk mempermudah angkutan maka di bangunlah sebuah parit yang kini bernama Parit Jepon.(7)

Pada waktu itu masyarakatpribumi diperbolehkan sekolah, sekolahnya cuma 3 kelas dan berada di sebuah masjid (kini Masjid Nurussalam). Kemudian di pindahkan kekawasan pabrik (kini Hotel Pelangi dan Prima yang berdempetan), tepatnya di belakangnya (kini Kantor Pos). Gurunya waktu itu berjulukan Bakar, Simon dan Sinaga. Mata duit yang digunakan yakni Dollar Singapura, oleh sebab Yamamoto hanya sendiri yang bukan masyarakatpri bumi maka kondisi pada waktu itu sungguh aman.(8)

5. Tanjungbatu Kota Pada Masa Penjajahan Jepang

Tapi kenyamanan tidak berlangsung lama, pada tahun 1941 pangkalan AL Amerika di bom oleh Jepang. Akibatnya Yamamoto kembali ke Jepang dengan alasan ketentaraan dan NAN KOKO GUNGU KAISA ditutup. Pada tanggal 8 Maret 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang. Hal ini menjadi awal dari penjajahan Jepang di Indonesia. Kemenangan Jepang ini membuat Yamamoto kembali ke Tanjungbatu dan dia mendirikan pabrik lagi dengan nama baru, NAN YO KABU KUSI KAISA. pada waktu itu prajurit Jepang banyak yang datang ke Tanjungbatu, mereka datang dengan menggunakan kapal yang bernama MAYANG BETAWI.(9)

Sewaktu tentara Jepang berada di Tanjungbatu, mereka mendirikan markas (sekarang Kantor Polisi). Para tentara Jepang sangat kejam, mereka memancung dan mencambuk masyarakatyang tidak ingintunduk kepada mereka. Mereka juga menutup sekolah, namun para guru tatap berusaha untuk terus mengajar, jadinya berdirilah sekolah baru yang diberi nama SEKOLAH RAKYAT (sekarang di belakang Hotel Gembira). Keturunan tionghoa diperbolehkan oleh tentara Jepang untuk mendirikan sekolah, yang di beri nama SEKOLAH VAIVEN (sekarang Sekolah Dasar 003 dan 004). Kebengisan tentara Jepang tidak berjalan lama, alasannya adalah pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang mengalah tanpa syarat terhadap Sekutu. Hingga pada tanggal 17 agustus 1945 kemerdekaan Indonesia di proklamirkan. Kekalahan Jepang menciptakan Yamamoto kembali ke Jepang, dan pabriknya di lanjutkan oleh seorang keturunan Tionghoa.(10)

6. Tanjungbatu Pada Masa Agresi Militer Belanda

Pada tanggal 29 September 1945, terjadi pendaratan prajurit Sekutu di Indonesia. tak lama dari itu serdadu Belanda sudah sampai di Tanjungbatu. Mereka juga mendirikan markas mirip Jepang dengan lokasi yang berlainan dari markas Jepang, adalah disebuah bukit (sekarang sebuah Klenteng). Dengan dibangunnya markas Belanda di bikit itu, maka sekolah rakyat yang berada di bawah bukit itu di pindahkan ketempat lain (SMEA lama / sekarang di depan Gedung Bank BRI).

Belajar dari pengalaman pahit kekejaman tentara Jepang, kali ini perlawanan rakyat mulai terjadi dengan dikomandai oleh ABDUL MANAF dan ABDUL LATIF.(11) Mereka berjuang mengusir penjajah Belanda dari Tanjungbatu. Tetapi Abdul Manaf gugur ditembak Belanda di Sungai Buluh ( Kelurahan Alai ). Ia lalu dimandikan dan di sholatkan di masjid (Masjid Nurussalam) dan dimakamkan di antara kebun karet (sekarang Pusara Bakti).

Pertempuran antara Belanda dan rakyat terus terjadi, hingga hasilnya pada tanggal 23 Agustus 1949 di Deenhaag, diselenggarakan Konfrensi Meja Bundar (KMB), dan pada tahun 1950 Belanda keluar dari Tanjungbatu. Keluarnya Belanda ini disambut bangga oleh masyarakatdan diadakan Upacara Kedaulatan di lapangan (sekarang Balai Pemuda dan Budaya) menyambut keleluasaan Tanjungbatu dari penjajah.
Balai Pemuda dan Budaya Tanjungbatu Kota
Tempat Upacara Kedaulatan Masyarakat Tanjungbatu

7. Tanjungbatu Pada Masa Indonesia Merdeka

Berdasarkan surat Keputusan dengan Republik Indonesia , provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No.9/ Deprt. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan kepulauan Riau diberi status daerah Otonom tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala tempat dengan membawahi empat kewedanan sebagai berikut :
a. Kewedanan Tanjungpinang meliputi kawasan kecamatan Bintan Selatan (tergolong kecamatan Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur sekarang)
b. Kewedanan karimun mencakup kawasan kecamatan karimun, Kundur dan Moro
c. Kewedanan Lingga mencakup kawasan kecamatan Lingga, Singkept dan Senayang.
d. Kewedanan Pulau Tujuh mencakup daerah kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan Bunguran Barat dan Bunguran Timur.

Kemudian berdasarkan Surat Keputusan No.26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/1964 dan Instruksi No.16/V/1964 dan surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965 tanggal 15 Noopember 1965 No. UP/256/5/1965 memutuskan terhitung mulai 1 januari 1966 semua tempat Administratif kewedanan dalam kabupaten Kepulauan Riau di hapuskan.(12)

Kemudian berubah lagi, dimana dengan semangat Otonomi kawasan ialah pada tanggal 12 OKTOBER 1999, dimana undang-undang NO 1999 menyebutkan bahwa Kecamatan Karimun bareng dengan kecamatan Kundur dan Moro digabungkan menjadi satu kabupaten yakni dengan nama KABUPATEN KARIMUN, sampai ketika ini 2007.(13)

8. Tanjungbatu Kota Dibawah Naungan Kabupaten Karimun

Tanjungbatu Kota menurut UU Tahun 1999, ialah bagian dari Kabupaten Karimun yang menjadi ibukota Kecamatan Kundur, yang mepiluti seluruh daerah Pulau Kundur termasuk Pulau Belat, Pulau Ungar dan Pulau-Pulau Kecil yang lain. Kemudian, sesudah dimekarkan kembali menjadi 9 kecamatan, terbagi menjadi Kecamatan Kundur Utara dengan Ibukota Tanjungberlian, Kecamatan Kundur Barat dengan Ibukota Sawang, Kecamatan Kundur dengan Ibukota Tanjungbatu Kota.

  Analisis Masalah Geng Nero Kepada Kedudukan Aturan Dalam Sosiologi Pendidikan (Sosiologi Pendidikan)

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Tanjungbatu Kota merupakan salah satu kawasan di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun yang memiliki potensi Sumber Daya Alam yang anggun dan sejarah era lampau yang cukup menawan. Nama Tanjunagbatu Kota diambil dari sejarah tumbuhnya suatu bunga Tanjung diatas suatu kerikil.

Sejarah perjuangan penduduk Tanjungbatu dibagi menjadi tiga masa ialah :
? Periode Penjajahan Belanda
? Periode Penjajahan Jepang
? Masa Agresi Belanda

Perjuangan melawan penjajahan dikerjakan oleh penduduk Tanjungbatu dibawah pimpinan Abdul Manaf dan Abdul Latif. Hingga sekarang Tanjungbatu Kota menjadi Ibukota Kecamatan Kundur, dan memiliki banyak peninggalan sejarah kala lampau yang mempesona untuk dikaji.

2. Saran

a) Kepada pemerintah lokal hendaknya membukukan, menulis kembali sejarah lengkap usaha masyarakat Tanjungbatu lalu dipublikasikan sehingga penduduk Tanjungbatu tidak buta sejarah.
b) Kepada masyarakat Tanjungbatu hendaknya lebih menghargai sejarah perjuangan para pendahulu dalam merebut kemerdekaan.

FOOT NOTE

1. Http://balaimas.blogspot.com
2. Skripsi Zulkarnain, S.Sos. Peranan Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Membina Minat Baca al-qur’an Pada Anak DI RW. 01 Kelurahan Tanjungbatu Kota Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2005. Hal. 33.
3. Ibid.
4. Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Kundur (HIMAP2K) Pekanbaru. Http://himap2k.blogspot.com
5. Mengenai cerita rakyat ini sampai kini masih diperdebatkan. Namun, berdasarkan pengamatan yang Penulis lakukan karena Penulis sendiri berasal dari sana, ada benarnya perihal kisah ini, karea bunga tersebut hingga sekarang masih mampu kita jumpai di kawasan Pelabuhan Hotel Gembira di pelataran sepanjang Pantai Pelabuhan Tanjungbatu Kota.
6. Areal perkebunan karet dan pinang Yamamoto, sekarang dinamakan dengan Tanjung Sari dan Kebun Pinang, yang terletak di sebelah selatan Tanjungbatu Kota. Wilayah ini sekarang sudah ditempati oleh ramai penduduk, dan disana sudah cukup banyak bangun areal perumahan dengan tetap menyisihkan tanah-tanah perkebunan milik pribadi warga.
7. Parit Jepon adalah salah satu kawasan di daerah Tanjung Sari / Kebun Pinang Tanjungbatu Kota. Konon dahulunya Parit Jepon ini adalh suatu parit yang cukup luas,alasannya mampu memuat kapal yang cukup besar untuk mengangkut hasil kebun. Namun, sekarang ini Parit Jepon tinggallah sebuah parit yang berskala tidak lebih dari 2 meter dan sungguh dangkal (paruh badan orang cukup umur).
8. Dikutip dari Naxs Kundur Blog (Alumni Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Kundur) mampu diakses di http://fs2512.blogspot.com, yang ialah hasil Wawancara dengan Bapak Husen + 85 Tahun (Mantan Mandor Perkebunan Milik Yamamoto).
9. Ibid

10. Ibid
11. Untuk menghormati dan menghargai Jasa mereka, maka nama mereka diabadikan menjadi nama Jalan Protokol di Tanjungbatu ialah Jalan A. Manaf (Kota) dan Jalan A. Latif, kawasan KM 2 Tanjungbatu Kota.
12. http://www.bintankab.go.id/index.php
13. http://karimuncity.wordpress.com/sejarah/

DAFTAR PUSTAKA

http://depdagri.go.id/konten.php?nama=Daerah&op=detail_kabupaten&id=85&dt=profil&nama_kab=Kab.Karimun
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Kabupaten_Karimun
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kategori:Kota_Tanjung_Balai,_Karimun&action=edit&redlink=1
http://karimuncity.wordpress.com/sejarah/
http://www.bintankab.go.id/index.php
Media Komunitas Masyarakat Kepulauan Riau (http://segantang.com)
Naxs Kundur Blog (http://fs2512.blogspot.com)
Skripsi Zulkarnain, S.Sos. Peranan Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Membina Minat Baca al-qur’an Pada Anak DI RW. 01 Kelurahan Tanjungbatu Kota Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2005
UU Nomor 53 Tahun 1999 Tentang Pemekaran Kabupaten Karimun
Weblog HIMAP2K Pekanbaru (http://himap2k.blogspot.com)
Website Pemerintah Kabupaten Karimun (http://kab-karimun.go.id)