Sejarah Pergerakan Kaum Wanita Raden Ajeng Kartini (R.A Kartini)

UntSejarah Pergerakan Kaum Wanita Raden Ajeng Kartini (R.A Kartini) – Raden Ajeng Kartini atau yang sering disebut dengan R.A Kartini yakni aktivis para kaum perempuan. Raden Ajeng Kartini ialah sejarah disaat ikutsertanya para kaum hawa di berbagai macam bidang kehidupan, baik di pemerintahan maupun non pemerintahan. Kita telah tahu bahwa Raden Ajeng Kartini ialah sosok wanita yang tangguh sehingga namanya begitu diharumkan mampu kita lihat disaat tanggal lahir beliau yang selalu diperingati dari banyak sekali kalangan dan tidak hanya para wanita saja yang memperingatinya kaum adam pun ikut serta dalam memperingati hari Raden Ajeng Kartini.

Raden Ajeng Kartini ialah sosok perempuan yang berani memperjuangkan hak dari seorang perempuan dimana hak berpartisipasi seorang kaum hawa di berbagai macam bidang kehidupan dan berkat beliau Raden Ajeng Kartini perempuan dapat melakukan pekerjaan di aneka macam macam bidang kehidupan, dan pada tanggal 21 April senantiasa diperingati Hari Kartini dimana tanggal 21 April ialah tanggal lahir dari Raden Ajeng Kartini, dimana beliaulah yang menjadi pencetus pergerakan kaum wanita. Untuk lebih tahu mirip apa sejarah dari Raden Ajeng Kartini mampu kita simak dibawah ini.

Sejarah Pergerakan Kaum Wanita Raden Ajeng Kartini (R.A Kartini)

Raden Ajeng Kartini pada tanggal 21 April 1879-1904, merupakan pelopor pergerakan kaum perempuan yang ada di indonesia. R A Kartini ialah wanita pertama di indonesia yang memiliki keinginan ingin meningkatkan kaumnya di dalam bidang pendidikan dan juga pengajaran. Akibat dari kurangnya pendidikan dan pengajaran yang ditemukan para perempuan diperlakukan dengan tidak adil, hal tersebut diperlihatkan oleh akhlak dan juga kebiasaan.

  Sejarah Keraton Kasultanan Yogyakarta

  1. Terjadinya Kawin Paksa
  2. Poligami
  3. Kaum laki-laki mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas dalam perkawinan
  4. Sesudah menginjak remaja, gadis-gadis tidak boleh ke luar rumah atau (=dipingit)

Adat yang mirip ini yang lalu lambat laun ditentang oleh para kaum wanita yang mempunyai fikiran yang maju. Yang kemudian diilhami dari keinginan Kartini, mereka mulai melaksanakan pergerakan untuk mengganti tradisi yang sangat tidak adil.

Pergerakan dari kaum wanita yang mempunyai sifat sosial dan tujuan

1. Keluar

Berusaha untuk menemukan persamaan hak setaraf dengan kaum pria, supaya tidak diperlakukan dengan diktatorial

2. Ke Dalam

Berusaha untuk meningkatkan dan juga menyempurnakan kesanggupan serta kecerdasan yang dimiliki oleh kaum wanita itu sendiri selaku seorang ibu dan juga pemengang kendali didalam rumah tangga.

Organisasi Wanita

Organisasi perempuan indonesia yang pada dikala itu pertama kali diresmikan di Jakarta pada tahun 1912 yang berjulukan Putri Mardika. Untuk Organisasi ini bangkit berkat perlindungan dari Budi Utomo, yang memiliki tujuan. Untuk berupaya meningkatkan pendidikan dan juga pengajaran belum dewasa dan juga wanita. Setelah berdirinya Putri Mardika lalu timbul atau bangun organisasi-organisasi lainnya. Hampir pada setiap kota penting memiliki organisasi perempuan, sehingga mempunyai jumlah yang sangat aneka macam.

Organisasi Para Kaum Wanita Yang Sangat Banyak Terbagi sebagai berikut:

1. Organisasi-wanita yang menjadi bagian dari suatu organisasi, contohnya;

  • Wanudyo Utomo, bagian dari Sarekat Islam
  • Aisyiyah, bagaian dari Muhammadiyah

2. Organisasi-wanita yang bangkit secara  sendiri. Kebanyakan yaitu organisasi dari kaum ibu, contohnya;

1. Wanito Mulyo

2. Wanito Katholik

3. Wanito Utomo

Sekitar tanggal 22 sampai 25 Desember 1928 organisasi-organisasi perempuan di indonesia menyelenggarakan konggres yang dilaksanakan di Yogyakarta. Konggres yang gres pertama kali dilakukan mempunyai tujuan.

  1. Untuk dapat mempersatukan cita-cita dan juga perjuangan meningkatkan para kaum wanita
  2. Untuk membentuk adonan di antara organisasi-organisasi yang memilik beraneka-ragam corraknya.

Konggres tersebut sudah sukses mendirikan suatu adonan organisasi perempuan yang berjulukan Perikatan Perempuan Indonesia atau (PPI). Dan lalu nama ini dirubah menjadi Perikatan Perhimpunan Istri Indonesia atau (PPII).

Tanggal yang pertama kalai diadakan konggres para kaum wanita lalu dijadikan selaku Hari ibu yang hingga ketika ini masih senantiasa diperingati pada setiapa tahunnya.

Sejarah Pergerakan Kaum Wanita Raden Ajeng Kartini (R.A Kartini)

Penutup

Walaupun belum tercapai dalam keseluruhan, namun tahap demi taham usaha yang dikerjakan para kaum perempuan telah mendapatkan banyak alhasil. Adat-kebiasaan  yang telah menjadi penghinaan pada derajat para kaum perempuan kian usang sudah menyusut. Dan bahkan semenjak sekitar tahun 1938 telah ada beberapa orang perempuan indonesia yang sudah diangkat oleh pemerintahan belanda. Untuk menjadi anggota Dewan Kota misalnya di Bandung, Cirebon dan juga Surabaya.

Sekian yang telah dijelaskan oleh seputarpengetahuan.com tentang Sejarah Pergerakan Kaum Wanita Raden Ajeng Kartini (R.A Kartini) perjuangan yang sudah beliau kerjakan hanyalah untuk kesetaraan kaum perempuan yang ada di indonesia sehingga dapat memiliki kedudukan yang sama denga para pria, sehingga para wanita tidak dipandang rendah lagi. Semoga bermanfaat 🙂

Baca juga: